Menengok Kiprah 7 Pesepak Bola Beken yang Punya Kewarganegaraan Ganda: Grealish dan Rakitic Tak Salah Pilih Timnas

oleh Aryo Atmaja diperbarui 10 Sep 2023, 10:45 WIB
Ilustrasi - Jack Grealish, Pierre-Emerick Aubameyang, Ivan Rakitic (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Nama Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi mewakili pesepak bola yang lahir dan besar, hingga memberikan kesuksesan di negaranya masing-masing.

Cristiano Ronaldo lahir dan besar di Portugal sebelum berkelana ke sejumlah klub besar hingga usianya menginjak 38 tahun saat ini.

Advertisement

Begitu juga Lionel Messi, lahir hingga remaja di kampung halaman Argentina. Kemudian La Pulga menjadi salah satu pemain terhebat di muka bumi setelah menaklukkan Eropa bersama Barcelona.

Namun ada juga seorang pemain yang memiliki kewarganegaraan ganda, dan kemudian harus menentukan Timnas yang diperkuat.

Ada banyak faktor yang membuat pesepakbola memiliki lebih dari satu kewarganegaraan. Mulai dari keturunan kedua orang tuanya, hingga berapa lama dia tinggal di negara yang bersangkutan.

Atas dasar ini, banyak pesepakbola yang mempunyai pilihan membela timnas karena memiliki lebih dari satu kewarganegaraan. Berikut ini kiprah tujuh pemain yang memiliki kewarganegaraan ganda dan harus memilih salah satunya.

2 dari 8 halaman

1. Jack Grealish

Jack Grealsih pernah menolak dua panggilan dari Timnas Republik Irlandia dan berfokus pada karier di klubnya. Namun, secara mengejutkan, ia mengumumkan untuk mewakili Inggris di tingkat internasional karena dirinya merupakan kelahiran Brimingham. (AFP/Pool/Justin Tallis)

Dari: Republik Irlandia

Ke: Inggris

Jack Grealish lahir dan besar di Birmingham, tetapi ia punya juga punya kewarganegaraan Irlandia melalui kakek dan neneknya. Bahkan ia bermain untuk Irlandia hingga level U-21 sebelum menolak panggilan senior karena dia ingin bermain untuk Timnas Inggris.

Apa yang kemudian terjadi? Setelah peralihan itu, ia membantu Timnas Inggris U-21 memenangkan turnamen Toulon 2016 sebelum memulai penantian empat tahun untuk masuk Timnas Inggris senioe.

Grealish tampil membela The Three Lions di ajang Euro 2020 hingga ke final sebelum dikalahkan Italia. Pemain Manchester City itu juga bermain dari bangku cadangan dan mencetak gol ketika Inggris menghajar Iran 6-2 di Piala Dunia 2022.

3 dari 8 halaman

2. Pierre-Emerick Aubameyang

Pierre-Emerick Aubameyang merupakan pemain kelahiran Prancis namun pernah diundang oleh Timnas Italia U-19. Ia juga berhak bermain di Timnas Spanyol usai mendapatkan kewarganegaraan namun Aubameyang memilih bermain untuk Gabon karena ayahnya pernah menjadi kapten tim di sana. (AFP/Gabriel Bouys)

Dari Perancis

Kepada: Gabon

Aubameyang lahir di Prancis dari ibu seorang warga negara Gabon dan Spanyol, yang membuatnya memiliki banyak pilihan saat tumbuh dewasa. Sempat mengikuti Timnas Prancis di usia remaja, namun ia beralih ke Gabon pada tahun 2009.

Yang terjadi adalah Aubameyang membantu negaranya mencapai perempat final Piala Afrika sepanjang sejarah negaranya. Ia juga menjadi kapten tim sebelum pensiun dengan 30 gol dalam 72 penampilan.

4 dari 8 halaman

3. Kalidou Koulibaly

Kalidou Koulibaly merupakan kapten yang berjasa membawa Senegal menyabet juara Piala Afrika 2021. Bek tengah loyal Napoli itu diketahui pernah membela Timnas Prancis saat perhelatan Piala Dunia U-20. Ia memutuskan pindah kewarganegaraan pada September 2015 silam. (AFP/Charly Triballeau)

Dari: Perancis

Kepada: Senegal

Kalidou Koulibaly lahir di Prancis dari pasangan imigran Senegal, dan memiliki cerita seperti Aubameyang saat remaja. Termasuk mewakili Les Bleus di Piala Dunia U-20, tapi kemudian ia memilih untuk mewakili Senegal

Seiring berjalannya waktu, Koulibaly menjelma sebagai bek tengah kelas dunia. Koulibaly adalah pilar pertahanan Senegal saat mereka tersingkir secara kejam dari Piala Dunia 2018 karena aturan fair play.

Lalu Senegal kembali kalah di final Piala Afrika 2019 dari Aljazair saat Koulibaly, yang diskors karena akumulasi kartu kuning. Kemudian Koulibaly didapuk sebagai kapten, dan melalui kepemimpinannya Senegal memenangkan Piala Afrika edisi 2021, mengalahkan Mesir melalui adu penalti.

5 dari 8 halaman

4. Ivan Rakitic

3. Ivan Rakitic - Pemain asal Kroasia ini kembali ke Sevilla usai tidak masuk dalam rencana Ronald Koeman di Barcelona pada musim panas ini. Ivan Rakitic kembali ke Sevilla setelah enam tahun meninggalkan klub yang membesarkan namannya pada 2011-2014. (AFP/Attila Kisbenedek)

Dari: Swiss

Kepada: Kroasia

Ivan Rakitic lahir dan besar di Swiss dengan orang tua asal Kroasia. Dia muncul di sepak bola Swiss sebelum pindah ke Jerman dan kemudian menetap di La Liga di mana dia menjadi legenda.

Secara internasional ia bermain untuk Swiss melalui beberapa kelompok pemuda sebelum beralih ke seragam Kroasia. Rakitic kemudian menjelma sebagai satu di antara gelandang berkelas bersama Luka Modric.

Ia mengantarkan Vatreni ke final Piala Dunia 2018 sebelum dikalahkan Prancis. Prestasi itu menjadi bersejarah bagi Kroasia meski hanya keluar sebagai runner-up.

6 dari 8 halaman

5. Diego Costa

Diego Costa pernah dipanggil dua Timnas sekaligus pada tahun 2013, yaitu Brasil dan Spanyol. Ia merupakan pemain kelahiran Brasil namun juga telah diberikan kewarganegaraan oleh Spanyol pada bulan Juli tahun itu. Pada akhirnya, Costa memilih bermain di Timnas Spanyol. (AFP/Nelson Almeida)

Dari: Brasil

Ke: Spanyol

Jelang Piala Dunia 2014 di negara kelahirannya, Diego Costa mengajukan permintaan kepada FIFA agar bisa membela Spanyol. Pada saat itu ia tercatat sudah mempunyai dua caps di timnas Brasil dalam laga persahabatan. Costa akhirnya bisa membela Tim Matador lewat jalur naturalisasi setelah tinggal di Spanyol selana tujuh tahun.

Spanyol sendiri ingin memakai jasa Costa karena kekurangan pilihan striker. Namun, ia justru gagal mencetak gol di Brasil dan negara yang dibelanya tersingkir dari di babak penyisihan grup. Dijuluki pengkhianat oleh beberapa pihak di Brasil, ia tidak dipanggil Spanyol di Euro 2016 setelah penampilan buruk selama babak kualifikasi.

7 dari 8 halaman

6. Wilfred Zaha

Pemain Crystal Palace, Wilfried Zaha, saat melawan Manchester United pada laga Liga Inggris di Stadion Selhurst Park, (18/1/2023). Kontrak Zaha di Crystal Palace akan habis pada akhir musim nanti. Mantan pemain MU tersebut dikabarkan berniat meninggalkan Selhurst Park karena ingin bermain di klub yang lebih besar. (AFP/Adrian Dennis)

Dari: Inggris

Kepada: Pantai Gading

Wilfried Zaha lahir di Pantai Gading tetapi pindah ke London pada usia empat tahun, sehingga memenuhi syarat untuk kedua negara. Bakatnya ditampung oleh Timnas Inggris pada usia remaja dan bahkan bermain untuk tim utama.

Namun, Pantai Gading meyakinkannya untuk beralih kesetiaan pada tahun 2017. Manajer The Three Lions, Gareth Southgate kecewa karena Zaha memilih Pantai Gading.

Tapi dia belum berhasil membawa mereka meraih banyak kesuksesan, meski mencetak dua gol di Piala Afrika 2019 dan 2021. Sementara Inggris selalu tampil di ajang besar, meski juga belum mampu mengangkat trofi.

8 dari 8 halaman

Kevin Prince-Boateng

Gelandang AC Milan Kevin-Prince Boateng beraksi pada laga kontra Lecce dalam laga lanjutan Serie A di Stadio Via del Mare, Lecce, 23 Oktober 2011. AFP PHOTO/Filippo MONTEFORTE

Dari Jerman

Kepada: Ghana

Lahir di Berlin, Boateng memutuskan untuk membela Ghana pada tahun 2010 setelah mewakili Jerman di level junior. Banyak yang menganggap bahwa keluyuran ke klub malam dan ditendang dari skuad Der Panzer U-21 pada tahun 2009.

Bagaimana dengan keputusannya menjadi bagian dari skuad Black Stars (julukan Timnas Ghana)?, Boateng melaju ke perempat final Piala Dunia 2010 termasuk mencetak gol menakjubkan ke gawang Amerika Serikat di babak 16 besar.

Dia kemudian pensiun dari sepak bola internasional dan kembali pada tahun 2014 untuk Piala Dunia berikutnya, namun sekali lagi sikapnya terbukti menjadi masalah. Setelah dua pertandingan dia dipulangkan karena dugaan perilaku kasar. Sementara Jerman berhasil menjadi kampiun Piala Dunia 2014 di Brasil.

Sumber: Squawka

Berita Terkait