Teco Sebut BRI Liga 1 Lebih Kompetitif dibanding Liga Super Malaysia, Ini Alasannya

Pelatih Bali United, Stefano Teco, memuji persaingan sengit di BRI Liga 1 2022/2023.

BolaCom | Alit BinawanDiterbitkan 26 Desember 2022, 17:30 WIB
Pelatih Persija Jakarta, Stefano Cuggura Teco, mengamati permainan anak asuhnya saat melawan Arema pada laga lanjutan liga 1 Indonesia di Stadion Patriot, Bekasi, Jumat (02/06/2017). Persija menang 2-0. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Bola.com, Denpasar - Pelatih Bali United, Stefano Teco, memuji persaingan sengit di BRI Liga 1 2022/2023. Pelatih yang akrab disapa Teco ini bahkan menganggap BRI Liga 1 memiliki kualitas yang lebih baik dibanding liga di kawasan Asia Tenggara lainnya semisal Liga Super Malaysia.

Bisa dikatakan musim ini persaingan untuk merebut gelar juara BRI Liga 1 semakin kompetitif dibanding musim-musim sebelumnya.

Advertisement

Di putaran pertama BRI Liga 1 2022/2023, PSM Makassar yang berada di puncak klasemen sementara hanya berjarak empat poin di atas tim peringkat keenam, Persija Jakarta. Sebagai catatan, PSM Makassar dan Persib Bandung yang berada di posisi kelima, baru memainkan 16 pertandingan.

Persija Jakarta baru bermain 15 kali. Pertandingan terakhir menghadapi PSS Sleman di Stadion Manahan Surakarta, tidak dihitung karena di awal babak kedua laga dihentikan. Tindakan itu diambil buntut dari kondisi lapangan yang tidak kondusif akibat hujan deras.

Lapangan tergenang sehingga pertandingan akhirnya tidak bisa dilanjutkan dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebagai operator BRI Liga 1 akan mencari waktu dan stadion yang representatif.

Hanya berjarak empat poin, tentu saja persaingan semakin kompetitif. Bali United saja memiliki 33 poin. Poin yang sama dengan PSM Makassar di puncak klasemen sementara BRI Liga 1 2022/2023. Di satu sisi poin dari Madura United juga sama dengan Bali United dan PSM Makassar.

 


Komentar Teco

Pelatih Bali United, Stefano Cugurra Teco, saat melawan Mitra Kukar pada laga Piala Presiden 2019 di Stadion Patriot, Jawa Barat, Minggu (3/3). Bali United menang 3-0 atas Mitra Kukar. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

“Saya pikir di Liga Indonesia, beberapa klub setiap tahunnya punya peluang juara yang hampir sama," kata Teco, Senin (26/12/2022). 

"Mungkin bisa kita lihat di liga lainnya seperti Malaysia, persaingan hanya satu atau dua tim. Di awal musim, sudah diketahui siapa yang akan menjadi juara." 

“Kalau di Liga Indonesia, saya pikir setiap tahunnya minimal tiga sampai lima tim bersaing untuk menjadi juara,” tambah Teco.

 


Hegemoni JDT di Liga Super Malaysia

Di Liga Super Malaysia, klub dominan yang dimaksud Teco adalah Johor Darul Ta’zim. Klub kaya raya tersebut menjadi langganan juara setiap tahunnya dan hegemoninya sangat sulit untuk dibendung klub lain.

Sejak 2014 hingga saat ini, JDT selalu menjadi juara. Padahal di musim-musim sebelumnya, ada Kedah FA, Pahang FA, Negeri Sembilan, dan Kelantan FC yang selalu bersaing untuk menjadi juara di Liga Super Malaysia.

“Di sini dalam beberapa tahun terakhir, juaranya baru bisa ditentukan menjelang akhir musim,” jelasnya.

 


Persaingan Ketat di Zona Juara dan Degradasi

Liga 1 - Ilustrasi Logo BRI Liga 1 Musim 2022/2023 (Bola.com/Adreanus Titus)

Menurut Teco, persaingan ketat di BRI Liga 1 bukan hanya dalam perebutan gelar juara. Sikut-sikutan di zona degradasi juga sengit.

Beberapa klub menurut Teco harus berjuang habis-habisan untuk lolos dari degradasi.

“Saya pikir Liga Indonesia bagus. Semua tim bisa bekerja keras dengan maksimal. Jika dikomparasi dengan liga negara tetangga, jelas Liga Indonesia lebih baik,” tutup Teco.

 

 


Intip Posisi Tim Favoritmu