Ledakan di Markas AC Milan, 5 Nama Ini Menjadi Atensi

oleh Choki Sihotang diperbarui 03 Mei 2023, 11:05 WIB
Matteo Darmian. Bek berusia 31 tahun ini didatangkan Manchester United dari Torino awal musim 2015/2016. Setelah 4 musim bersama Setan Merah dan tampil dalam 92 laga dengan mencetak 1 gol, ia hijrah ke Parma pada awal musim 2019/2020. (Foto: AFP/Oli Scarff)

Bola.com, Jakarta - Eits, jangan mudah terprovokasi dengan judul di atas ya. Apalagi, kali ini bakal ada pembahasan khusus terkait 'ledakan' di markas AC Milan, yang berkaitan deretan anak muda dengan karier cemerlang.

Selalu saja banyak hal menarik untuk membicarakan AC Milan. Tim berjuluk I Rossoneri itu merupakan satu di antara klub beken dengan sejarah keren di Italia dan dunia.

Advertisement

Berusia 123 tahun, sejak diprokalamirkan pada 16 Desember 1899, siapa yang tak kenal Milan? Tim yang bermarkas di San Siro ini telah menorehkan segudang prestasi yang membuat banyak orang berdecak kagum.

 

2 dari 8 halaman

Banyak Pemain

Pada perjalanan sejarahnya yang panjang, entah sudah berapa pemain yang datang dan pergi dari San Siro. Seperti sebagian besar klub di seantero jagat, AC Milan juga punya akademi bernama Primavera.

Di sini, pemain-pemain muda digodok dan digojlok dengan satu asa: jadi bintang di masa depan. Selama tahun 1990-an, Primavera menghasilkan beberapa pemain kelas dunia.

Namun, sayangnya, dalam beberapa tahun terakhir, Primavera sepi dari wonderkid wahid. Banyak yang mulai bertanya-tanya, apakah Primavera akan menghasilkan pemain muda berbakat lagi? Entahlah. Hanya waktu yang bisa menjawab.

Baiklah. Sekarang mari kita lihat kembali beberapa lulusan Primavera AC Milan dengan status terbaik dan nasib mereka kini.

 

3 dari 8 halaman

Bryan Cristante

Gelandang AS Roma, Bryan Cristante (Tengah) berebut bola dengan gelandang Real Sociedad Igor Zubeldia pada laga pertama babak 16 besar Liga Europa 2022/2023 di Olimpico, Jumat (10/3/2023) dini hari WIB. Hasil ini memperpanjang tren apik Roma dalam lima pertandingan kandang terakhir di semua ajang. (Photo by Alberto PIZZOLI / AFP)

Cristante masuk candradimuka Primavera dari 2009 sampai 2013. Bakatnya cukup oke. Gelandang tak banyak cakap ini promosi ke tim senior hingga 2014.

Meski hanya hitungan bulan beraksi di Serie A, Cristante sukses mencuri perhatian. Namanya jadi buah bibir.

Banyak yang memprediksi, Cristante bakal meroket di kemudian hari dan itu terbukti. Setelah pergi dari San Siro pada 2014, Cristante merapat ke Benfica. Kendati dipinjamkan ke sejumlah klub, performa Cristante terus memesona.

Atalanta, tim yang sempat meminjamnya, mengganjarnya dengan kontrak permanen pada 2018. Atalanta meminjamkannya ke AS Roma. Pada 2019, giliran AS Roma yang mengikatnya via kontrak resmi.

Di bawah asuhan Jose Mourinho, penampilan Cristante semakin kesetanan. Paulo Fonseca, mantan pelatih AS Roma, juga pernah memuji pemain berusia 28 tahun ini sebagai sosok serba bisa.

“Cristante bermain sebagai 'central defender' dan dia bermain dengan sangat bagus dalam posisinya, juga di posisi lainnya," kata Fonseca.

 

4 dari 8 halaman

Matteo Darmian

Sempat diragukan mengingat usianya yang sudah 33 tahun, Darmian justru memikat hati petinggi Inter Milan. Setelah melakoni peminjaman dari dari Parma pada periode 2019-2021, Inter Milan memutuskan merekrut pemain bertahan veteran itu dengan kontrak resmi.

Simone Inzaghi, Pelatih Inter Milan, kerap memberikan peran besar kepada Darmian. Dalam kemenangan 3-1 atas Lazio dalam lanjutan Serie A 2022/2023 beberapa waktu lalu, Darmian tampil sangar di lini tengah.

Darmian mengawali kariernya dari tim junior AC Milan. Selain Milan, Darmian juga pernah memperkuat sederet klub beken, termasuk raksasa Liga Inggris, Manchester United.

 

5 dari 8 halaman

Pierre-Emerick Aubameyang

Striker Chelsea, Pierre-Emerick Aubameyang berselebrasi usai mencetak gol ke gawang AC Milan pada pertandingan lanjutan grup E Liga Champions di stadion San Siro, di Milan, pada 12 Oktober 2022. Dengan kemenangan ini, Chelsea berada di peringkat pertama klasemen dengan 7 poin. (AFP/Alberto Pizzoli)

Hidup tak selamanya di atas. Itulah yang kini dialami Aubameyang. Sempat jadi idola dan tumpuan, saat ini Aubameyang tak ubahnya jadi pajangan di Chelsea.

Saat masih berseragam Borussia Dortmund, Arsenal, dan Barcelona, Aubameyang merupakan striker kesayangan fans. Namun, sejak kepindahannya ke Stamford Bridge pada 2022, nasib pemain berkebangsaan Gabon itu berbalik 180 derajat.

Masuknya sejumlah pemain bintang membuat Aubameyang, jebolan Primavera yang berbakat itu, kian terpinggirkan dan dilupakan. Tapi, masih ada kans bangkit jika musim depan ia sanggup memilih tim yang tepat.

 

6 dari 8 halaman

Mattia de Sciglio

Bek Juventus, Mattia De Sciglio berebut bola udara dengan penyerang Inter Milan, Edin Dzeko pada pertandingan final Piala Super Italia 2021 di Stadion San Siro di Milan, Italia, Kamis (13/1/2022). Inter Milan menang tipis atas Juventus 2-1 lewat perpanjangan waktu. (AP Photo/Luca Bruno)

De Sciglio adalah AC Milan sejati. DNA tim raksasa Liga Italia Serie A itu mengalir deras di nadinya. Ke klub mana pun dia berlabuh, De Sciglio selalu berusaha tampil sebaik mungkin.

Tempaan keras di Primavera (2002–2012) serta bermain untuk tim senior (2011–2017) membuat De Sciglio paham betul apa yang harus dia lakukan. Apalagi fungsinya tergolong krusial, yakni tukang jagal di area pertahanan, plus sering membantu serangan.

Pada 2017, Juventus membawanya ke Turin dan tiga tahun berselang meminjamkannya ke Lyon, Prancis. Kini, De Sciglio mudik ke Turin. Hanya saja, pemain berusia 30 tahun itu kerap menghiasi bangku cadangan.

 

7 dari 8 halaman

Ignazio Abate

Bek AC Milan Ignazio Abate terkesan dengan pelatih Vincenzo Montella dalam membangun tim. (KARIM JAAFAR / AFP)

Dari Milan ke Milan, itulah takdir Abate. Dipoles di Primavera, naik pangkat ke tim senior, melanglang buana ke sejumlah klub, dan akhirnya mengakhiri karier di AC Milan.

Bagi penikmat sepak bola Italia, Abate bukanlah wajah asing. Selain AC Milan, veteran yang kini berusia 36 tahun itu pernah juga berkostum Napoli, Empoli, dan Torino.

Dia memperkuat AC Milan pada dua periode, yakni 2003-2007 dan 2009-2019. Bek berpostur 180 cm ini dikenang karena ikut memenangkan Serie A 2010/11.

Sumber : Sportskeeda

8 dari 8 halaman

Juventus Berebut Posisi

Berita Terkait