Bola.com, Pamekasan - Kompetisi BRI Liga 1 2023/2024 melahirkan tren baru. Penambahan kuota pemain asing memungkinkan klub memperkuat pos yang sebelumnya tak pernah disentuh.
Biasanya, para ekspatriat pada klub-klub BRI Liga 1 dihadirkan mengisi tiga pos utama. Penyerang tengah, gelandang serang dan bek tengah merupakan posisi-posisi favorit.
Tetapi musim ini, sejumlah klub mulai beralih kepada kiper asing. Mereka dihadirkan untuk menutup gap kualitas yang semakin menuntut.
Namun, keberadaan penjaga gawang luar tak serta merta mengubah kualitas pertahanan. Empat besar kiper yang paling sering kebobolan adalah penggawa asing.
Sonny Stevens (Dewa United) jadi yang paling menderita dengan 34 kebobolan. Disusul Julian Schwarzer (Arema FC) 32 kebobolan, Adilson Maringa (Bali United) 28 kebobolan dan Anthony Pintus (PSS Sleman) 26 kebobolan.
==
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Respek Kualitas Kiper Lokal
Kiper asing Madura United, Lucas Frigeri mengaku repsek dengan kehebatan kiper-kiper lokal. Menurutnya, mereka memiliki karakter yang kuat.
"Tentang kiper lokal, saya lihat dengan baik kualitas teknis kiper-kiper Indonesia. Mereka punya kualitas yang bagus," ucapnya.
"Tetapi setiap hari kiper lokal dan asing ada untuk belajar yang baru dan selalu harus ingin berada di next level," jelas Frigeri.
Kompetisi Menarik
Pemain asal Brasil itu juga menilai kompetisi BRI Liga 1 2023/24 sangat menarik. Frigeri baru bergabung pada pertengahan musim dengan Madura United.
Ini merupakan kali pertama dia mencoba tantangan di luar negaranya. Sebelumnya, dia malang melintang di sejumlah klub kasta kedua Brasil.
"Saya suka apa yang sudah saya lihat di sini. Banyak pertandingan tidak mudah. Menurutku semua tim punya kualitas bagus dan semuanya seimbang," ungkapnya.