Liga Italia: Masa Depan Juventus Gelap, Biar Selamat Dijual Saja

oleh Wiwig Prayugi diperbarui 01 Jun 2023, 20:15 WIB
Presiden Juventus Andrea Agnelli (kiri) dalam peluncuran logo baru Juventus. (dok. Juventus.com)

Bola.com, Turin - Mantan direktur jenderal Juventus, Luciano Moggi, menilai klub raksasa Italia itu bisa saja dijual.

Andrea Agnelli dan dewannya mengundurkan diri musim ini di tengah skandal keuntungan modal klub.

Advertisement

"Bagaimana saya melihat Juve dalam 2-3 tahun? Ini adalah pertanyaan yang perlu ditanyakan kepada para penyihir. Saya tidak tahu apakah Juventus akan tetap berada di tangan pemilik saat ini atau apakah kepemilikan akan berubah, karena penjualan bisa saja terjadi," katanya kepada Radio Bianconera.

"Aku tidak suka membuat prediksi semacam ini...," katanya.

Seluruh Dewan Direksi Juventus telah mengundurkan diri, Senin (28/11/2022) waktu setempat. Orang-orang penting di struktur manajemen mereka memutuskan untuk resign.

2 dari 4 halaman

Masalah Pelik

Orang nomor satu di Juventus, Andrea Agnelli, terdaftar sebagai salah satu pemilik klub yang juga memiliki harta melimpah. Pria asal Italia itu total mempunyai kekayaan hingga 14,2 miliar pounds atau setara Rp255,8 triliun. (AFP/Miguel Medina)

Presiden klub Andrea Agnelli, wakil presiden Pavel Nedved dan semua anggota Dewan lainnya segera menyusul untuk ikut mengundurkan diri. Hal ini menunjukkan Juventus sepertinya sedang tidak baik-baik saja.

Agnelli sudah menjadi presiden di Nyonya Tua selama 12 tahun, pertama kali mengambil peran tersebut pada 2010 dan membantu Juve mendominasi domestik selama satu dekade di Italia, di mana mereka memenangkan sembilan scudetto berturut-turut.

Sebenarnya apa masalah yang membuat para bos di Juventus harus mengundurkan diri? Kabarnya pihak Bianconeri sedang diselidiki untuk transfer mencurigakan dengan nilai yang digelembungkan demi mendapatkan dapat keuntungan.

3 dari 4 halaman

Laporan Keuangan

Per Senin, 28 November 2022, Presiden Juventus Andrea Agnelli, Wakil Presiden Pavel Nedved hingga delapan direksi lainnya turut undur diri secara serentak. (Dok. Juventus)

 Penyidik memeriksa laporan keuangan tdalam rentang waktu tiga tahun hingga 2020.

Jaksa Penuntut Turin juga menyelidiki empat bulan gaji pemain Juventus yang diserahkan pada tahun 2020. Penyelidik bertujuan untuk membuktikan bahwa para pemain Juventus tidak merelakan pemangkasan gaji, tetapi hanya melewatkan satu bulan dan terus menerima uang berkat perjanjian pribadi dengan klub.

"Para anggota Dewan Direksi, dengan mempertimbangkan sentralitas dan relevansi masalah hukum dan teknis-akuntansi yang tertunda, telah menganggapnya demi kepentingan terbaik perusahaan untuk merekomendasikan bahwa Juventus harus memiliki Dewan Direksi baru untuk menangani masalah ini," demikian bunyi keterangan Juventus di situs resminya.

4 dari 4 halaman

Tebak Juara Liga Champions

https://www.newshub.id/interactive2/4425

Berita Terkait