5 Pesepak Bola yang Pernah Membangkang saat Dipanggil Timnas: Ada yang Alasannya Heroik

oleh Choki Sihotang diperbarui 16 Mar 2024, 14:00 WIB
Samuel Eto'o. Striker Kamerun pengoleksi 118 caps dengan raihan 56 gol ini meraih juara Piala Afrika pada edisi 2000 dan 2002. Sedangkan trofi Liga Champions Eropa diraihnya bersama Barcelona (2005/2006 dan 2008/2009) dan Inter Milan pada musim 2009/2010. (AFP/John MacDougall)

Bola.com, Jakarta - Bagi pemain sepak bola, tampil di klub itu penting. Namun,  membela tim nasional adalah sebuah kehormatan.

Bermain untuk timnas, kapan dan di mana pun, merupakan kebangaan karena di sana sikap patriotisme dipertaruhkan.

Advertisement

Itulah mengapa, seorang pemain yang sudah meninggalkan negaranya bertahun-tahun dengan sukarela mudik demi membela panji-panji negara di panggung balbalan.

Tapi, anehnya, tak sedikit pemain yang justru bersikap sebaliknya. Mereka menolak panggilan timnas.

Pembangkangan tersebut tentunya tak ujuk-ujuk. Dengan kata lain, ragam alasan yang membuat seorang pemain emoh membela timnas.

Bahkan, beberapa di antaranya merupakan pemain bintang. Zlatan Ibrahimovic misalnya, mantan tukang gedor Inter Milan dan Barcelona itu pernah menolak membela Timnas Swedia pada 2006 hanya gara-gara perkara sepele.

Ibrahimovic datang terlambat dalam pertemuan tim jelang pertandingan. Pelatih Swedia saat itu, Lars Lagerback, tak senang dan menganggap sang legenda indisipliner. Ibrahimovic lantas didepak dari tim.

Tak terima dengan sanksi tersebut, Ibrahimovic membalasnya dengan menampik panggilan timnas selama berbulan-bulan.

Hanya Ibrahimovic? Tentu saja tidak. Sejarah mencatat, tak sedikit pemain yang ogah membela negaranya. Mau bukti? Berikut lima di antaranya seperti dilansir Give Me Sport

---

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 6 halaman

1. Samuel Eto'o (Kamerun)

Di samping sebagai ajang pemain-pemain berpengalaman untuk unjuk kebolehan, ajang Piala Dunia yang digelar setiap 4 tahun sekali juga menjadi arena para pemain muda beradu skill. Tentu menjadi kebanggaan tersendiri bagi para pemain muda yang telah dipercaya untuk menjalani debut di pesta sepak bola terbesar di dunia tersebut. Tercatat, lima pemain berikut menjadi pemain termuda saat melakukan debut di ajang Piala Dunia. (AFP/Issouf Sanogo)

Sulit membicarakan sepak bola Kamerun tanpa memikirkan Samuel Eto'o. Dia tidak diragukan lagi adalah pesepak bola terhebat yang pernah datang dari negara ini.

Penampilannya untuk negaranya selama bertahun-tahun sangat sulit dilupakan. Eto'o tidak takut untuk mengambil sikap melawan tim.

Ia pernah menolak mengambil bagian dalam pertandingan persahabatan melawan Aljazair karena berdiri dalam solidaritas dengan beberapa rekan satu timnya yang belum dibayar. Tindakan berkelas dan heroik. 

 

3 dari 6 halaman

2. Juan Roman Riquelme (Argentina)

Juan Roman Riquelme yang kini berkostum Boca Juniors menjadi salah satu andalan Argentina saat meraih medali emas pada Olimpiade Beijing 2008. (EPA/Martin Zabala)

Siapa pun yang menonton sepak bola pada 2000-an pasti mengenal Juan Roman Riquelme. Gelandang serang ini menjadi bintang bagi Boca Juniors dan Villarreal sepanjang kariernya. Dia juga menjadi favorit penggemar Timnas Argentina.

Namun, itu semua tidak menghentikannya untuk pensiun dua kali dari tugas internasional karena dendam.

Pertama, setelah Piala Dunia 2006 yang mengecewakan, ia secara terbuka keluar dari tim nasional beberapa bulan kemudian.

Dia akhirnya membatalkan keputusan dan bermain untuk negaranya lagi. Tetapi, ia sekali lagi memutuskan untuk berhenti dari sepak bola internasional pada awal 2009 setelah perselisihan dengan pelatih Argentina, Diego Maradona. Dia tidak pernah bermain untuk mereka lagi.

 

4 dari 6 halaman

3. Bernd Schuster (Jerman)

Bernd Schuster. Pelatih Jerman ini pernah dua kali juara La Liga sebagai pemain Real Madrid akhir 1980-an. Ia akhirnya menukangi Real Madrid selama 1,5 musim mulai 2007/2008 hingga Desember 2008. Ia berhasil mempersembahkan gelar La Liga di musim pertamanya pada 2007/2008. (AFP/Philippe Desmazes)

Jika Anda menolak bermain untuk timnas, Anda harus punya alasan bagus untuk melakukannya.

Bernd Schuster tentu saja melakukannya ketika menolak panggilan ke tim nasional Jerman karena istrinya akan melahirkan. Kelahiran seorang anak terasa seperti alasan yang bagus untuk dilewatkan.

Sayangnya, calon manajer Real Madrid itu tidak pernah ditawari kesempatan bermain untuk negaranya lagi. Sungguh memalukan. Namun, dia tidak akan menyesali keputusannya.

 

5 dari 6 halaman

4. Marco Verratti (Italia)

Marco Verratti. Gelandang berusia 28 tahun ini telah 9 musim memperkuat PSG sejak 2012/2013. Ia telah tampil dalam 346 laga dengan mencetak 9 gol. Musim ini ia ditemani Gianluigi Donnarumma yang sama-sama menghuni skuat Italia di Euro 2020 lalu. (Foto: AFP/Franck Fife)

Meski selalu menjadi sosok yang konsisten untuk Italia, Marco Verratti mengambil keputusan menolak panggilan timnas pada 2023 karena ketidakaktifannya bersama Paris Saint-Germain.

Sang gelandang tidak bermain sebanyak yang diinginkannya untuk klubnya. Jadi dia memutuskan untuk tidak bermain untuk negaranya.

Dia akhirnya pindah ke klub Qatar Al Arabi untuk mencari waktu bermain reguler. Namun keputusannya untuk bermain di Timur Tengah telah membuatnya kehilangan peluang lebih lanjut di tim nasional dan dia tidak dipanggil lagi sejak saat itu.

 

6 dari 6 halaman

5. Adrien Rabiot (Prancis)

Adrien Rabiot. Gelandang tengah berusia 27 tahun ini kini tengah menjalani musim ke-4 bersama Juventus sejak didatangkan dari PSG pada awal musim 2019/2020. Musim ini ia telah tampil dalam 14 laga di semua ajang bersama Juventus dengan torehan 5 gol. Bersama Timnas Prancis ia telah mengoleksi 29 caps dengan torehan 2 gol dan 1 assist sejak melakukan debut pada 15 November 2016. (AFP/Franck Fife)

Terkadang, harga diri bisa berperan besar dalam tindakan seseorang. Itulah yang dialami Adrien Rabiot saat menolak tampil di timnas Prancis saat dipanggil masuk daftar standby jelang Piala Dunia 2018.

Dia tidak senang menjadi opsi cadangan, jadi mengesampingkan diri sepenuhnya.

Untungnya, keputusan tersebut tidak menghalangi karier internasionalnya selamanya. Sejak itu ia bermain untuk Prancis.

Sumber: Give Me Sport

 

Berita Terkait