Patrick Kluivert Dukung Jordi Cruyff Jadi Direktur Teknik Ajax, Bagaimana Jabatan Penasihat Teknis Timnas Indonesia?

Kluivert menilai rekam jejak Jordi terbentuk dari pengalamannya menjalani berbagai peran di dunia sepak bola profesional.

Latar belakang tersebut menjadi dasar penilaian terhadap kapasitasnya dalam membaca permainan, mengelola manusia, dan mengambil keputusan strategis jangka panjang.

"Saya mengenal Jordi sebagai seorang visioner, dan keuntungan besarnya adalah ia pernah menjadi pemain sekaligus pelatih," jelas Kluivert.

"Pengalaman itu memungkinkannya mengambil keputusan dengan rasa terhadap permainan, manusia, dan masa depan jangka panjang. Ia memahami apa yang dibutuhkan sebuah klub, karena ia mengenal sepak bola dari dalam," tuturnya.

Kluivert menganggap bahwa dukungannya terhadap Jordi tidak berkaitan dengan faktor nama besar keluarga.

Dia menyoroti fokus pria berusia 51 tahun itu pada pengembangan akademi, keterbukaan terhadap pendekatan modern, serta pengalamannya menghadapi tekanan di klub besar seperti Ajax.

"Bukan karena nama belakangnya, tetapi karena siapa dia dan pengalaman yang dimilikinya. Penyempurnaan akademi akan menjadi prioritas utamanya. Ia ingin melibatkan banyak mantan pemain Ajax, saya sambut dengan baik," terang Kluivert.

"Jordi, berdasarkan pengalaman saya di Indonesia, terbuka pada pelatih modern, data, dan perkembangan terbaru, tetapi ia juga tahu bahwa mantan pemain profesional sering kali lebih tahan terhadap tekanan yang memang selalu ada di klub seperti Ajax. Apakah dia boleh menelepon saya juga?"

"Tidak perlu, karena kami sudah cukup sering berkomunikasi," katanya sambil bercanda.

Sebelumnya, Wakil Ketua PSSI, Zainudin Amali, telah merespons kabar Jordi terpilih menjadi Direktur Teknik Ajax.

"Ya nanti kami akan lihat lagi seperti apa. Kan kami tidak tahu seperti apa ini. Kami belum mengambil keputusan," terang Amali.

Sumber: De Telegraaf