Nasib Cristiano Ronaldo dan 9 Pemain yang Balikan dengan Eks Klub: MU Sial Banget

Berikut 10 pemain yang bergabung kembali ke klub yang pernah dia perkuat, termasuk Cristiano Ronaldo.

BolaCom | Yus Mei SawitriDiperbarui 03 Oktober 2023, 10:44 WIB
Cristiano Ronaldo ternyata secara mengejutkan pernah hampir bergabung ke Barcelona. Saat bermain di Sporting CP, Agennya menawarkan kepada Barcelona sebagai pilihan penjualan selain Deco. Namun pada akhirnya, Ronaldo muda lebih memilih ke Manchester United. (AFP/Paul Ellis)

Bola.com, Jakarta - Klub-klub Premier League sepertinya senang beromansa dengan masa lalu. Arsenal, Chelsea, Manchester United (MU), dan Liverpool kerap merekrut lagi mantan pemain yang telah pergi.

Cristiano Ronaldo salah satunya yang akhirnya kembali ke Manchester United setelah hengkang ke Real Madrid dan pernah ke Juventus. Saat kembali, penampilan Ronaldo sebenarnya tidak buruk, tetapi ada permasalahan internal dengan klub.

Advertisement

Sebenarnya tidak hanya tim Premier League, klub-klub dari liga top Eropa yang lain juga kerap melakukannya. Misalnya saja, Gerard Pique dan Cesc Fabregas yang memanggil kembali mantan pemain hasil akademinya.

Tetapi, pemanggilan pemain ini bisa saja sukses maupun gagal. Meski demikian, akan ada kenangan tersendiri jika para pemain tersebut kembali.

Berikut 10 pemain yang bergabung kembali ke klub yang pernah dia perkuat, termasuk Cristiano Ronaldo


1. Angel Di Maria

Angel Di Maria. Sayap kanan Argentina yang kini menginjak usia 34 tahun ini baru saja didatangkan Juventus pada bursa transfer musim panas 2022/2023 dari PSG dengan status bebas transfer. Dengan usianya yang makin menua, kondisi fisiknya menjadi rentan dengan cedera. Terbukti, baru 1 kali membela Juventus di Liga Italia, ia harus absen dalam 2 laga berikutnya akibat mengalami cedera. Juventus pun hanya mengikatnya selama 1 tahun dengan kondisinya tersebut. (AFP/Marco Bertorello)

Pemain Juventus, Di Maria, dikabarkan menolak reuni dengan Lionel Messi di Inter Miami. Sang winger veteran Argentina itu lebih memilih kembali ke mantan klubnya, Benfica, pada musim panas ini.

Pemenang Piala Dunia bersama Argentina itu meninggalkan klub Portugal tersebut untuk bergabung ke Real Madrid pada 2010. Di Maria menjelma menjadi salah satu pemain sayap terbaik di generasinya.

Bagaimana nanti kisahnya di Benfica pada jlid keduanya? Kita tunggu saja. 


2. Thierry Henry

Thierry Henry - Bomber asal Prancis ini sempat membawa Arsenal mencapai partai final Liga Champions 2006 namun sayang ia gagal menjadi juara. Setahun berselang, Henry akhirnya pindah ke Barcelona dan pada musim keduanya ia bisa merasakan gelar Liga Champions. (AFP/Glyn Kirk)

Setelah menjadikan dirinya pencetak gol terhebat Arsenal, Henry pindah ke Barcelona. Juara Piala Dunia dan Euro bersama Timnas Prancis ini ingin menuntaskan hasratnya meraih gelar Liga Champions.

Alhasil setelah juara Liga Champions bersama Barcelona dan sempat ke Amerika Serikat, Henry kembali ke Arsenal setelah lima tahun berpisah.

Meski hanya menjadi pelapis, Henry mencetak gol saat melawan Leeds United di Piala FA, kemudian pensiun dari dunia sepak bola.


3. Robbie Fowler

Selebrasi striker Liverpool, Robbie Fowler setelah menjebol gawang Charlton Athletic pada laga Premier League 2000/2001 di Valley Stadium (19/5/2001). Robbie Fowler total mencetak 6 gol dan 2 assist selama tampil dalam 12 laga Liverpool kontra Manchester United sepanjang sejarah Premier League Liga Inggris. Gol terakhirnya ke gawang MU dicetak pada laga pekan ke-31 Premier League 2000/2001 (31/3/2001) saat Liverpool menang 2-0. (AFP/Odd Andersen)

"Kembali ke Liverpool, saya selalu berpikir dalam hati, ketika Anda masih muda dan Anda punya pacar, dan kemudian tiba-tiba Anda kehilangan dia, Anda selalu ingin kembali padanya," ujar Fowler.

Setelah berpisah selama lima tahun, Fowler bersatu kembali dengan cinta sejatinya pada 2006. Dia meninggalkan Manchester City untuk bergabung kembali dengan Liverpool.

Dalam dua tahun berikutnya di Anfield, dia mencetak selusin gol lagi untuk The Reds.


4. Didier Drogba

Pemain Arsenal, William Gallas (kanan) berusaha merebut bola pemain Chelsea, Didier Drogba pada laga lanjutan Liga Inggris 2009/2010 di Stamford Bridge, London, 7 Februari 2010. Arsenal mendapatkan Gallas secara gratis setelah dilepas The Blues pada 2007. (AFP/Glyn Kirk)

Didier Drogba memilih meninggalkan Chelsea setelah mengamankan Liga Champions pertama klub tersebut pada 2012. Dia kemudian berpetualang ke China bersama Shanghai Shenhua dan klub Turki, Galatasaray.

Dia kemudian kembali ke Stamford Bridge setelah dua tahun berpisah dan kembali mengantar The Blues juara Premier League. Drogba kemudia hijrah ke Amerika Utara sebelum memutuskan gantung sepatu.


5. Paul Pogba

Hubungan manajer Manchester United, Jose Mourinho, dan Paul Pogba dikabarkan mulai renggang. (AFP/Ian Kington)

Sir Alex Ferguson kecewa ketika melihat Pogba justru tampil gemilang bersama Juventus. Padahal saat masih bersama Manchester United, dia hanya tampil dalam tujuh laga bersama tim senior Setan Merah.

Manchester United akhirnya merekerut kembali Pogba seharga 89 juta pounds ketika Ferguson telah pensiun. Sayangnya, penampilan pemain yang membawa Prancis juara Piala Dunia 2018 ini justru biasa saja di Old Trafford.


6. Shinji Kagawa

2. Shinji Kagawa - Pemain asal Jepang itu menjelma menjadi pemain bintang saat berseragam Borussia Dortmund. Kagawa berhasil membawa Dortmund meraih gelar Bundesliga dua kali beruntun yaitu pada musim 2010-2011 dan 2011-2012. (AFP/Patrik Stollarz)

Di bawah asuhan Jurgen Klopp di Borussia Dortmund, Kagawa adalah bagian dari tim yang mengklaim gelar Bundesliga berturut-turut, termasuk titel ganda liga dan DFB Pokal pada 2012. Kesuksesan ini membuat Manchester United tertarik merekrutnya untuk menggantikan Paul Pogba yang membelot ke Juventus.

Pemain Jepang itu menunjukkan momen-momen yang menjanjikan bagi Setan Merah dan mengantarkan klub juara Premier League musim 2012/2013. Setelah dua tahun di Old Trafford, Kagawa kembali ke Dortmund dan menambahkan gelar Piala Jerman.


7. Jermain Defoe

Jermain Defoe. Eks striker Inggris berusia 39 tahun yang baru saja pensiun pada Maret 2022 bersama Sunderland ini pernah dua kali memperkuat Tottenham Hotspur sepanjang kariernya. Di periode pertamanya ia bertahan 5 musim mulai tengah musim 2003/2004 hingga tengah musim 2007/2008 usai didatangkan dari West Ham United dan total tampil dalam 176 laga dengan mencetak 64 gol. Sementara periode keduanya berlangsung selama 6 musim mulai tengah musim 2008/2009 hingga tengah musim 2013/2014 usai didatangkan dari Portsmouth. Ia total tampil dalam 186 laga di semua ajang pada periode keduanya dengan mencetak 79 gol. (AFP/Olly Greenwood)

Tottenham memiliki kecenderungan aneh untuk merekrut kembali mantan penyerang mereka, dan Harry Redknapp memiliki peran besar. Setelah mencetak 64 gol dalam empat tahun di White Hart Lane, Defoe pindah ke Portsmouth.

Dia kemudian kembali ke Spurs dan mencetak banyak gol lagi sebelum hengkang ke Amerika Serikat bersama Toronto. Defoe juga sempat kembali ke Tottenham ketika MLS memasuki jeda dengan status pemain pinjaman.


8. Peter Crouch

Peter Crouch juga tampil dalam dua periode bersama Portsmouth. Periode pertamanya berlangsung selama 1 musim pada 2001/2002 saat Portsmouth berlaga di Divisi 1. Sementara periode keduanya juga berlangsung selama 1 musim pada 2008/2009 saat Portsmouth berkompetisi di Premier League. (AFP/Geoff Caddick)

Setelah bergabung dengan akademi Tottenham pada 1995, Crouch harus menunggu hingga 2009 sebelum tampil di tim utama untuk London Utara. Striker jangkung itu juga menikmati dua musim di Portsmouth, mencetak 18 gol Championship League untuk klub pada 2001/2002 sebelum pindah ke Aston Villa dengan harga 5 juta pounds.

Enam tahun kemudian, dia bergabung kembali dengan Pompey, yang pada saat itu baru saja menjuarai Piala FA. Tetapi sekali lagi dia hanya bertahan satu musim saat Spurs datang mengajukan penawaran.


9. Juninho

Juninho bisa dibilang merupakan eksekutor tendangan bebas terbaik sepanjang masa. Ia tercatat sukses melesatkan 75 gol dari situasi tersebut. Penampilan hebatnya sebagai playmaker juga membuat dirinya mempersembahkan banyak gelar di Olympique Lyon, yaitu 7 gelar Ligue 1 berturut-turut. Juninho juga terkenal sebagai pemain dengan visi dan umpan yang sangat baik. (AFP/Philippe/Merle)

Dia datang, dia menangis, dia mencuri hati kita. Middlesbrough, dan seluruh Inggris, patah hati ketika Juninho meninggalkan klub ini setelah Boro terdegradasi pada 1997.

Tapi kemudian dia kembali, dipinjamkan sebentar sekitar pergantian milenium, hanya untuk menyapa dan membantu Boro menghindari kejatuhan yang sama.

Dua tahun kemudian dia kembali secara permanen dan menjadi ikon Middlesbrough yang memenangi trofi pertama klub dan lolos ke Eropa untuk pertama kalinya.


10. Carlos Tevez

Carlos Tevez mengakhiri kiprahnya sebagai pemain sepak bola pada tahun ini. Dia memutuskan pensiun di usia 38 tahun setelah kurang lebih dua dekade berkarier di lapangan hijau. Tevez pernah malang melintang bersama beberapa klub Eropa seperti West Ham, Manchester United, Manchester City, dan Juventus. Terakhir, Tevez membela Boca Juniors. (AFP/Pool/Marcelo Endelli)

Tevez menikmati reuni yang romantis setelah 11 tahun berpisah dengan Boca Juniors. "Hatiku meledak dengan kebahagiaan! Terima kasih telah menantang hawa dingin dan menungguku. Saya sudah kembali ke rumah," tulisnya di Twitter setelah meninggalkan Juventus pada 2015.

Mungkin akan sedikit lebih romantis jika dia tidak pergi setelah satu musim untuk pindah ke Liga Super China dengan gaji yang sangat besar yang dianggapnya sebagai liburan. Tevez kemudian kembali ke Boca dan membantu klub memenangi dua gelar lagi.

Sumber: Planet Football 

Berita Terkait