Arsenal Kalah dari MU dan Tersingkir dari Piala FA, Lini Serang Jadi Tantangan Mikel Arteta Musim Ini

Manajer Arsenal, Mikel Arteta, dikenal dengan pendekatan detail dan strategi tajam. Namun, kekalahan dari Manchester United (MU) dan tersingkir dari Piala FA 2024/2025, Minggu (12/1/2025), membuat Arteta menghadapi tantangan besar di tengah musim ini.

BolaCom | Benediktus Gerendo PradigdoDiterbitkan 13 Januari 2025, 08:00 WIB
Arsenal saat bertemu MU pada Piala FA 2024/2025. (Ian Kington / IKIMAGES / AFP)

Bola.com, Jakarta - Manajer Arsenal, Mikel Arteta, dikenal dengan pendekatan detail dan strategi tajam. Namun, kekalahan dari Manchester United (MU) dan tersingkir dari Piala FA 2024/2025, Minggu (12/1/2025), membuat Arteta menghadapi tantangan besar di tengah musim ini.

Arsenal tersingkir dari Piala FA 2024/2025 setelah kalah dari MU melalui drama adu penalti. Setelah bermain imbang 1-1 dalam waktu normal plus extra time, The Gunners akhirnya tersingkir karena kalah 3-5 dalam drama adu penalti.

Advertisement

Ini menjadi mimpi buruk bagi Arsenal. Alasannya, sebelum tersingkir dari Piala FA ini, The Gunners juga kalah 0-2 dari Newcastle United di leg pertama semifinal Carabao Cup.

Kekalahan dalam dua kompetisi domestik secara beruntun ini memperlihatkan kelemahan utama Arsenal saat ini, yaitu kurangnya ketajaman di lini depan.


Kekalahan Beruntun yang Menyakitkan

Momen gelandang MU Bruno Fernandes melepas tendangan ke gawang Arsenal ketika kedua tim bertemu di ajang Piala FA. (Ian Kington / IKIMAGES / AFP)

 

Arsenal tersingkir dari putaran ketiga Piala FA setelah kalah adu penalti dari MU. Kekalahan ini menjadi kelanjutan dari kekalahan 0-2 saat melawan Newcastle United di leg pertama semifinal Carabao Cup.

Masalah Arsenal semakin jelas terlihat, memiliki banyak peluang tetapi tidak mampu mencetak gol. Statistik dari dua kekalahan itu mengungkapkan kelemahan mereka.

Arsenal mencatatkan 23 tembakan dengan hanya tiga tepat sasaran melawan Newcastle, dan 26 tembakan dengan tujuh tepat sasaran melawan Manchester United dalam 120 menit.

Meski dominan di kotak penalti lawan, gol satu-satunya mereka berasal dari tembakan bek Gabriel yang berbelok arah.


Masalah Strategi Transfer

Pemain Arsenal, Riccardo Calafiori mengikuti latihan bersama timnya menjelang laga lanjutan Liga Champions melawan PSG di Arsenal Training Centre, Hertfordshire, Inggris, Selasa (01/10/2024). (AFP/Glyn Kirk)

 

Mikel Arteta memilih memperkuat lini tengah dan pertahanan Arsenal pada bursa transfer musim panas, mendatangkan Riccardo Calafiori dan Mikel Merino.

Namun, Arsenal tidak mendatangkan penyerang baru yang dibutuhkan. Raheem Sterling, satu-satunya tambahan di lini serang, direkrut dengan status pinjaman menit-menit terakhir, tetapi kontribusinya minim dengan hanya satu gol dari 12 penampilan.

Kai Havertz, yang sering dimainkan sebagai striker, justru menjadi simbol kelemahan Arsenal. Beberapa peluang emas gagal ia konversi, termasuk penalti penentuan melawan Manchester United.


Krisis Cedera Memperburuk Keadaan

Bukayo Saka mengalami cedera. (AP Photo/David Cliff )

 

Krisis Arsenal diperparah dengan cedera pemain kunci pada musim ini.

Bukayo Saka dan Ethan Nwaneri absen panjang, sementara Gabriel Jesus ditarik keluar dengan tandu dalam pertandingan melawan Manchester United. Arteta mengungkapkan kekhawatiran terhadap kondisi Jesus:

“Ini sangat mengkhawatirkan. Dia merasakan sakit yang luar biasa dan harus keluar dengan tandu,” ujar Arteta.


Masih Ada Waktu untuk Bangkit

Arsenal - Ilustrasi Logo Arsenal (Bola.com/Adreanus Titus)

Meskipun menghadapi tantangan besar, Arsenal masih memiliki peluang untuk membalikkan keadaan.

Dengan 39 gol di Premier League, mereka hanya terpaut delapan gol dari Liverpool. Namun, tanpa solusi di lini depan, harapan untuk meraih trofi akan sulit diwujudkan.

Mantan pemain Arsenal, Theo Walcott, menyatakan: “Arsenal butuh striker sekarang. Mereka telah berubah dari lini serang yang menghibur menjadi kurang tajam. Dibutuhkan pemain yang mampu membuat perbedaan.”

Micah Richards menambahkan: “Perbedaan antara Arsenal meraih gelar atau tidak adalah keberadaan striker murni.”

Sumber: BBC Sports


Persaingan di Premier League

Berita Terkait