Media Vietnam Cemas Memori Emas Timnas Indonesia 20 Tahun Lalu di Stadion My Dinh Terulang

oleh Gregah Nurikhsani diperbarui 22 Mar 2024, 08:30 WIB
Pemain Timnas Indonesia, Egy Maulana Vikri, mencetak gol ke gawang Vietnam dalam laga Grup F Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan, Jakarta, Kamis (21/3/2024). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Bola.com, Jakarta - Vietnam, di bawah pelatih Philippe Troussier, kembali menelan hasil buruk saat menghadapi Timnas Indonesia. Media lokal setempat kini cemas kenangan pahit di Stadion My Dinh 20 tahun lalu terulang lagi.

Timnas Indonesia menang tipis 1-0 atas Vietnam pada Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, Kamis (21/3/2024) malam WIB. Egy Maulana Vikri menjadi satu-satunya pencetak gol.

Advertisement

Media Vietnam, Soha, menyoroti betapa buruknya penampilan Nguyen Quang Hai dkk. pada laga di Stadion Gelora Bung Karno. Bahkan mereka menggarisbawahinya dengan kalimat 'statistik terburuk dalam sejarah'.

"Dua tembakan, nol on target, itulah yang dilakukan Vietnam di Stadion Gelora Bung Karno, 21 Maret malam. Kekalahan 0-1 dari Indonesia terus berlanjut, namun apa yang ditampilkan tim asuhan Troussier kali ini lebih mengecewakan dari Piala Asia 2023," tulis Soha.

"Statistik menunjukkan bahwa dalam pertemuan dengan Timnas Indonesia, ini adalah pertandingan di mana Vietnam memiliki jumlah tembakan paling sedikit sepanjang sejarah (2 kali). Pada Piala Asia 2023 baru-baru ini, pemain Vietnam melepaskan 11 tembakan (3 tepat sasaran). Namun setelah 2 bulan, parameter tersebut bukannya membaik, tapi malah bertambah buruk."

--

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Kenangan 0-3 di My Dinh

Eko Purjianto menghadang Lee Cong Vinh di depan Hendro Kartiko saat melawan Vietnam di penyisihan grup Piala AFF 2004. (AFP/Hoang Dinh Nam)

Masih dalam ulasan yang sama, Vietnam mulai dihantui memori buruk 20 tahun lalu, juga atas Timnas Indonesia, tepatnya pada ajang Piala Tiger 2004 (sekarang Piala AFF). Momentum yang tak kunjung datang semakin memperparah keadaan.

"Jika Timnas Indonesia tidak bisa dikalahkan pada 26 Maret, peluang Vietnam merebut tiket babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 akan sangat terpengaruh. Kalaupun terus gagal, tak menutup kemungkinan posisi Pelatih Troussier akan terancam," bunyi klaim Soha lagi.

Soha juga mengambil kasus yang terjadi 20 tahun lalu di Stadion My Dinh, ketika Vietnam menjamu Timnas Indonesia. Permainan Vietnam kala itu, meski kalah 0-3, disebutnya masih jauh lebih baik.

"Nah, apa jadinya jika tim Vietnam terus kalah dari Indonesia pada 26 Maret nanti? Akankah pelatih Troussier mengundurkan diri, atau VFF akan menerima kompensasi besar untuk sisa kontrak 2 tahun untuk mengakhiri masa sulit Vietnam?"

 

3 dari 3 halaman

Filosofi Berantakan

Tak cuma soal statistik tembakan, Vietnam juga kalah dari segi penguasaan bola. Timnas Indonesia menguasai 55 persen berbanding 45 persen, pun dengan kreasi umpan.

Vietnam cuma berhasil mengirimkan 237 umpan dari 314 upaya, sedangkan Timnas Indonesia mengoleksi 294 umpan tepat sasaran dari 382 percobaan. Soha mengklaim ini adalah bukti kegagalan filosofi Troussier.

"Angka-angka ini sekali lagi menunjukkan betapa kacaunya filosofi Troussier. Saat pertama kali menjabat sebagai pelatih timnas Vietnam, pelatih asal Prancis itu beberapa kali menegaskan akan membangun gaya bermain menyerang yang menguasai bola yang akan dikenakan pada tim Vietnam."

"Filosofi ini sangat berbeda dengan masa pelatih sebelumnya Park Hang-seo yang kuat dalam serangan balik," tulisnya lagi membandingkan dengan pelatih terdahulu.

Sumber: Soha

Berita Terkait