Bola.com, Jakarta - Normalnya, detak jantung saat berolahraga pada orang dewasa berusia 20-35 tahun adalah 95-170 kali per menit.
Namun pembalap MotoGP dari tim Gasgas-Tech 3, Pol Espargaro tembus 198 kali per menit ketika mengikuti balapan MotoGP India di Sirkuit Internasional Buddh akhir pekan lalu.
Hal di atas merupakan akumulasi dari dua hal. Pertama, Pol Espargaro cukup lama bergelut dengan cedera, sehingga kondisi fisiknya tidak sebaik pembalap MotoGP lainnya.
Kedua, cuaca panas ciri khas balapan di benua Asia yang menjadi tantangan selama balapan di India.
Pol Espargaro sendiri mengaku kaget, detak jantungnya sampai tembus 198 kali per menit di Sirkuit Internasional Buddh.
Komentar Pol Espargaro
"Mengingat istirahat panjang saya karena cedera, saya tidak merasa nyaman dengan motor. Saya merasa lemah dan kehilangan banyak waktu karena kondisi fisik saya," kata Pol Espargaro.
"Saya harus mengurangi waktu putaran saya beberapa persepuluh detik, jika tidak, saya tidak akan berhasil mencapai bendera finis. Selama balapan, detak jantung saya naik hingga 198 per menit."
"Angka maksimal yang belum pernah saya capai sebelumnya, bahkan saat saya memaksakan diri di atas motor. Saya terkejut dan kaget."
"Rupanya sulit untuk memompa oksigen yang cukup ke dalam darah. Berakselerasi dalam kondisi seperti itu sangatlah berat," tambahnya.
Pemulihan
Pol Espargaro menceritakan dirinya merasa sangat lelah setelah melewati garis finis balapan MotoGP India.
"Saya butuh waktu dua hari untuk memulihkan diri dari balapan ini. Mungkin saya bisa mengayuh sepeda dengan santai sebentar di gym hotel, hanya untuk mengembalikkan kebugaran," ujar Pol.
"Saya tidak akan bisa berlatih dengan baik sampai tur luar negeri ini selesai. Pada pramusim 2024 saya ingin mengembalikan kondisi fisik saya seperti semula," lanjutnya.
Karena sempat lama bergelut dengan cedera, Pol Espargaro baru bisa mengemas sebelas poin di ajang MotoGP 2023.
Sumber: Speedweek