PLN Mobile Proliga 2025: Jakarta Electric PLN Bungkam Bandung BJB Tandamata

Tim putri Electric PLN mengandaskan Bandung BJB Tandamata 3-1 (25-22, 27-25, 25-27, 25-20) pada lanjutan PLN Mobile Proliga 2025 di Jawa Pos Arena, Surabaya, Jumat (24/1/2025).

BolaCom | Yus Mei SawitriDiperbarui 24 Januari 2025, 20:36 WIB
Jakarta Electric PLN mengandaskan Bandung BJB Tandamata 3-1 (25-22, 27-25, 25-27, 25-20) pada lanjutan PLN Mobile Proliga 2025 di Jawa Pos Arena, Surabaya, Jumat (24/1/2025). (PBVSI)

Bola.com, Jakarta - Tim putri Electric PLN mengandaskan Bandung BJB Tandamata 3-1 (25-22, 27-25, 25-27, 25-20) pada lanjutan PLN Mobile Proliga 2025 di Jawa Pos Arena, Surabaya, Jumat (24/1/2025).

Pada laga pembuka seri keempat itu, kedua tim bermain ketat sejak awal set pertama. Hanya saja pemain-pemain Electric PLN lebih beruntung dan memenangi laga itu.

Advertisement

Pada awal hingga pertengahan set pertama, tim asuhan Chamnan Dokmai itu terus jauh memimpin hingga 19-14.

Pelan tapi pasti, perolehan angka Bandung BJB mendekati Electric PLN 20-21. Pertandingan semakin ketat saat kedudukan 22-22. Electric PLN akhirnya memenangi laga set pertama 25-22, skor 1-0 untuk Electric PLN.

Set kedua pun kembali berlangsung ketat. Angka kedua tim saling mengejar. Menginjak akhir set kedua, Bandung BJB memimpin 21-22, namun kembali disamakan 22-22.

Laga semakin ketat saat Bandung BJB menyamakan kedudukan 24-24 hingga 25-25. Dua kali Deuce, akhirnya set kedua dimenangi Electric PLN 27-25, skor 2-0 untuk Electric PLN.

 


Jalannya Pertandingan

Jakarta Electric PLN mengandaskan Bandung BJB Tandamata 3-1 (25-22, 27-25, 25-27, 25-20) pada lanjutan PLN Mobile Proliga 2025 di Jawa Pos Arena, Surabaya, Jumat (24/1/2025). (PBVSI)

Awal set ketiga beberapa kali pemain Bandung BJB sering melakukan kesalahan, mereka tertinggal cepat dari Electric PLN 2-5. Awal set ketiga Electric PLN terus mendominasi perolehan angka hingga 11-6.

Meski tertinggal cukup jauh tak mengurangi semangat Khalisa cs, bahkan mereka berhasil menyamakan kedudukan 12-12.

Pertengahan set ketiga Electric PLN unggul 16-13. Bandung BJB melalui Madeline Jasmin beberapa kali melakukan smash keras, dan menghasilkan angka hingga 19-18, bahkan berhasil menyamakan kedudukan 20-20.

Menginjak akhir set ketiga, pertandingan semakin seru, saling kejar angka terjadi dari 21-21 hingga 22-22. Bandung BJB berhasil mengambil set poin lebih dulu 22-24. Namun, Electric PLN berhasil menyamakan kedudukan 24-24. Tiga kali Deuce, akhirnya Bandung BJB memenangi set ketiga 27-25, skor menjadi 2-1 untuk Electric PLN.

Set keempat, pelatih Bandung BJB, Samsul Jais meminta pemainnya agar lebih fokus dan mengurangi kesalahan. Awal set keempat Khalisa cs pun memimpin 3-6.

Pertengahan set keempat Electric PLN memimpin perolehan angka 14-11. Bandung BJB berusaha menekan, namun perolehan angka tetap didominasi Electric PLN dan menginjak akhir set keempat mereka unggul 20-16.

Set keempat akhirnya dimenangi Electric PLN 25-20, skor menjadi 3-1 untuk kemenangan Electric PLN.

Dengan kemenangan tersebut, Electric PLN mengumpulkan poin 12 dari lima laga dan menempati peringkat kedua di bawah Jakarta Popsivo Polwan yang mengumpulkan poin 14.

 


Semua Pertandingan Adalah Final

Kedua tim akan saling berhadapan Minggu (25/1/2025) dan akan menentukan juara putaran pertama di sektor putri.

Asisten pelatih Electric PLN, Alim Suseno mengaku bersyukur atas kemenangan yang diraih timnya.

"Tentunya ini hasil kerja keras semuanya, karena semua pertandingan bagi Electric PLN adalah final," ucapnya.

"Anak-anak di set ketiga kehilangan fokus, jadi kami kalah. Tapi yang jelas kemenangan ini adalah rezeki bagi kami Electric PLN," tukas Alim Suseno.

Pemain senior di Electric PLN, Agustin Wulandari mengatakan sebenernya menang kalah itu hasil akhir.

"Yang terpenting kita punya prinsip dalam tim harus tetap sama-sama, saling mengingatkan, saling suport baik buruknya kondisi , dan apapun suasananya di dalam tim harus tetap sama-sama," ujarnya

Sementara itu, pelatih Bandung BJB Tandamata, Samsul Jais menambahkan timnya sebenarnya memiliki peluang untuk menang seandainya para pemain bisa tampil lebih tenang dan tidak banyak melakukan kesalahan sendiri.

"Kami sering kalah saat poin-poin kritis 20 ke atas karena penyelesaian akhir yang lemah. Selain itu, tidak adanya pemain opposite membuat variasi serangan juga kurang," ujarnya.