Bola.com, Surabaya - PSSI kembali menggelar AFC Grassroots Football Day. Asosiasi Provinsi (Asprov) Jawa Timur yang ditunjuk sebagai pelaksana acara tahun ini, menggandeng klub Liga 2, Deltras Sidoarjo.
Bertempat di akademi Deltras Sidoarjo, Minggu (21/5/2023), festival sepak bola usia dini ini dihadiri perwakilan 10 sekolah sepak bola (SSB) yang ada di Sidoarjo.Tak hanya peserta laki-laki, pesepak bkla wanita juga ikut ambil bagian.
Mereka mendapatkan pendampingan dan pelatihan khusus dari instruktur pelatih yang telah ditunjuk sebelumnya.Ketua Asprov PSSI Jatim, Achmad Riyadh, berharap penyelenggaraan acara ini bisa menumbuhkan minat dan bakat pesepak bola belia di Sidoarjo dan sekitarnya.
"Kalau mau lihat isinya masjid 20 tahun lagi. Bagaimana meriahnya? Apakah ada orang ibadah? Kita lihat di dalam masjidnya sekarang ada anak kecilnya atau tidak," bukanya. Kalau masjid sekarang anak kecilnya banyak. Ramai, ada guyonan dan macam-macam, berarti ke depan akan ada orang yang cinta masjid. Seperti itulah analoginya," jelas Riyadh.
Terinspirasi Kompetisi Internal Persebaya Surabaya
Pria yang juga berprofesi sebagai pengacara ini mengaku terinspirasi dari program usia dini milik Persebaya Surabaya. Beberapa jebolan kompetisi internal Persebaya menjadi tulang punggung tim nasional.
"Timnas di SEA Games kemarin itu hasil dari kompetisi internal Persebaya yang sudah mengakar puluhan tahun. Jadi hasilnya ada, dipompa dan dipacu dengan kurikulum yang benar," ungkapnya.
"Nah acara ini bertujuan agar menumbuhkan kecintaan mereka terhadap sepak bola. Jadi enggak perlu semua jadi. Diantara ini 30% saja yang meneruskan main bola, itu akademinya sukses," jelas Riyadh.
Pelajaran Dari Final SEA Games 2023
Walaupun dibumbui perkelahian di pinggir lapangan, pria yang menjabat Exco PSSI itu menilai sukses tim Indonesia U-22 merebut medali emas SEA Games 2023 merupakan pembelajaran yang baik bagi pesepak bola muda.
"Pukul, jatuh, bangun lagi, pelukan. Thailand sehabis memukul pemain kita, malamnya datang minta maaf semua timnya. Itu sebuah jiwa besar dan sportivitas yang tinggi," ucapnya.
"Harus ditiru semuanya. Di lapangan benturan keras tapi selesai dalam 90 menit. Itu pelajaran terhadap anak-anak kita ini," tandasnya.
Baca Juga
Erick Thohir Ungkap Faktor Kegagalan Timnas Indonesia U-23 Gagal Melaju ke Olimpiade 2024 Paris: Fisik dan Mental Habis
Respons Erick Thohir soal Anggapan PSSI Anak Tirikan Sepak Bola Putri: Kenapa Liga Urung Digelar?
Demi Merah-Putih! Erick Thohir Pastikan Naturalisasi Pemain Timnas Indonesia Bukan Program Jangka Pendek