Laporan dari Piala Dunia 2022: Kebersihan Restoran di Qatar Nomor Wahid! Ada Satu Kecoa, Denda Rp8,5 Juta

Bukan cuma meliput Piala Dunia 2022, selama berada di Qatar, kami turut bertemu banyak WNI hebat. Bahkan kami menemukan WNI yang ternyata memiliki restoran di negara ini.

BolaCom | Hendry WibowoDiterbitkan 04 Desember 2022, 08:45 WIB
Turis di salah satu restoran Qatar. Kebersihan jadi nomor satu. (Hendry Wibowo/Bola.com)

Laporan Langsung Ade Yusuf Satria dan Hendry Wibowo dari Qatar 

Bukan cuma meliput Piala Dunia 2022, selama berada di Qatar, kami turut bertemu banyak WNI hebat. Bahkan kami menemukan WNI yang ternyata memiliki restoran di negara ini. 

Advertisement

Jika ekspatriat ingin membuka restoran di Qatar memang harus melalui jalan cukup panjang. Andai tempat makan sudah buka pun, pengusaha diikat regulasi sangat ketat. 

Salah satunya soal kebersihan restoran. Melalui obrolan dengan Warga Negara Indonesia yang memiliki restoran di Qatar, regulasi kebersihan restoran di Qatar ini bikin deg-degan. 

Seperti cerita Ani Susanti pemilik restoran khas Indonesia di Qatar, Tofu and Cake. Kebersihan restorannya diawasi sangat ketat. 

"Kalau di Indonesia mungkin seperti BPOM ya. Di Qatar namanya, Baladiah. Mereka datangnya itu tanpa pemberitahuan," kata Ani. 

"Tiba-tiba datang menggunakan baju biasa. Mereka mengecek kebersihan restoran, lihat dapurnya," lanjutnya. 

 

 

 


Denda

Pemilik Tofu and Cake di Qatar adalah orang Indonesia, Ani Susanti. (Hendry Wibowo/Bola.com)

Ani kemudian memberikan contoh. Jika sebuah restoran dalam pemeriksaan Baladiah ditemukan adanya satu kecoa saja, maka pemilik harus bayar denda 2 ribu QR atau sekitar Rp8,5 juta. 

"Mereka hitungnya berlaku kelipatan. Jika ditemukan dua kecoa, maka harus 4 ribu QR dan seterusnya," ujar Ani. 

Restoran milik Ani sendiri pernah mendapat denda dari Baladiah. Gara-garanya Tofu and Cake baru buka cabang baru dan tiba-tiba Baladiah datang. 

"Kami lupa memberikan label harga dan itu salah satu pelanggaran. Total saat itu didenda 35 ribu QR," Ani menuturkan. 

"Namun setelah negosiasi, lalu berikan alasan kalau ini restoran baru, akhirnya kami hanya bayar setengah dari 35 ribu QR," tambahnya. 

 

 


Bareng Qatari

Ani turut menceritakan syarat utama jika ingin membuka usaha restoran di Qatar. Menurutnya ekspatriat harus bekerja sama dengan Qatari atau warga asli Qatar. 

Tanpa berkolaborasi dengan Qatari dipastikan mustahil untuk membuka restoran. Meskipun begitu pemerintah Qatar membebaskan pajak. 

Free pajak ini dipastikan merupakan kelebihan jika berbisnis di Qatar.