Bahrain Harus Siap Rasakan Teror di SUGBK saat Ketemu Timnas Indonesia, Syamsir Alam: kalau Perlu Pakai Airpods!

Timnas Indonesia punya agenda dua kali bertanding pada bulan Maret mendatang untuk lanjutan ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Pertama adalah melawat ke markas Australia di Sydney pada 20 Maret 2025.

BolaCom | Vincentius AtmajaDiterbitkan 22 Januari 2025, 14:45 WIB
Suporter Timnas Indonesia saat melawan Australia pada laga kedua Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta Pusat, pada Selasa (10/9/2024). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia punya agenda dua kali bertanding pada bulan Maret mendatang untuk lanjutan ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Pertama adalah melawat ke markas Australia di Sydney pada 20 Maret 2025.

Lima hari kemudian, giliran Timnas Indonesia menjamu Bahrain di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta. Kedua pertandingan sama pentingnya dan akan menentukan langkah pasukan Patrick Kluivert apakah melaju mendekati pintu Piala Dunia 2026 atau tersisih.

Advertisement

Laga kontra Bahrain jelas menjadi momen yang paling ditunggu-tunggu pendukung dan masyarakat Indonesia. Terdapat aroma revans bagi kubu Timnas Indonesia atas apa yang terjadi pada pertemuan pertama di markas Bahrain bulan Oktober 2024.

Publik dan seluruh pendukung Timnas Indonesia tentu masih belum bisa melupakan aksi Skuad Garuda di markas Bahrain pada laga ketiga Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Saat itu atau pada tanggal 10 Oktober 2024, Timnas Indonesia bersua Bahrain di Bahrain National Stadium, Riffa, berakhir dengan hasil mengecewakannya. Persoalannya adalah kegagalan mengamankan poin penuh, karena kinerja wasit Ahmed Al-Kaf.


Kontroversial

Timnas Indonesia bertemu Bahrain di kualifikasi Piala Dunia 2026. (X Timnas Indonesia)

Duel kedua tim berlangsung sengit dan ketat sejak menit awal. Timnas Indonesia yang sempat unggul 2-1 hingga menit ke-90, akhirnya harus puas bermain imbang 2-2 kontra tuan rumah.

Gol tim berjulukan Garuda itu dicetak Ragnar Oratmangoen pada menit ke-45+3' dan Rafael Struick (74'). Sementara itu, dua gol Bahrain diborong Mohamed Marhoon (15', 90+9').

Kinerja Ahmed Al-Kaf memang membuat geleng-geleng kepala. Tidak sedikit keputusan kontroversial yang dibuat wasit asal Oman tersebut. Alhasil, laga ini ramai menjadi perbincangan di jagad maya.

Selain muak dengan drama guling-guling pemain Bahrain, kemarahan netizen makin menjadi lantaran Ahmed Al-Kaf gampang memberikan pelanggaran ringan bagi Timnas Indonesia.

Puncaknya terjadi pada injury time babak kedua. Ofisial keempat memberikan waktu tambahan selama enam menit. Namun, Ahmed Al-Kaf belum juga meniup peluit akhir meski tambahan waktu sudah berakhir.

Alhasil, Timnas Bahrain berhasil menyamakan kedudukan pada menit ke-90+9. Hanya dua menit berselang setelah gol Bahrain, wasit Ahmed menyudahi pertandingan.


Bakal Terganggu Psikologisnya

Namun, memasuki menit akhir pertandingan, wasit Ahmed Al Kaf asal Oman tak meniup peluit panjang meski 6 menit tambahan waktu telah berakhir. (Instagram Timnas Bahrain)

Eks pesepak bola Indonesia, Syamsir Alam punya pandangan menarik mengenai agenda dua pertandingan yang akan dilakoni Timnas Indonesia di bulan Maret nanti. Khususnya saat bersua Bahrain yang bakal berjalan panas di luar lapangan.

"Minimal kita ke Australia itu satu poin. Kalau Bahrain sudah terganggu sekali psikologisnya mereka, tahun lalu sudah minta main di tempat netral," ungkap Syamsir Alam dalam obrolannya di Kanal Youtube Nusantara TV baru-baru ini.

"Kalau tidak salah lawan Bahrain itu H-5 Lebaran, mungkin agak banyak yang tidak pulang kampung dulu buat nakut-nakutin Bahrain di GBK. Mungkin mereka kalau bisa, main pakai airpods. Luar biasa terornya di GBK kalau lagi full. Di dalam penuh, di luar penuh," terangnya.


Harapan untuk Patrick Kluivert

Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert berfoto di tribune barat Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin (13/1/2025). (Dok. PSSI)

Syamsir Alam turut memberikan jawaban yang bijaksana ketika dilempar pertanyaan seputar Timnas Indonesia di tangan pelatih baru, Patrick Kluivert. Menurutnya, sang pelatih asal Belanda itu bisa menjadi seorang leader sejati.

"Di ruang ganti butuh leader, biasa ada miskomunikasi antar pemain di lapangan, maka dari itu butuh orang yang bilang stop dan itu pasti didengarkan," ujar Syamsir Alam.

"Buat apa ribut, ketika kalah atau menang itu sama-sama. Jadi memang butuh sosok Kluivert, yang didengarkan semua pemain. Semoga ruang ganti tetap kondusif, permainan makin baik," harap Syamsir Alam.

Sumber: Kanal Youtube Nusantara TV

Berita Terkait