5 Hal yang Mungkin Terjadi jika Man City Bukan Klub Sultan: Pep Guardiola Asuh MU, Erling Haaland Gabung Chelsea

oleh Rizki Hidayat diperbarui 12 Feb 2023, 08:15 WIB
Liga Inggris - Manchester City (Bola.com/Decika Fatmawaty)

Bola.com, Jakarta - Manchester City terancam dijatuhi sanksi berat karena dianggap telah melakukan pelanggaran aturan financial fair play (FFP) di Premier League. Beragam penyelidikan pun dilakukan untuk membuktikan pelanggaran yang dilakukan City.

Kasus Man City mencuat pada Senin (6/2/2023) lalu. Saat ini kasus bergulir ke tangan Komisi Independen yang dibentuk khusus untuk menyelidiki kasus tersebut.

Advertisement

Manchester City didakwa telah membuat sejumlah pelanggaran finansial serius, termasuk merekayasa laporan keuangan sejak 2008. Artinya, sejak Sheikh Mansour mengakuisisi Man City, pelanggaran demi pelanggaran telah dilakukan.

Dakwaan ini membuat fans bertanya-tanya, bahkan bisa disebut telah membantu membuktikan kecurigaan fans Liga Inggris. Man City begitu sukses dalam beberapa tahun terakhir karena bisa membeli banyak pemain top.

Mereka terancam hukuman serius jika terbukti bersalah, mulai dari pengurangan poin hingga ancaman degradasi. Artinya tanpa uang, kiprah Man City di Premier League dalam beberapa musim terakhir mungkin berjalan berbeda.

Andai Manchester City bukan klub super kaya yang bisa merekrut banyak pemain top sekaligus, mungkin ada beberapa hal yang seharusnya berjalan berbeda di Liga Inggris dalam beberapa tahun terakhir. Apa saja?

 

2 dari 7 halaman

Liverpool Dapat Gelar Lainnya

Pemain Liverpool, Roberto Firmino, Alisson Becker dan Fabinho, saat merayakan trofi juara Premier league 2019-2020 di Stadion Anfield, Kamis (23/7/2020) dini hari WIB. Prosesi angkat trofi juara ini dilakukan usai pertandingan Liverpool melawan Chelsea. (AFP/Phil Noble/pool)

Andai Manchester City mendapatkan hukuman pengurangan poin di musim terkait, bukan hanya musim ini saja, seharusnya Liverpool jadi salah satu klub paling diuntungkan.

Liverpool dan Man City pernah bersaing ketat dalam tiga musim Liga Inggris, yaitu musim 2013/2014, 2018/2019, dan 2021/2022. Dalam tiga kesempatan itu Man City unggul tipis.

Nah, jika hukuman pengurangan poin diterapkan, Man City bisa kehilangan tiga gelar tersebut dan memberikannya kepada Liverpool, mungkin juga tidak ketiganya sekaligus.

 

3 dari 7 halaman

Jose Mourinho juga dapat trofi

Jose Mourinho merupakan pelatih yang pernah tercatat mendapatkan pesangon terbesar sebanyak dua kali di dua klub yang berbeda. Pria asal portugal tersebut tercatat mendapatkan pesangon sebesar 18 juta pounds dari Chelsea dan 19,6 juta pounds dari Manchester United. (AFP/Alberto Pizzoli)

Mourinho pernah berkata bahwa salah satu pencapaian terbaiknya di Manchester United adalah ketika menuntun tim finis peringkat dua di klasemen akhir Premier League 2017/2018.

Saat itu ucapan Mourinho dianggap konyol, sebab standar MU adalah juara. Namun, beberapa tahun berlalu dan ucapan Mourinho terasa semakin akurat karena kebobrokan internal MU terungkap.

Nah, andai Man City mendapatkan hukuman pengurangan poin, MU seharusnya dilantik jadi juara untuk musim 2017-2018. Artinya, koleksi trofi Premier League Mourinho akan bertambah.

 

4 dari 7 halaman

Erling Haaland seharusnya jadi striker sempurna Chelsea

Pemain Manchester City, Erling Haaland melakukan selebrasi setelah mencetak gol ketiga timnya saat laga lanjutan Liga Inggris 2022/2023 melawan Wolves yang berlangsung di Etihad Stadium, Manchester, Minggu (22/01/2023) dini hari WIB. Catatan empat hattrick Haaland di Liga Inggris menjadi yang tercepat. Ia bahkan berhasil mengalahkan rekor empat hattrick legenda MU, Ruud van Nistelrooy yang dilakukannya dalam 65 laga. (AFP/Paul Ellis)

Man City membidik Erling Haaland dan mengganggu klub-klub lain yang sebenarnya sudah terlebih dahulu melirik Haaland. Berkat nama besar dan uang mereka, Man City bisa mendatangkan Haaland dengan mudah.

Meski begitu, andai situasinya berbeda dan Man City tidak bisa menghambur-hamburkan uang, Haaland mungkin akan bergabung dengan klub Inggris lain yang siap membayar mahal, Chelsea misalnya.

The Blues memang sudah lama membutuhkan striker top yang bisa menyamai level Didier Drogba belasan tahun lalu. Haaland juga tampak lebih cocok dengan permainan Chelsea yang sekarang.

 

5 dari 7 halaman

Guardiola di Old Trafford?

Manajer Manchester City Pep Guardiola berpose dengan trofi Piala FA 2018/2019 di Stadion Wembley, London, Inggris, Sabtu (18/5/2019). The Citizens menjuarai Piala FA 2018/2019 usai mengalahkan Watford dengan skor 6-0. (AP Photo/Tim Ireland)

Andai Man City tidak punya banyak uang, Guardiola mungkin saat ini sedang menangani Manchester United. Pasalnya, MU juga sempat tertarik mendatangkan pelatih asal Spanyol tersebut.

Beberapa tahun lalu, dikabarkan MU lebih dahulu mendekati Guardiola yang disebut akan meninggalkan Bayern Munchen. Guardiola bisa jadi pengganti sempurna untuk Sir Alex Ferguson.

Biar begitu, langkah MU diserobot Man City yang mendekati Guardiola dengan cepat dan langsung mengajukan tawaran fantastis, termasuk dukungan uang untuk membentuk tim top secepat mungkin.

 

6 dari 7 halaman

Juara Carabao Cup akan lebih merata

Carabao Cup. (dok. EFL)

Musim lalu Liverpool berhasil menjuarai Carabao Cup untuk menghentikan dominasi Man City di kompetisi tersebut. Andai tidak ada Man City dan uangnya, gelar juara mungkin dibagi lebih merata.

Betapa tidak, sebelum disela Liverpool musim lalu, Man City lima kali jadi juara Piala Liga Inggris dalam enam tahun terakhir. Artinya skuad Guardiola benar-benar dominan di Inggris.

Nah, tanpa dominasi Man City, juara Carabao Cup seharusnya lebih merata. Memang trofi ini tidak sebesar trofi Liga Inggris, tapi tetap saja gelar juara sangatlah penting.

Sumber: Goal International

Disadur dari: Bola.net (Richard Andreas/Published: 11/2/2023)

7 dari 7 halaman

Simak Posisi Manchester City di Bawah Ini:

Berita Terkait