Malaysia Jadi Korban di Piala Asia 2023, Gol Injury Time Punya Efek Maut : Yuk Simak Pengaruh Tambahan Waktu

oleh Choki Sihotang diperbarui 22 Jan 2024, 14:40 WIB
Timnas Malaysia menyusul Vietnam harus tersingkir pada fase grup Piala Asia 2023 setelah menderita kekalahan kedua. Setelah kalah 0-4 dari Yordania pada laga pertama Grup E, Malaysia kembali takluk kali ini dari Bahrain pada laga kedua dengan skor tipis 0-1 di Jassim bin Hamad Stadium, Al Rayyan, Qatar, Sabtu (20/1/2024) sore waktu setempat. Kekalahan ini terbilang menyakitkan bagi Tim Harimau Malaya karena gol kemenangan Bahrain yang dicetak Ali Madan tercipta tepat pada menit akhir masa injury time babak kedua yang berdurasi lima menit. Menyisakan laga pamungkas kontra Korea Selatan, praktis peluang Malaysia telah tertutup untuk lolos ke 16 besar dan dipastikan akan menjadi juru kunci Grup E. (AP Photo/Thanassis Stavrakis)

Bola.com, Jakarta - Malaysia harus angkat koper lebih cepat dari Piala Asia 2023 di Qatar. Hal itu terjadi setelah mereka kalah 0-1 kontra Bahrain, pada matchday 2 Grup E, Sabtu (20/1/2023).

Harimau Malaya tersingkir secara mengenaskan. Efek gol telat gelandang Bahrain, Ali Madan, saat duel sengit yang mentas di Jassim Bin Hamad Stadium, Doha, memasuki lima menit injury time babak kedua.

Advertisement

Pada laga sebelumnya, Timnas Malaysia yang diarsiteki Kim Pan-Gon juga keok dengan skor telak empat gol tanpa balas dari Yordania. Dalam sepak bola, Malaysia bukanlah tim pertama dan terakhir harus terdepak karena gol di masa injury time.

Bagi Malaysia, ini merupakan empedu. Tapi, bagi Bahrain atau tim lain yang juga menang berkat gol telat di babak tambahan waktu, justru sebaliknya. Artinya, merobek jala lawan adalah drama yang tak pernah lepas dari sepak bola.

Dia hadir, kapan dan di mana pun. Sejarah mencatat, waktu tambahan bukan sekadar formalitas. Periode itu adalah arena di mana impian bisa hancur dan keajaiban terungkap.

Gol menit akhir menegaskan definisi laga sepak bola harus sampai akhir. Situasi itu membuat para penggemar terkagum-kagum dan para pemain putus asa. Yuk, simak dampak mendalam dari drama yang terjadi di penghujung laga ;

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

 

2 dari 4 halaman

1. Rollercoaster Psikologis

Pemain Al Ittihad, Karim Benzema, berusaha melewati pemain Al Riyadh pada laga pekan ketiga Liga Arab Saudi di Prince Faisal bin Fahd Stadium, Riyadh, Jumat (25/8/2023). Mantan pemain Real Madrid ini juga menjadi kreator gol Saleh Al Amri pada menit ke-90+3. Berkat kontribusi sang bintang, Al Ittihad menang 4-0 atas Al Riyadh. (AFP/Fayez Nureldine)

Injury time adalah rollercoaster psikologis bagi pemain dan penggemar. Ketika sebuah tim sedang memimpin, antisipasi hingga peluit akhir bisa menjadi hal yang mengkhawatirkan.

Pada sisi lain, tim yang tertinggal melihat waktu tambahan sebagai upaya terakhir menyelamatkan poin atau kebangkitan. Dinamika emosi selama menit-menit tambahan ini bisa berubah drastis.

Bagi tim yang sedang memimpin, waktu tambahan selal membawa rasa lega dan cemas. Oleh karena itu, biasanya sebuah tim wajib tenang, karena takut kebobolan malah memberi ruang tekanan mental yang teramat keras.

Para pemain di tim yang sedang memimpin skor, apalagi tipis, bakal lebih merasakan lonjakan adrenalin. Walhasil, bisa saja kegembiraan bisa dengan cepat berubah menjadi keputusasaan jika tim lawan berhasil mencetak gol.

Dampak psikologis dari kebobolan gol di menit-menit akhir dapat bertahan lama, sehingga memengaruhi kepercayaan diri di pertandingan berikutnya. Pelatih memainkan peran penting dalam mempersiapkan skuadnya menghadapi situasi tekanan tinggi ini.

Sementara itu, bagi tim yang tertinggal di masa tambahan waktu, narasinya sangat berbeda. Menit-menit tambahan ini memberikan secercah harapan, peluang untuk membalikkan keadaan dan meraih kemenangan dari kekalahan.

Tim yang tertinggal selalu menempatkan banyak pemain di area pertahanan lawan demi mencari gol penyeimbang atau kemenangan. Biasanya, efek yang terjadi di saat injury time adalah gaya bermain 'urakan', yakni asal mengirim bola ke zona depan gawang musuh, tanpa melihat lagi pola permainan.

Keputusasaan ini bisa menghasilkan kebangkitan yang luar biasa. Bisa juga membangkitkan semangat, meningkatkan moral, atau membuat tim rentan terhadap serangan balik.

 

3 dari 4 halaman

2. Penyesuaian Strategi

Tuan rumah FC Bekasi City gagal mengamankan kemenangan perdananya pada babak 12 besar Pegadaian Liga 2 2023/2024 setelah ditahan imbang Malut United 2-2 di Stadion Singaperbangsa, Karawang, Kamis (18/1/2024). Hasil ini tentu sangat menyakitkan karena sejatinya tuan rumah masih unggul 2-1 saat babak kedua memasuki masa injury time. Namun tepat di menit akhir masa injury time yang berdurasi 4 menit, Frets Butuan mencetak gol penyeimbang 2-2 setelah memanfaatkan umpan tendangan bebas Dave Mustaine. Dengan hasil ini FC Bekasi City masih menghuni dasar klasemen alias posisi ke-4 Grup Y dengan koleksi 2 poin dari 3 laga. Sementara Malut United mampu menggusur Deltras Sidoarjo dari posisi runner-up dengan raihan 3 poin hasil tiga kali imbang. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Gol-gol yang terjadi di menit-menit akhir pada masa tambahan waktu memaksa tim melakukan penyesuaian strategi dengan cepat. Keputusan taktis yang dibuat pada saat-saat kritis dapat menentukan nasib.

Tim-tim yang memimpin sering menghadapi dilema, apakah akan mengadopsi pendekatan yang lebih defensif untuk mengamankan skor atau terus menyerang sampai akhir permainan. Pelatih memegang peranan sangat penting.

Pelatih punya banyak keputusan di saat injury time. Beberapa yang harus dipertimbangkan seperti mengganti pemain, memperkuat pertahanan, tetap konsisten ofensif atau berlindung dengan sepak bola disiplin tinggi.

Istilah "parki bus" sering digunakan menggambarkan strategi bertahan. Tim yang bisa memainkan pola ini adalah memprioritaskan keunggulan dengan turun dan mengatur pertahanan yang kompak.

Meski efektif, pendekatan ini mengundang resiko dan dapat menjadi bumerang jika pihak lawan berhasil menerobos.

Sementara itu, tim tertinggal punya reaksi yang berbeda. Mereka bakal memasukkan lebih banyak pemain ke zona depan. Tentu, resikonya adalah mempertaruhkan pertahanan yang rentang.

 

4 dari 4 halaman

3. Dampak Semusim

Juventus nyaris tersandung saat menjamu Hellas Verona pada lanjutan Serie A Liga Italia. Juve menang tpis 1-0 berkat gol tunggal bek kiri Andrea Cambiaso pada menit akhir. (Marco Alpozzi/LaPresse via AP)

Gol di masa tambahan waktu memengaruhi hasil pertandingan. Selain itu, memiliki konsekuensi luas terhadap klasemen liga dan cerita keseluruhan musim. Sudah jadi rahasia umum, gol-gol telat akan menjadi pembeda dalam persaingan liga.

Dalam perburuan gelar, gol di masa tambahan waktu memainkan peran yang sangat penting. Tim-tim yang bersaing memperebutkan gelar liga atau tiket Liga Champions tidak boleh kehilangan poin, terutama di menit-menit akhir pertandingan.

Gol di menit-menit akhir dapat mendorong tim ke puncak klasemen atau membuat mereka tersingkir. Oleh karena itu, dampak psikologis dari gol-gol di menit akhir dalam perebutan gelar sangatlah besar.

Tim yang secara konsisten mencetak gol kemenangan di akhir pertandingan menunjukkan ketangguhan dan sikap pantang menyerah. Kondisi itu bisa jadi membuat para pesaing tertekan atau putus asa.

Sebaliknya, kebobolan gol di menit-menit akhir dapat menimbulkan keraguan dan kecemasan dalam skuad. Kondisi berbeda terjadi di tim-tim yang ada di papan bawah.

Pada zona degradasi, setiap poin adalah penyelamat, dan gol di menit-menit akhir bisa menjadi pembeda antara bertahan atau terdegradasi. So, silakan menyaksikan beragam drama menit akhir yang pasti terjadi sepanjang musim ini, baik di BRI Liga 1, Liga Inggris sampai Liga Spanyol.

Sumber : Sportskeeda

Berita Terkait