Bola.com, Malang - Dua pekan sudah Arema FC menjadi juru kunci BRI Liga 1 2023/2024. Sebuah catatan buruk bagi tim Singo Edan. Pada awal musim mereka mematok target masuk 4 besar. Namun kenyataannya jauh dari ekspektasi.
Jangankan bersaing di papan atas, meraih kemenangan jadi hal yang sangat sulit. Delapan pekan berlalu tanpa kemenangan. Mereka hanya meraih dua poin. Penderitaan Arema semakin lengkap karena mereka jadi tim paling banyak kebobolan, yakni 20 gol. Tak hanya itu, urusan produktivitas juga tidak beda jauh.
Mereka hanya bergantung pada satu nama, Gustavo Almeida. Penyerang berusia 27 tahun asal Brasil itu memborong 7 gol milik Arema. Meski masih jadi top skorer sementara Liga 1, dalam tiga pertandingan beruntun, Gustavo tak bisa menambah pundi-pundi gol. Imbasnya, produktifitas Arema macet.
Singo Edan boleh bangga berhasil mendatangkan penyerang haus gol musim ini. Tapi di sisi lain, ketergantungan pada satu pemain juga berpengaruh buruk. Setelah mencetak 7 gol, Gustavo selalu dapat kawalan ketat pemain belakang lawan di setiap pertandingan. Itu jadi cara jitu bagi lawan untuk mengalahkan Arema FC.
Tajam Sejak Tahun Lalu
Jika melihat sepak terjang Gustavo, bisa dibilang dia baru menjelma jadi striker tajam, yakni sejak tahun 2022. Pada awal tahun itu dia bermain untuk Negeri Sembila, Malaysia. Sebanyak 11 gol diciptakannya hanya dalam 13 pertandingan. Sedangkan paruh musim setelahnya dia bermain di Al Nasr, Kuwait, dia mengemas 6 gol dari 9 pertandingan.
Kesuburannya berlanjut di Arema. Menariknya, Gustavo lebih banyak mencetak gol bukan hasil dari kolaborasi yang apik. Hanya satu gol yang bermula dari assist rekannya, Ariel Lucero. Sedangkan 4 gol dari bola mati.
Sementara dua gol lainnya berasal dari kesalahan lawan. Jadi, meski minim suplai bola matang dari rekannya, Gustavo masih bisa memanfaatkan kesempatan lainnya.
Rajin Pindah Klub di Paruh Musim
Jika melihat statistiknya lebih jauh, ada hal yang bisa jadi warning bagi Arema. Gustavo tergolong rajin pindah klub di paruh musim. Sejak musim 2019, hingga sekarang dia tidak pernah membela klub selama satu musim penuh.
Mulai dari klubnya di Brasil, Victoria da Conquista, Nam Dinh (Vietnam), UiTM (Malaysia), Kagoshima United (jepang), Nautico (Brasil), Negeri Sembila (Malaysia) dan Al Nasr (Kuwait).
Dengan torehan 7 gol dan performanya yang stabil, pastinya Gustavo sudah jadi bidikan klub lain.