6 Komentar Jose Mourinho tentang MU yang Terbukti Benar: Kecam Paul Pogba hingga Anthony Martial

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 07 Apr 2024, 21:00 WIB
Jose Mourinho bermain untuk klub Rio Ave 1980, Mou berganti klub ke Belenenses, Sesimbra dan Comércio e Indústria. Kurang sukses sebagai pemain, Mou banting setir jadi pelatih dan sukses bersama Porto, Chelsea, Inter Milan dan Real Madrid. (AFP/Jack Guez)

Bola.com, Jakarta - Masa jabatan Jose Mourinho sebagai manajer Manchester United dari 2016 hingga 2018 bukan bencana besar. Namun, petualangannya berujung kekecewaan, dipecat di tengah musim. 

Pelatih asal Portugal yang disegani itu akhirnya dipecat menyusul kekalahan 1-3 melawan Liverpool di Anfield pada Desember 2018.

Advertisement

Mantan manajer Chelsea itu dikenal suka bicara blak-blakan mengutarakan pendapatnya di hadapan media, terkait manajemen MU atau pemain. 

Sejak kepergiannya, peruntungan klub belum menunjukkan peningkatan signifikan, meski sempat meraih poin tinggi di bawah asuhan Ole Gunnar Solskjaer dan Erik ten Hag.

Mourinho, yang bertugas di Old Trafford selama dua setengah tahun, tidak pernah malu untuk menyuarakan pendapatnya mengenai topik apa pun. Dia juga tentu saja banyak bicara tentang keadaan klub, baik selama maupun setelah masa kepemimpinannya. .

Tidak semua kata-kata kasar Jose Mourinho tentang Manchester United memiliki alasan yang masuk akal, tetapi jika dipikir-pikir, ada beberapa yang masuk akal.

Berikut ini enam komentar Jose Mourinho tentang MU yang terbukti benar. 

---

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 6 halaman

1. Sebut Marcus Rashford Tak Cocok Jadi Pemain Nomor 9

Kemenangan 2-1 Manchester United atas Liverpool di pekan ke-3 Liga Inggris musim 2022/2023 pada 23 Agustus 2022 lalu membawa catatan tersendiri bagi Marcus Rashford yang mencetak salah satu gol bagi MU. Saat ini ia hanya berselisih satu gol dengan Wayne Rooney, salah satu legenda Setan Merah sebagai pencetak gol terbanyak MU ke gawang Liverpool sepanjang sejarah Liga Inggris. Berikut daftar lengkap 5 top skor MU ke gawang Liverpool. (AP/Dave Thompson)

Penyerang asal Inggris tersebut menghasilkan performa terbaik dari sisi kiri. Dalam waktu singkat, sepertinya Marcus Rashford memiliki semua kemampuan untuk menjadi pemain paling produktif dalam sejarah klub.

Namun, Mourinho nampaknya tak pernah yakin dengan kemampuan pemain internasional Inggris itu sebagai striker murni.

“Saya tidak akan mengatakan dia tidak akan pernah bisa menjadi pemain nomor sembilan. Dia bisa menjadi pemain nomor sembilan yang berbahaya, terutama jika lawan tidak pragmatis, tidak dekat dan memberikan ruang untuk menyerang. Dia bisa berbahaya dalam transisi,” Mourinho jelasnya saat tampil di Sky Sports pada 2019, menurut Goal.

“Tetapi. ketika Manchester United adalah tim yang biasanya bermain melawan tim yang datang ke Old Trafford dengan bermain tertutup, memarkis bus, maka Rashford bukan striker yang bisa bermain membelakangi gawang. Dia bukan target man."

"Dia tidak mencetak gol sebanyak yang seharusnya dilakukan seorang striker. Jadi menurut saya sdengan bermain dari samping ia hanya mencetak angka 10-12 gol per musim," imbuh Mourinho. 

Pada usia yang sudah menginjak 26 tahun, masih ada waktu bagi Rashford untuk membuktikan bahwa mantan bosnya itu salah. Sejauh ini, musim terbaiknya adalah pada 2022/2023 saat mencetak 30 gol di semua kompetisi, yang disumbangkan saat dirinya bermain di sayap kiri. Itu membuktikan pendapat Mourinho benar. 

 

3 dari 6 halaman

2. Sebut MU Butuh Bek Tengah Berkelas Dunia

Pasukan Jose Mourinho berhasil menang tipis dengan skor 2-1. (Marco Bucco/LaPresse via AP)

Pada jendela transfer musim panas 2018, hanya beberapa bulan sebelum dipecat, Mourinho secara terbuka marah karena tidak diizinkan merekrut bek tengah papan atas untuk menopang lini belakang MU.

Banyak target dilaporkan ditolak oleh hierarki klub. Alhasil, Manchester United hanya punya Eric Bailly, Chris Smalling, Phil Jones, Victor Lindelof dan Marcos Rojo sebagai pilihan di jantung pertahanan untuk awal musim.

Berbicara di Super Sunday Sky Sports, setelah kepergiannya dari klub, Mourinho bahkan berkata: "Saya bukan orang bodoh di pramusim terakhir (bersama Man United). Saya menangis untuk mendapatkan bek tengah."

Sejak kepergian Mourinho, MU telah menginvestasikan dana besar untuk merekrut Harry Maguire, Lisandro Martínez, dan Raphael Varane. Pasangan terakhir ini membentuk kemitraan yang kuat di jantung lini belakang di bawah asuhan Ten Hag pada musim 2022/2023 dan berhasil membantu tim meraih 17 clean sheet di Premier League. Mourinho akan sangat senang memiliki duo ini selama berada di Old Trafford. 

4 dari 6 halaman

3. Mempertanyakan Komitmen Anthony Martial kepada MU

Anthony Martial tampil buruk saat Manchester United takluk 0-3 dari Bournemouth pada laga pekan ke-16 Premier League musim ini di Old Trafford, Sabtu (9/12/2023) malam WIB. (AFP/Oli Scarff)

Anthony Martial akan meninggalkan Old Trafford pada akhir musim 2023/2024. Manchester United tidak berniat memperpanjang kontraknya setelah beberapa tahun tampil buruk.

Saat tampil di Sky Sports pada 2019, Mourinho mengindikasikan Martial tidak terlalu berkomitmen terhadap perjuangan MU seperti pemain lainnya. Ia bahkan mengisyaratkan lebih suka bermain sebagai penyerang tengah, daripada sebagai sayap.

“Saya tahu bahwa Martial terkadang suka bermain sebagai pemain nomor 9, saya pikir untuk alasan yang tepat, terkadang saya berpikir untuk alasan yang salah. Namun, saya tahu dia suka bermain sebagai pemain nomor 9,” ​​kata Mourinho.

Mengingat bagaimana karir Martial di United akhirnya merosot, Mourinho sepertinya ada benarnya.

5 dari 6 halaman

4. Yakin Scott McTominay akan Menjadi Pemain Kunci

Selebrasi pemain MU, Scott McTominay setelah mencetak gol ke gawang Chelsea dalam pertandingan pekan ke-15 Liga Inggris 2023/2024 yang berlangsung di Old Trafford, Kamis (7/12/2023) dini hari WIB. (AFP/Oli Scarff)

Meski dicemooh karena banyak berkomentar tentang skuad selama masa kepemimpinannya, Mourinho memiliki banyak komentar positif terhadap produk akademi MU, Scott McTominay.

“Dialah yang melakukan segalanya,” kata Mourinho tentang McTominay, saat menobatkan pria Skotlandia itu sebagai Pemain Terbaik 2018.

"Dia memulai musim di akademi dan mengakhiri musim dengan bermain di pertandingan besar, di derbi Liga Inggris dan pertandingan Liga Champions, sekaligus menjadi pemain penting bagi skuad. Jadi saya pikir anak ini tidak bisa pulang tanpa penghargaan, jadi dia akan mendapatkan penghargaan saya."

Gelandang berusia 27 tahun ini kini menjadi pemain reguler di lini tengah baik untuk klub maupun negaranya, membuktikan bahwa kepercayaan Mourinho terhadapnya cukup baik. Berbeda dengan peran sebelumnya, McTominay bertugas membobol kotak penalti dan menyumbang gol.

6 dari 6 halaman

6. Kritik Pengaruh Buruk Paul Pogba di Ruang Ganti

Pemain top pertama yang pernah menjadi kliennya adalah Paul Pogba. Ia pernah meyakinkan Pogba untuk hengkang dari Manchester United dari Juventus pada 2012 silam. Gara-gara transfer tersebut, Sir Alex Ferguson murka dan melarang MU untuk berurusan dengannya. Selain itu, Raiola juga menjadi sosok kepulangan sang gelandang ke Old Trafford pada tahun 2016 dengan harus merogoh kocek sebesar 100 juta Euro. (AFP/Oli Scarff)

Hanya beberapa pekan sebelum akhir masa jabatannya di MU, Mourinho dilaporkan melancarkan serangan verbal yang mengejutkan kepada salah satu rekrutan pertamanya di Old Trafford, Paul Pogba, di ruang ganti tim menyusul hasil 2-2 di Southampton.

Menurut The Sun, Mourinho dilaporkan marah-marah kepada pemain Prancis itu. "Anda tidak bermain, Anda tidak menghormati pemain dan pendukung, dan Anda membunuh mentalitas orang-orang baik dan jujur ​​di sekitar Anda."

Kata-katanya kasar memang. Apakah Mourinho dibenarkan melampiaskan kemarahan semacam itu pada salah satu pemainnya di lingkungan tim masih bisa diperdebatkan.

Namun, performa Pogba di Old Trafford tidak pernah konsisten pada level yang membuat MU mengeluarkan banyak uang untuk merekrutnya kembali dari Juventus pada 2016.

Pogba akhirnya hengkang dari klub Inggris tersebut pada 2022 untuk bergabung kembali dengan Juve sekali lagi tanpa memberikan dampak yang diinginkan selama berada di Theatre of Dreams. Semangat tim memang tampak langsung meningkat seiring Setan Merah menjalani musim terbaiknya dalam beberapa waktu di bawah asuhan Ten Hag pada 2022/2023.

Sumber: Give Me Sport

Berita Terkait