5 Pemain yang Berlabel Top Skorer, tetapi Gagal Raih Trofi Piala Dunia

oleh Zulfirdaus Harahap diperbarui 14 Des 2022, 08:00 WIB
Harry Kane. Striker Timnas Inggris berusia 29 tahun ini hingga kini tercatat telah mengoleksi 6 gol dan 2 assist di ajang Piala Dunia. Raihan tersebut didapat dari total 7 pertandingan dalam 2 edisi, 2018 dan 2022. Pada Piala Dunia 2022 yang baru saja dimulai, ia ikut menyumbang 2 assist saat Inggris menang telak 6-2 atas Iran di matchday pertama Grup B (21/11/2022). (AP/Abbie Parr)

Bola.com, Jakarta - Mencetak banyak gol hingga menjadi top skorer di Piala Dunia bukan jaminan bisa membawa timnya juara. Itu sudah dibuktikan dalam beberapa edisi terakhir kenduri akbar empat tahunan itu.

Sudah empat edisi Piala Dunia terakhir di mana top skorer alias peraih sepatu emas bukan berasal dari tim juara. Terakhir kali pemain yang sukses meraih predikat top skorer, sekaligus membantu timnya menjadi juara dilakukan Ronaldo Nazario pada Piala Dunia 2002.

Advertisement

Pada Piala Dunia 2022, ada tiga pemain yang berpeluang menjadi top skorer sekaligus membantu timnya juara. Mereka adalah Kylian Mbappe dengan torehan lima gol, serta Olivier Giroud dan Lionel Messi yang sama-sama mencetak empat gol.

Lantas, siapa saja peraih sepatu emas Piala Dunia yang gagal memberikan gelar juara untuk negaranya? Berikut ini enam di antaranya.

2 dari 7 halaman

Harry Kane (2018)

Harry Kane. Striker Timnas Inggris berusia 35 tahun yang sejak awal kariernya pada 2010/2011 menjadi milik Tottenham Hotspur ini menjadi salah satu pemain aktif dengan koleksi gol terbanyak di ajang Piala Dunia dengan 6 gol dari total 6 laga dalam 1 edisi Piala Dunia, yaitu edisi 2018 di Rusia lalu. (AP/Alastair Grant)

Harry Kane menjadi pemain paling subur di Piala Dunia 2018. Pemain Timnas Inggris itu tercatat mencetak enam gol.

Rincian gol yang dicetak Kane adalah lima pada penyisihan grup dan satu pada fase gugur. Sayangnya ketajaman Kane tak mampu membantu Inggris juara.

Tim Tiga Singa mencapai semifinal pada Piala Dunia 2018, tetapi kalah 1-2 dari Kroasia.

3 dari 7 halaman

James Rodriguez (2014)

Bintang Kolombia, James Rodriguez menjadi penerima FIFA Puskas Award 2014 melalui gol cantiknya pada ajang Piala Dunia 2014. James mengalahkan Robin Van Persie yang juga masuk dalam nominasi. (EPA/Paolo Aguilar)

James Rodriguez tampil mengesankan bersama Timnas Kolombia pada Piala Dunia 2014. James berhasil meraih sepatu emas setelah menjadi pemain paling tajam pada turnamen di Brasil itu.

Eks gelandang Real Madrid itu tercatat mencetak enam gol sepanjang Piala Dunia 2014. Rinciannya adalah tiga gol pada penyisihan grup dan tiga lainnya pada fase gugur.

Ketajaman James tak mampu memberikan prestasi pada Kolombia. Laju Kolombia ketika itu terhenti pada perempat final setelah kalah 1-2 dari Brasil.

4 dari 7 halaman

Diego Forlan, Thomas Muller, dan Wesley Sneijder (2010)

Selebrasi pemain Uruguay, Diego Forlan (kiri) usai menjebol gawang Jerman dalam pertandingan perebutan tempat ketiga di Piala Dunia 2010. Forlan berhasil menyabet Golden Ball atau terpilih sebagai pemain terbaik dengan mencetak lima gol dan satu assist. (AFP/Franck Fife)

Perburuan sepatu emas Piala Dunia 2010 sangat sengit. Sebanyak empat pemain menyandang status top skorer bersama, karena masing-masing mencetak lima gol.

Mereka adalah Diego Forlan (Uruguay), Thomas Muller (Jerman), dan Wesley Sneijder (Belanda). Namun, ketiga negara yang mereka bela tak ada yang jadi juara.

Gelar juara justru diraih David Villa bersama Timnas Spanyol. David Villa ketika itu juga mencetak lima gol pada Piala Dunia 2010.

5 dari 7 halaman

Miroslav Klose (2006)

Miroslav Klose dari Jerman merupakan top skor Piala Dunia 2006 dengan torehan 5 Gol. Pemain spesialis Piala Dunia ini mengukuhkan diri sebagai pemain dengan jumlah gol terbanyak di sepanjang sejarah Piala Dunia dengan 16 gol. (AFP/Patrik Stollarz)

Miroslav Klose meraih penghargaan sepatu emas Piala Dunia 2006. Pencapaian itu didapat Klose setelah mencetak lima gol sepanjang turnamen di Jerman tersebut.

Rincian ketajaman Klose adalah empat gol pada banyak penyisihan dan satu gol pada perempat final. Namun, ketika itu Jerman gagal menjadi juara.

Perjuangan Timnas Jerman terhenti pada semifinal setelah kalah 0-2 dari Italia. Jerman kemudian meraih peringkat ketiga setelah mengalahkan Portugal dengan skor 3-1.

6 dari 7 halaman

Davor Suker (1998)

Piala Dunia 1998 tak ayal menjadi arena kejutan bagi Kroasia, salah satu negara pecahan Yugoslavia yang baru pertama kali mencicipi atmosfir pesta sepak bola sejagat empat tahunan yang digelar di Prancis. Bintang Vatreni, julukan Kroasia, saat itu tak lain adalah Davor Suker yang mampu menyihir publik sepak bola dunia dengan 6 golnya yang berujung penghargaan sepatu emas sebagai top skor di Piala Dunia 1998. Raihan golnya tersebut juga membawa Kroasia finis di posisi ketiga di akhir turnamen. (AFP/Gerard Cerles)

Davor Suker menjadi pemain paling tajam di Piala Dunia 1998. Ketika itu, Suker mencetak enam gol pada turnamen yang digelar di Prancis tersebut.

Davor Suker mencetak dua gol pada babak penyisihan dan masing-masing satu gol pada 16 besar, perempat final, dan semifinal. Sayangnya, langkah Kroasia terhenti pada semifinal setelah kalah 1-2 dari Prancis.

Kroasia kemudian meraih peringkat ketiga setelah mengalahkan Belanda dengan skor 2-1. Davor Suker juga mencetak satu gol pada duel perebutan peringkat ketiga Piala Dunia 1998 itu.

Sumber: Berbagai Sumber

7 dari 7 halaman

Berita Terkait