Maksimalkan Konten Lokal, Vidio Siap Bersaing dengan Platform Global

Vidio, platform OTT nomor 1 di Indonesia, tak takut bersaing dengan platform penyedia konten live streaming berskala global. Bermodalkan konten lokal atau konten merah putih, Vidio percaya bisa mengatasi tantangan.

BolaCom | Gregah NurikhsaniDiterbitkan 07 Maret 2024, 13:00 WIB
Pemred SCTV & Indosiar Retno Pinasti, MD Emtek & CEO Vidio Sutanto Hartono, dan Vivek Couto, Executive Director & Co-Founder Media Partners Asia. [Foto: Vidio]

Bola.com, Jakarta - Vidio, platform OTT nomor 1 di Indonesia, tak takut bersaing dengan platform penyedia konten live streaming berskala global. Bermodalkan konten lokal atau konten merah putih, Vidio percaya bisa mengatasi tantangan.

Vidio telah mengembangkan pengaruhnya di era digital dengan tak hanya menyajikan konten-konten biasa saja, tetapi juga mengkreasi original content. Pada 2024 ini misalnya, Vidio akan bekerja sama dengan production house kenamaan untuk menciptakan lebih banyak konten lokal berkualitas.

Advertisement

Sejak 2019, Vidio memulai produksi original series yang kini jumlahnya mencapai 77 judul film. Ini tak lepas dari kemitraan dengan production house terkemuka.

Open BO, Scandal, dan masih banyak produksi original Vidio mampu menyita perhatian masyarakat Indonesia. Tidak heran Vidio ingin menambah lagi bukan hanya dari sisi kuantitas, tetapi juga kualitas.

"Vidio menggandeng lebih banyak production house. Sinemart, Frontier Pictures, dan masih banyak lagi dengan harapan value dari produksi film seperti cinematography itu bisa bertambah," kata Sutanto Hartanto, CEO Surya Citra Media perusahaan induk SCTV dan Indosiar.

 

 


Ratu Adil, Proyek Terbaru Vidio

Sinopsis Episode 1 Ratu Adil (Dok. Vidio)

Vidio akan merilis proyek terbarunya berjudul Ratu Adil, sebuah original content yang diarahkan oleh Timo Tjahjanto dari Frontier Pictures yang dikenal sebagai sutradara di ranah action dan thriller.

Semua dikemas dengan action yang eksplosif, serta berisikan adegan-adegan yang menantang dari baku hantam hingga baku tembak.

Daya tarik utamanya adalah Dian Sastrowardoyo, yang berperan sebagai Lasja. Dian sampai harus menyiapkan fisik secara khusus seperti olahraga lari, latihan beban, sampai agility,

 

 


Galakkan Konten Lokal

Masih dalam kesempatan yang sama, Sutanto juga percaya diri mengembangkan konten lokal atau produksi original series yang selama ini selalu jadi daya tarik tersendiri buat pengguna Vidio.

"Kami juga percaya bahwa pertumbuhan percepatan konten lokal Indonesia merupakan salah satu faktor yang mendorong pertumbuhan industri streaming video semakin meningkat," katanya menambahkan.

"Vidio sendiri pada tahun 2022 hingga 2023 telah memproduksi 51 judul, yang menunjukkan bahwa Vidio agresif menghadirkan serial lokal yang paling dicari masyarakat."


Persaingan Tidak Mudah

Sutanto menyadari bahwa persaingan digital dengan platform global tidak akan mudah, apalagi jika bicara segmentasi.

Apalagi jika platform-platform global tertarik bermain dengan konten-konten lokal, Sutanto menyatakan bahwa siap tidak siap, Vidio harus punya cara bersaing.

"Kita harus siap dengan kemungkinan itu, tetapi kita percaya, saya melihatnya 270 juta populasi ini kan enggak mungkin selera sama. Nah, sehingga seperti tadi di slide awal saya mengatakan kita ini harus main full, bahwa saingan kita adalah global."

"Kuncinya satu, kita enggak boleh full head to head, kalau full head to head pasti kita mental. Nah, ini salah satunya tadi kan, kita bicara partnership. Lalu contoh kedua adalah kita sekarang menguatkan konten lokal saat mereka belum membuka konten lokal."

"Sport pun sama. Netflix enggak ada sport, Disney+ enggak ada sport, ya sudah kita fokus sport."

Tag Terkait

Berita Terkait