3 Pemain PSM Jadi Korban Rasial Setelah Lawan Persija di BRI Liga 1

Sebanyak tiga penggawa PSM Makassar, Yuran Fernandes, Yance Sayuri, dan Erwin Gutawa, menjadi korban rasial di media sosial setelah melawan Persija Jakarta (3/7/2023).

BolaCom | Zulfirdaus HarahapDiterbitkan 06 Juli 2023, 12:00 WIB
Dua pemain PSM Makassar, Yuran Lopes (tengah) dan Safrudin Tahar memprotes keputusan wasit pada laga pekan pertama BRI Liga 1 2023/2024 antara Persija Jakarta menghadapi PSM Makassar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Senin (3/7/2023). (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Bola.com, Jakarta - Sebanyak tiga pemain PSM Makassar menjadi korban tindakan rasialisme setelah tampil melawan Persija Jakarta pada pekan pertama BRI Liga 1 2023/2024, Senin (3/7/2023) malam WIB.

Mereka adalah Yuran Fernandes, Yance Sayuri, dan Erwin Gutawa. Ketiga pemain PSM Makassar itu ejekan rasialisme hingga perundungan di media sosial.

Advertisement

Para pemain klub berjulukan Juku Eja itu mendapatkan serangan, setelah dianggap bermain mengulur-ulur waktu saat melawan Persija Jakarta.

Kata-kata cacian hingga yang berbau rasial memenuhi kolom komentar akun media sosial Yuran Fernandes, Yance Sayuri, dan Erwin Gutawa. Tindakan oknum suporter itu tentu saja mencoreng semangat memerangi rasial yang selama ini digaungkan FIFA.

Pada laga tersebut, Persija harus puas bermain imbang 1-1 melawan PSM Makassar. Klub berjulukan Macan Kemayoran itu kebobolan lebih dulu melalui aksi Kenzo Nambu (12'), namun berhasil disamakan melalui gol Ryo Matsumura (81').


APPI Turun Tangan

Para pemain PSM Makassar merayakan gol yang dicetak Kenzo Nambu ke gawang Persija Jakarta pada laga pekan pertama BRI Liga 1 2023/2024 antara Persija Jakarta menghadapi PSM Makassar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Senin (3/7/2023). (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI) bertindak cepat dan turun tangan untuk merespons kasus rasisme dan perundungan terhadap ketiga pemain PSM Makassar.

APPI mengaku sudah berkomunikasi dengan tiga pemain tersebut, dan mereka sepakat untuk melanjutkan ke ranah hukum.

"Hari ini APPI telah berkomunikasi secara daring dengan 3 (tiga) Pemain PSM Makassar, dan ketiganya berkeinginan melanjutkan prosesnya ke ranah hukum. Kami akan memberikan pendampingan bantuan hukum," ujar CEO APPI, M Hardika, di akun Instagram resmi organisasi tersebut.

APPI juga telah mengidentifikasi akun-akun yang melakukan penghinaan rasisme. Nantinya, itu akan dijadikan bukti untuk pelaporan tindakan tersebut.


Lebih Serius

Pemain PSM Makassar, Everton (tengah) berebut bola dengan pemain Persija Jakarta, Hanif Sjahbandi pada laga pekan pertama BRI Liga 1 2023/2024 antara Persija Jakarta menghadapi PSM Makassar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Senin (3/7/2023). (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Head Legal APPI, Jannes H. Silitonga, meminta kepada PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB), untuk lebih serius dan menunjukkan komitmen yang kuat terhadap kasus perundungan dan rasisme yang terjadi atau menimpa pemain, di dalam maupun di luar lapangan. 

"PSSI dan PT LIB harus berani dan bertindak tegas dalam rangka memberikan perlindungan kepada para pemain jika mereka menjadi korban rasisme. Bila perlu PSSI dan PT LIB menghentikan dulu sementara kompetisi sampai kasus rasisme itu tidak terjadi lagi menimpa pemain," ujar Jannes H. Silitonga.

"Setiap orang tidak bisa memilih dilahirkan dari suku atau ras mana, penghinaan terhadapnya berarti juga merupakan penghinaan terhadap Tuhan," tegas Jannes.


Yuk Simak Posisi Tim Kesayangan Kamu!

Berita Terkait