Presiden Napoli Labeli Inter Milan Cuma Beruntung Rebut Titel Piala Super Italia 2023

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 23 Jan 2024, 11:45 WIB
Pemain Inter Milan, Lautaro Martinez berusaha melewati pemain Napoli, Amir Rrahman dan Juan Jesus dalam partai final Supercoppa Italia di Stadion Al-Awwal Park, Riyadh, Selasa (23/1/2024). (AP Photo)

Bola.com, Riyadh - Napoli kecewa berat setelah takluk 0-1 dari Inter Milan pada final Piala Super Italia, Selasa (23/1/2024) pagi WIB. Pelatih Napoli, Walter Mazzarri, dan Presiden Napoli, Aurelio De Laurentiis, kompak mengkritik wasit. 

Presiden Napoli juga menyebut Inter Milan hanya menang beruntung saja dibanding Napoli. 

Advertisement

Napoli kesal kepada wasit di babak pertama ketika Hakan Calhanoglu melakukan tiga pelanggaran besar sebelum menerima kartu kuning. Napoli merasa Calhanoglu seharusnya mendapat kartu kuning lebih awal.

Kemarahan kubu Napoli meletus pada menit ke-60 ketika Giovanni Simeone malah menerima kartu kuning kedua karena ‘menginjak kaki’, alhasi mereka hanya bermain dengan 10 orang.

Mazzarri terlihat marah-marah di bangku cadangan Napoli. Dia terlihat meneriakkan "Anda memalukan" kepada wasit atas keputusan tersebut. 

Napoli berharap mempertahankan skor tetap 0-0 dan berlanjut adu penalti kontra Inter Milan di Riyadh. Namun, Lautaro Martinez mencetak gol kemenangan Nerazzurri dari jarak dekat di menit-menit akhir.

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Mazzarri Lakukan Boikot, De Laurentiis yang Muncul

Aurelio De Laurentiis (Gabriel Bouys/AFP)

Saat itu, Mazzarri bergegas masuk ke lorong menuju ruang ganti stadion, tidak menghadiri upacara penyerahan medali dan tidak berbicara kepada media. Yang muncul malah Presiden Napoli, De Laurentiis.

“Kami berada di tengah-tengah jendela transfer, kami telah merekrut tiga pemain baru, satu di antaranya bermain, dua lainnya akan masuk. Napoli masih dalam proses,” kata De Laurentiis kepada Mediaset, seperti dikutip Football Italia

“Meski begitu, kami tidak menyalahkan mereka yang menang, dan keberuntungan adalah faktor besar dalam hal ini, tapi saya melihat tim Napoli sedang berkembang."

“Meski bermain dengan 10 pemain, meski sering absen, saya melihat Napoli yang menimbulkan banyak masalah bagi Inter. Ketika bola masuk ke gawang, Anda tidak bisa saling tuduh," imbuh dia. 

 

3 dari 4 halaman

Gelar Kedelapan bagi Inter Milan

Para pemain Inter Milan merayakan dengan trofi setelah mereka memenangkan pertandingan sepak bola final Piala Super Italia antara Inter Milan dan Napoli. (AP Photo)

Tahun ini, untuk pertama kalinya Piala Super Italia menggunakan format final four, jadi turnamen dimainkan sejak semifinal. Inter sang juara bertahan ternyata bisa mempertahankan gelar juara mereka musim ini.

Inter unggul jumlah pemain sejak menit ke-60 setelah Giovanni Simeone diganjar kartu kuning kedua. Namun, Inter harus menunggu hingga awal masa injury time babak kedua untuk memastikan kemenangan lewat gol Lautaro Martinez.

Berkat hasil ini, Inter Milan pun meraih gelar Piala Super Italia kedelapan mereka sepanjang sejarah, sekaligus hattrick alias gelar ketiga secara beruntun.

 

4 dari 4 halaman

Inzaghi Puji Napoli

Para pemain Inter Milan merayakan dengan trofi setelah mereka memenangkan pertandingan sepak bola final Piala Super Italia antara Inter Milan dan Napoli di Stadion Al Awwal Park, Riyadh, Arab Saudi, Senin (22/1/2024). (AP Photo)

Pelatih Inter Milan, Simone Inzaghi, pertama-tama menaruh respek yang mendalam bagi Napoli yang menurutnya tampil cukup solid di laga kali ini. Sang pelatih juga tidak ketinggalan memuji performa para penggawa Inter Milan.

"Kami memuji Napoli atas penampilan yang luar biasa, mereka bertahan dengan sangat baik dan bertarung seperti singa. Tentu saja, kalah di final di menit 90 selalu menyakitkan," kata Inzaghi kepada Mediaset.

"Saya juga ingin mengucapkan selamat kepada para pemain saya. Mereka memainkan semifinal dan kemudian Final 60 jam kemudian, yang merupakan hal baru bagi semua orang. Kami membayarnya dengan kelelahan, tetapi para pemain tetap berkonsentrasi."

Sumber: Football Italia

 

Berita Terkait