18 Musim Memperkuat AS Roma, Daniele De Rossi: Itu Pilihan yang Buruk

Tercatat 18 musim lamanya Daniele De Rossi memperkuat AS Roma. Pada masa emas kariernya, sosoknya disebut salah satu gelandang terbaik di dunia.

BolaCom | Hendry WibowoDiterbitkan 17 Desember 2024, 21:30 WIB
Daniele De Rossi dan Francesco Totti terlihat sedang bebincang di banch saat laga lanjutan Serie A, di Stadion Olimpico, Sabtu atau Minggu (20/3/2016) dini hari WIB. (AFP/ Gabriel Bouys)

Bola.com, Jakarta - Tercatat 18 musim lamanya Daniele De Rossi memperkuat AS Roma. Pada masa emas kariernya, sosoknya disebut salah satu gelandang terbaik di dunia. 

Namun meskipun begitu, Daniele De Rossi tidak pernah merasakan titel scudetto. Dia hanya merasakan dua titel juara Coppa Italia plus sekali Piala Super Italia. Gelar paling prestisius yang diraih De Rossi adalah bersama Timnas Italia yaitu juara Piala Dunia 2006. 

Advertisement

Dalam wawancara dengan channel Youtube, The Overlap on Tour: Unseen, Daniele De Rossi menceritakan keputusan untuk memperkuat AS Roma dalam jangka waktu lama merupakan pilihan yang salah dari sudut pandang olahraga. 

De Rossi ingin mengibaratkan, dirinya bisa saja pergi ke tim yang lebih besar dan meraih lebih banyak gelar. Tapi pemain kelahiran Roma ini memutuskan bertahan di klub rival sekota Lazio. 

"Semua orang di sini ingin bermain untuk AS Roma dan terkadang hal itu terjadi dan kemudian Anda harus membuat pilihan," kata Daniele De Rossi. 

"Jika Anda cukup beruntung, Anda bisa memilih untuk pergi ke klub yang lebih baik atau bertahan di sini." 

"Saya membuat keputusan, keputusan yang buruk dalam istilah sepak bola, tetapi bagi saya itu berjalan dengan baik seperti ini," tambahnya. 


Bermain sebagai Striker

Pada wawancara ini, Daniele De Rossi turut menceritakan bahwa awal karier, dirinya bermain di posisi striker. Namun perubahan posisi menjadi seorang gelandang, ternyata membawa peruntungan. 

"Saat itu saya berusia 16 tahun, kami kalah melawan tim asal Tuscan. Sang kapten, seorang gelandang seperti yang akan saya jalani dalam karier saya, dikeluarkan dari lapangan," 

"Pelatih menyuruh saya untuk masuk dan bermain di posisi yang sama dengannya. Itu berjalan dengan baik, kami menang 2-1. Pada pertandingan berikutnya saya bermain di posisi itu lagi, saat itu melawan Pescara." 

"Saya mengingat semuanya karena itu mengubah hidup saya dan saya pergi ke Primavera dengan pelatih yang sama, bermain di lini tengah," tegasnya. 

Pelatih AS Roma saat itu Fabio Capello pun menarik De Rossi ke tim utama dengan posisi bermain sebagai gelandang sampai akhir kariernya. 


Yuk Lihat Peta Persaingan