Bola.com, Jakarta - Arsenal nyaman berada di puncak klasemen sementara Liga Inggris 2023/2024. Kemenangan dramatis atas Lutown Town, 4-3, tengah pekan ini, membuat armada Mikel Arteta mengoleksi 36 poin.
Angka tersebut berasal dari 11 kemenangan, 3 seri dan sekali kalah. Arsenal mendapat pengawasan dari Liverpool, yang nangkring di posisi ke-2 dengan 34 angka.
Musim lalu, Meriam London nyaris menyudahi penantian panjang guna menggondol gelar paling bergengsi di Inggris. Sayang, mereka letoi di tengah jalan, sehingga gelar menjadi milik Manchester City.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Catatan Awal
Mari kita simak lebih jauh kans tim besutan Mikel Arteta musim ini. Sebelum menang atas Luton Town, Arsenal sudah pernah bersusah payah ketika unggul atas Brentford, Sabtu (25/11/2023), dengan skor 1-0. Gol lahir via aksi Kai Havertz.
Kala itu, kemenangan ini mendorong Arsenal ke puncak. Si Merah unggul atas para pesaing seperti Manchester City dan Liverpool, yang bermain imbang 1-1 pada pekan tersebut.
Harus diakui, sepanjang 2023/2024, Arsenal belum menunjukkan tingkat dominasi yang sama seperti musim sebelumnya. Namun, ada beberapa catatan, terutama ketika Arsenal telah menyelesaikan 13 pertandingan, alias lebih dari sepertiga perjalanan periode ini.
Melihat Performa
Pada musim lalu, Arsenal menunjukkan penampilan yang menuai pujian. Saat itu, mereka meraih 11 kemenangan, sekali imbang melawan Southampton, dan satu-satunya kekalahan dari Manchester United, dengan mengumpulkan total 28 poin.
Setelah menganalisis permainan mereka dengan cermat dari tahun sebelumnya, muncul perbedaan yang mencolok. Dominasi Arsenal sudah terlihat sejak awal.
Bukayo Saka dkk. menunjukkan kecenderungan memberikan tekanan awal pada lawan mereka, yang mengarah pada peluang mencetak gol lebih dulu. Skuad asuhan Mikel Arteta secara konsisten mempertahankan tingkat ekspektasi gol melebihi 1,1 dalam 12 dari 13 pekan.
Satu-satunya pertandingan di mana mereka menghadapi kesulitan besar adalah saat melawan Leeds United. Saat itu, mereka kurang gahar tetapi berhasil mengamankan kemenangan tipis 1-0.
Patron Lain
Secara defensif, Arsenal tergolong tangguh. Sebelum dijebol 3 kali oleh Luton Town, dan tepat usai laga ke-13, tingkat kerja pertahanan mengesankan. Hal ini menunjukkan kepiawaian mereka dalam memperkecil peluang lawan mencetak skor.
Duet William Saliba dan Gabriel Magalhaes di jantung pertahanan berkontribusi pada tampilan pertahanan. Dalam hal penguasaan bola, mereka mendominasi penguasaan enam dari 13 pertandingan.
Namun, terlepas dari sejarah kecenderungan Arsenal terhadap penguasaan bola dan kesabaran dalam memanfaatkan peluang, rata-rata tingkat penguasaan bola mereka relatif lebih rendah yaitu 47,9 persen. Hal ini kontras dengan gaya tradisional mereka dalam mempertahankan bola dan dengan sabar menunggu memanfaatkan peluang.
Periode Berjalan
Arsenal menunjukkan evolusi penting dalam kinerja. Pada rapor statistik 13 laga, mereka meraih sembilan kemenangan, tiga kali seri, dan satu kekalahan, mengumpulkan total 30 poin.
Penghitungan ini dua poin lebih tinggi dari musim sebelumnya. Mereka kalah melawan Newcastle United, sebuah pertandingan yang sarat dengan kontroversi.
Jika menilik statistik, Arsenal memiliki potensi stagnan dalam menceploskan bola ke gawang lawan, yakni 2 kali. Angka ini lebih baik dari musim lalu.
Faktor Declan Rice
Arsenal memiliki statistik bagus secara defensif, penguasaan bola dan efektivitas penyerangan. Mereka memberi kebahagiaan kepada fans setelah rata-rata menguasai 60 persen aliran bola dalam 13 laga awal.
Akuisisi Declan Rice dari West Ham United memainkan peran penting dalam peningkatan ini. Kemahirannya dalam mempertahankan bola, kemampuannya meredam serangan balik, dan ketenangan dalam penguasaan bola telah memberikan kontribusi signifikan.
Peningkatan kecakapan menyerang, konsistensi pertahanan, dan peningkatan dinamika penguasaan bola, menandai perubahan penting dalam gaya mereka di bawah kepemimpinan Mikel Arteta.
Kemampuan Oke
Artinya, Arsenal memiliki kemampuan menjadi jawara musim ini. Namun, mereka harus ingat kejadian musim lalu. Sebagian besar analis menyebut, Arsenal tak memiliki kedalaman skuad mumpuni, sehingga inkonsisten setelah pergantian tahun.
Satu yang pasti, musim ini menyajikan narasi berbeda. Arteta sadar, dan menutupinya dengan permainan yang lebih mengalir dengan membebankan tanggung jawab semua sektor ke seluruh pemain.
Arteta secara strategis memperkuat kedalaman tim dengan memperoleh bakat-bakat baru sambil juga berusaha melepas kelebihan pemain. Upaya yang disengaja yang bertujuan untuk meningkatkan kedalaman skuad tampaknya menjadi strategi penting dalam memperkuat aspirasi gelar The Gunners.
Go, The Gunners!
Sumber : Sportskeeda