3 Alasan Utama Mengapa Karier Marcus Rashford di MU Sudah Tamat

Tiga alasan brutal mengapa Marcus Rashford sudah "habis" di MU.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 28 Januari 2025, 18:45 WIB
Striker Manchester United asal Inggris bernomor punggung 10, Marcus Rashford, bertepuk tangan kepada para penggemar setelah pertandingan Liga Primer Inggris antara Manchester United dan Newcastle United di Old Trafford di Manchester, Inggris barat laut, pada 31 Desember 2024. Newcastle memenangkan pertandingan dengan skor 2-0. (Darren Staples/AFP)

Bola.com, Jakarta - Tiga alasan utama mengapa karier Marcus Rashford di MU sudah berakhir telah terungkap.

Rashford telah menjadi bagian dari MU sejak 2005. Dengan menandatangani kontrak baru yang memberinya gaji sebesar 325 ribu pound per minggu pada musim panas 2023, banyak yang beranggapan bahwa Rashford akan menjadi pemain satu klub sepanjang kariernya.

Advertisement

Namun, kondisi terkini menunjukkan hal yang sangat berbeda. Akan menjadi kejutan besar jika Rashford masih berada di Old Trafford setelah bursa transfer ditutup pada 3 Februari 2025.

Pemain yang sebelumnya menjadi bintang di klub ini telah diberikan lampu hijau untuk hengkang setelah dikeluarkan dari 11 skuad pertandingan berturut-turut oleh pelatih Ruben Amorim.

Banyak spekulasi muncul tentang apa yang salah dengan Rashford di klub masa kecilnya.

Kini, pelatih Amorim dan jurnalis tepercaya Henry Winter telah mengungkapkan tiga alasan utama yang secara brutal menjelaskan mengapa waktu Rashford di Old Trafford telah berakhir.


1. Ketidakcocokan Posisi dengan Taktik Ruben Amorim

Tiga gol kemenangan Manchester United atas Bournemouth masing-masing disumbangkan oleh Casemiro, Luke Shaw dan Marcus Rashford. (AP Photo/Dave Thompson)

Henry Winter mengungkapkan bahwa satu di antara alasan utama adalah tidak fleksibelnya Marcus Rashford secara taktik, serta beban finansial yang harus ditanggung klub untuk mempertahankannya.

"Taktis, dia tidak cocok dengan template Ruben Amorim di formasi 3-4-2-1," kata Winter dalam acara Sky Sports' Transfer Show.

"Dari sisi finansial, Rashford mendapatkan gaji besar, dan untuk Amorim bisa berinvestasi pada pemain-pemain yang cocok dengan sistem 3-4-2-1, mereka perlu melepas beberapa pemain," lanjutnya.

Amorim lebih menyukai dua pemain di belakang striker yang memiliki kemampuan teknis tinggi seperti Bruno Fernandes, yang lebih cocok berperan sebagai gelandang serang gaya nomor 10.

Sementara itu, Rashford, yang lebih efektif sebagai pemain sayap murni dan memanfaatkan kecepatannya untuk menyerang dari sisi lapangan, tidak sesuai dengan pendekatan Amorim dalam permainan.


2. Kontribusi Tidak Sesuai Gaji Tinggi

Penyerang Manchester United, Marcus Rashford. (AFP/Darren Staples)

Dari sisi finansial, sedikit yang dapat membantah bahwa Rashford belum membuktikan dirinya layak dengan gaji fantastis sebesar 325 ribu pound per minggu sejak perpanjangan kontraknya 18 bulan lalu.

Sebagai pemain binaan akademi, hasil dari penjualan Rashford nanti akan tercatat sebagai 'keuntungan bersih' dalam laporan keuangan klub. Pendapatan ini sangat membantu daya beli MU di pasar transfer.

Dalam situasi saat ini, MU sangat membutuhkan banyak pemain baru yang berkualitas tinggi untuk memperkuat skuad.


3. Latihan yang Tidak Maksimal dan Komitmen yang Diragukan

Marcus Rashford dari Manchester United bereaksi saat pertandingan sepak bola Liga Europa antara Viktoria Plzen dan Manchester United di Doosan Arena di Plzen, Republik Ceko, Kamis, 12 Desember 2024. (AP Photo/Petr David Josek)

Alasan terakhir disampaikan langsung oleh Ruben Amorim setelah kemenangan tipis 1-0 atas Fulham, Senin dini hari WIB kemarin. 

Amorim secara gamblang menyebutkan bahwa Rashford tidak menunjukkan komitmen penuh, terutama dalam sesi latihan.

"Alasannya selalu sama," jawab Amorim ketika ditanya mengenai absennya Rashford dari skuad pertandingan.

Ketika diminta penjelasan lebih lanjut, Amorim menambahkan:

"Alasannya adalah latihan. Alasannya adalah apa yang menurut saya harus dilakukan seorang pesepak bola dalam latihan dan dalam kehidupan. Jika hal-hal tidak berubah, saya tidak akan berubah."

"Hal ini berlaku untuk setiap pemain. Jika Anda memberikan yang maksimal dan melakukan hal yang benar, kami dapat menggunakan setiap pemain," jelasnya.

"Dan Anda bisa melihat hari ini di bangku cadangan, kami kehilangan sedikit kecepatan untuk mengubah permainan. Namun, saya lebih memilih menempatkan Jorge Vital (pelatih kiper) di lapangan daripada memasukkan pemain yang tidak memberikan upaya maksimal. Saya tidak akan berubah dalam hal ini," tegas pelatih berusia 40 tahun itu.

 

Sumber: Teamtalk

Berita Terkait