Cerita Seru Anthony Jomah Ballah: Mantap Putuskan Main di Ligina Gara-Gara Produk Sabun Cuci Pakaian Made in Indonesia

Ada cerita menarik dan lucu dari kisah perjalanan Anthony Jomah Ballah untuk berkiprah di sepak bola Indonesia.

BolaCom | Vincentius AtmajaDiterbitkan 04 Februari 2025, 22:15 WIB
Anthony Jomah Ballah bersama Alta Ballah dan legenda Persita, Firman Utina. (Bola.com/Gatot Susetyo)

Bola.com, Jakarta Nama Anthony Jomah Ballah pernah menghiasi sepak bola Liga Indonesia pada era akhir tahun 1990-an dan awal 2000-an. Pria asal Liberia itu sempat menjadi satu di antara gelandang terbaik.

Anthony Jomah Ballah menceritakan pengalamannya pertama kali datang ke Indonesia. Semua itu bermula dari sebuah tawaran dari Stephen Weah yang sudah bermain di Liga Indonesia.

Advertisement

Stephen Weah merupakan adik dari pesepak bola legendaris Liberia, George Weah. Ia pernah merumput di Persegi Gianyar, Arema, dan Barito Putera. Berkat Weah, Anthony Jomah Ballah memutuskan berkarier di Liga Indonesia.

Ada cerita menarik dan lucu dari kisah perjalanan Anthony Jomah Ballah untuk berkiprah di sepak bola Indonesia atau yang saat itu masih bernama Ligina. Sebelumnya tidak ada yang mengira ia bisa bermain hingga ke Indonesia.

"PSM Makassar klub profesional pertama di Indonesia, sebelumnya saya main di negara saya Liberia dan Senegal. Sebenarnya kala itu saya belum dengar negara Indonesia, tapi saya punya teman Stephen Weah, dia telepon untuk mengajak ke Indonesia," tutur Anthony Jomah Ballah.

 


Sabun Pencuci Pakaian

Mantan pemain Persita Tangerang dan Arema, Anthony Jomah Ballah menanti kedatangan jenazah mantan pelatihnya, Benny Dolo, Kamis (2/2/2023). (Marco Tampubolon/Liputan6.com)

Inilah cerita yang unik dari perjalanan karier Anthony Jomah Ballah. Gara-gara sebuah produk pencuci pakain buatan Indonesia, membuatnya sangat antusias untuk mau pergi ke negara yang sangat luas ini.

"Saya bilang oke jika memang ada lowongan di Indonesia dan berkomunikasi dengan Maboang Kessack yang jadi agennya. Kemudian saya cek di peta untuk melihat Indonesia. Kebetulan lagi ibu saya berjualan di rumah dan saya melihat sebuah produk sabun cuci pakaian (Rinso) yang made in Indonesia," kata Jomah Ballah.

"Jadi ceritanya saat saya pulang dari latihan main bola, pergi ambil Rinso di toko ibu saya dan tulisannya made in Indonesia. Saya bilang sama ibu, oh ini negara yang saya mau ke sana. Jadi saya semakin tahu Indonesia," kenangnya.

"Saya datang tahun 1998 dan gabung PSM Makassar yang lagi mencari striker untuk masuk ke putaran kedua. Maboang Kaessack bilang saya punya potensi tapi bukan seorang striker, melainkan gelandang.

 


Malang Melintang

Ia menginjakkan kakinya di Makassar untuk membela PSM. Awalnya ia mengikuti seleksi di PSM yang kala itu dibesut M Basri. Tak butuh waktu lama, ia langsung membuat sang pelatih kala itu terkesima.

"Dalam sebuah uji coba melawan Persema Malang di Stadion Mattoangin, dalam 15 menit saya cetak dua gol. Setelah itu dapat kontrak di PSM, namun cuma berjalan semusim karena kompetisi tidak lanjut karena krisis moneter yang menimpa Indonesia," tutur Ballah.

Lalu Jomah Ballah hijrah ke Gelora Dewata, PSIS Semarang, dan Persita Tangerang. Kemudian pria kelahiran Lofa County 24 Oktober 1979 itu berseragam Arema, Persebaya, PSIR Rembang, dan pensiun di Persitema Temanggung

"Apa yang saya lihat sangat luar biasa karena kota Makassar ini gila sepak bola," jelasnya.

 


Terkesan dengan Benny Dollo

Benny Dollo meraih sejumlah prestasi di antaranya membawa Pelita Jaya juara sebanyak tiga kali, Arema Malang juarai Liga Indonesia 2004 serta Copa Indonesia 2005 dan 2006, serta mempersembahkan Piala Kemerdekaan 2008 bagi Indonesia. Dengan catatan ini, Benny Dollo jadi salah satu pelatih lokal yang berprestasi. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Selama berkarir di Indonesia, Anthony bertemu dengan sosok yang sangat berjasa dalam hidupnya, yaitu pelatih Benny Dollo. Dia dan Benny Dollo bekerja sama di Persita untuk beberapa musim, membuatnya sangat terkesan.

"Benny Dollo adalah ayah saya dalam sepak bola di Indonesia. Beliau memang orang yang keras, tapi selalu memberikan masukan yang benar untuk membuat karier saya terus berkembang," jelas ayah dari pemain Dewa United, Altariq Ballah.

Sumber: Kanal Youtube Bicara Bola by Akmal