Update Kasus Radja Nainggolan: Pengacara Bantah Keterlibatan Kliennya, Klub Berikan Pernyataan Resmi

Pangacara Radja Nainggolan membantah keterlibatan apa pun dalam kasus perdagangan kokain. Lokeren-Temse juga berikan pernyataan resminya.

BolaCom | Aning JatiDiperbarui 30 Januari 2025, 16:11 WIB
Radja Nainggolan, pemain asal Belgia berdarah Indonesia ini dilabuhkan Inter Milan dari Cagliari dengan mahar 38 juta euro pada musim 2018/2019. (AFP/Miguel Medina)

Bola.com, Jakarta - Mantan gelandang internasional Belgia yang pernah bermain untuk AS Roma, Cagliari, Royal Antwerp, dan Bhayangkara FC, Radja Nainggolan, telah ditangkap sebagai bagian dari penyelidikan perdagangan kokain dari Amerika Selatan ke Eropa.

Informasi ini dikonfirmasi oleh Kantor Kejaksaan Umum Brussel.

Advertisement

Polisi federal Brussel melakukan 30 penggeledahan pada Senin pagi (27-1-2025), yang terutama berlokasi di provinsi Antwerp dan area sekitar Brussel.

Kantor kejaksaan mengonfirmasi bahwa Nainggolan "ditahan terkait kasus ini".

"Penyelidikan ini mencakup dugaan impor kokain dari Amerika Selatan ke Eropa melalui pelabuhan Antwerp, serta distribusinya di Belgia," ujar juru bicara Marin Francois dalam pernyataan resmi.

Francois juga menambahkan bahwa pesepak bola dengan inisial "R.N." ditangkap dalam kasus ini.


Komentar Pengacara Nainggolan

Pemain asal Belgia keturunan Indonesia, Radja Nainggolan, pernah besar bersama Inter Milan. Namun ia tak mendapatkan tempat di lini tengah Nerazzuri di era Antonio Conte. Radja Nainggolan akhirnya dipinjamkan ke Cagliari pada musim 2018/2019. (AFP/Simone Ferraro)

Hingga saat ini, belum ada informasi lebih lanjut yang dirilis karena interogasi masih berlangsung. Kantor Kejaksaan menegaskan pentingnya asas praduga tak bersalah.

"Kami akan memberikan informasi lebih lanjut setelah interogasi selesai dan hakim penyidik memiliki kesempatan untuk memeriksa para tersangka," tambah Francois.

Menurut pengacara Radja Nainggolan, Omar Souidi, kliennya membantah keterlibatannya dalam perdagangan narkoba.

"Kami sedang menunggu apakah klien saya akan dihadapkan ke hakim penyidik," kata Souidi kepada Belga News Agency.

"Sementara itu, saya dapat memastikan bahwa klien saya menyangkal keterlibatan apa pun dalam kasus ini," imbuh sang pengacara.

Sebanyak 16 orang ditangkap dalam operasi ini. Polisi menyita uang tunai senilai 370.430 euro (Rp6,2 miliar), sejumlah jam tangan mewah—termasuk dua jam tangan senilai sekitar 360 ribu euro masing-masing, perhiasan, 100 koin emas dengan total nilai 116.522 euro, barang-barang mewah lainnya, dua rompi antipeluru, beberapa senjata (termasuk tiga senjata api), 2,7 kilogram kokain, dan 14 kendaraan.


Pernyataan Klub

2. Radja Nainggolan (Cagliari) - Meski terbuang dari Inter Milan, gelandang serang berusia 31 tahun ini mampu kembali menunjukan kemapuannya di Cagliari. Dari 21 penampilannya, Radja Nainggolan menyumbangkan 5 gol dan 5 assist di musim ini. (AFP/Miguel Medina)

Setelah beberapa bulan tanpa klub, Nainggolan mendapat klub baru, ia bermain di klub divisi dua Belgia bersama Lokeren-Temse. Pada debutnya pekan lalu, ia mencetak gol langsung dari tendangan sudut.

Namun, klubnya mengaku baru mengetahui kabar penangkapan ini dari laporan media.

"Klub menghormati asas praduga tak bersalah dan oleh karena itu tidak dapat memberikan komentar lebih lanjut. Kami hanya dapat mengonfirmasi bahwa pemain tersebut absen dari sesi latihan pagi ini. Klub akan tetap fokus pada pertandingan liga penting melawan KAS Eupen besok (Rabu dini hari WIB). Radja Nainggolan memang tidak eligible untuk bermain dalam pertandingan itu," demikian pernyataan resmi dari klub.


Deretan Kontroversi

Gelandang AS Roma, Radja Nainggolan (dua dari kiri), bersama Daniele De Rossi (dua dari kanan) dan Kevin Strootman, pada laga kontra AC Milan, di Stadion Olimpico Roma (12/12/2016). Nainggolan menolak tawaran Chelsea. (EPA/Riccardo Antimiani)

Pemain berusia 36 tahun ini telah tampil dalam 30 pertandingan untuk Timnas Belgia, tetapi ia tidak lagi membela negaranya sejak Maret 2018.

Dikenal karena karakternya yang keras, Nainggolan menghabiskan sebagian besar kariernya di Italia. Sepanjang perjalanan kariernya, ia beberapa kali terlibat dalam masalah disiplin.

Pada 2018, saat bermain untuk AS Roma, ia didenda dan dikeluarkan dari tim setelah memposting video mabuk di Instagram pada malam tahun baru.

Pada 2022, saat bermain untuk Royal Antwerp, Nainggolan diskors setelah tertangkap kamera sedang merokok vape di bangku cadangan. Klub Belgia itu menyebut bahwa perilakunya dapat berdampak negatif pada tim.

 

Sumber: Get football News Bene, The Brussels Times

Berita Terkait