Tugas Caretaker Berakhir, Manajemen Persebaya Ngotot Angkat Uston Nawawi Jadi Pelatih Kepala

oleh Aditya Wany diperbarui 04 Sep 2023, 17:15 WIB
Direktur Teknik Persebaya Surabaya, Uston Nawawi. (Bola.com/Aditya Wany)

Bola.com, Surabaya - Masa jabatan Uston Nawawi sebagai pelatih interim Persebaya Surabaya telah berakhir. Kini, manajemen Persebaya harus mencari sosok baru untuk mengisi jabatan pelatih kepala.

Penyebabnya, Bajul Ijo berpisah dengan Aji Santoso pada 6 Agustus 2023. Sesuai regulasi, manajemen Persebaya harus mendaftarkan pelatih anyar setelah 30 hari melepas pelatih kepala lama.

Advertisement

Artinya, mereka harus memiliki pelatih anyar sebelum 6 September mendatang. Jika tidak, Persebaya terancam denda Rp100 juta.

Tugas Uston Nawawi seharusnya juga berakhir setelah membawa Persebaya menang 2-1 atas Borneo FC dalam pekan ke-11 BRI Liga 1 2023/2024, Minggu (3/9/2023).

Akan tetapi, manajer Persebaya, Yahya Alkatiri, menyebut bahwa pihaknya masih menunggu kebijakan dari PSSI untuk memberi kesempatan kepada klubnya. Persebaya ingin mempermanenkan Uston sebagai pelatih kepala.

2 dari 5 halaman

Menunggu

Pelatih careteker Persebaya Surabaya Uston Nawawi (Foto: Persebaya.id)

Yahya meminta kepada awak media untuk menunggu pengumuman resmi ketiga ditanya bahwa tugas Uston Nawawi sebagai caretaker telah berakhir.

“Tugas terakhir atau tidak tunggu pengumuman resmi, itu yang paling penting. Kami masih menunggu jawaban PSSI. Yang jelas kami ingin PSSI semua berubah dan berbenah, sehingga tidak merugikan siapapun,” kata Yahya kepada awak media.

Sebelumnya, Yahya juga pernah mengatakan bahwa pihaknya telah mengirim surat kepada PT LIB selaku operator kompetisi. Baik PSSI atau PT LIB, seperti disebutnya, masih belum memberi jawaban.

“Dari surat kami yang kami layangkan, tentang meminta Coach Uston tetap bisa menjadi pelatih kepala di Persebaya. Kami masih mau menunggu surat dari PSSI,” ujar Yahya.

3 dari 5 halaman

Terganjal Regulasi

Direktur Teknik Persebaya Surabaya, Uston Nawawi. (Bola.com/Aditya Wany)

Keinginan manajemen Persebaya itu terkendali regulasi juga. Pelatih kepala klub Liga 1 wajib telah mengantongi lisensi AFC Pro, sedangkan Uston saat ini masih memiliki lisensi AFC A.

Pelatih 45 tahun itu belum menjalani dua modul terakhir kursus AFC Pro. Kursus tersebut baru akan selesai pada Oktober 2023. 

Ada kemungkinan Persebaya gagal mendaftarkan Uston sebagai pelatih kepala karena terhalang regulasi. Namun, Yahya enggan membeberkan rencana mendatangkan pelatih lain.

“Kalau umpama itu sudah bisa, ya sudah. Berarti tidak perlu. Rencana B tetap ada. Kami masih di rencana A. Kami masih menunggu. Kami tidak usah berandai-andai, kami menunggu saja surat dari balasannya,” ucap Yahya.

4 dari 5 halaman

Kandidat

Beberapa nama sempat dikaitkan akan menangani Persebaya. Muncul eks pelatih Bhayangkara FC, Paul Munster, hingga mantan arsitek Persik kediri, Divaldo Alves. Namun, rumor itu kini telah menguap.

Bukan hal yang mengherankan jika manajemen Persebaya ngotot ingin mengangkat Uston sebagai pelatih kepala. Uston Nawawi memiliki catatan yang gemilang sebagai caretaker di Persebaya.

Dia sudah mendampingi Persebaya selama lima laga dengan status pelatih interim, dan hasilnya tak terkalahkan. Itu dimulai dengan menang 2-1 di kandang Bhayangkara FC (8/8/2023).

Berikutnya, Persebaya menang beruntun dengan skor identik 1-0 saat menjamu Persita Tangerang (12/8/2023) dan PSM Makassar (18/2023). Satu hasil imbang lantas didapat saat bertandang ke markas PSS Sleman dengan skor 0-0 (26/8/2023).

Kemenangan atas Borneo FC lantas melengkapi performa impresif Persebaya di bawah arahan Uston Nawawi.

5 dari 5 halaman

Posisi Persebaya

Berita Terkait