Bola.com, Jakarta - Manajer Plymouth, Miron Muslic, mengakui bahwa dirinya sangat emosional setelah timnya menghasilkan aksi pembunuhan raksasa dengan menyingkirkan Liverpool dari Piala FA. Ia mengatakan bakal 'merayakan' hasil tersebut dengan menonton ulang laga tersebut, makan nacho dan minum Fanta.
Plymouth Argyle berhasil menyingkirkan Liverpool di putaran keempat FA Cup 2024/2025. Pertandingan tersebut berlangsung di Home Park, markas Plymouth Argyle, pada Minggu (9/2/2025) malam WIB.
Gol tunggal Ryan Hardie melalui penalti memastikan kemenangan tim berjuluk The Pilgrims tersebut. Kemenangan ini menjadi kejutan besar mengingat Plymouth Argyle saat ini berada di dasar klasemen Divisi Championship (Liga 2 Inggris). Manajer Plymouth Argyle, Miron Muslic, mengaku sangat emosional dan tak bisa berkata-kata usai kemenangan tersebut. Ia menyebut kemenangan ini sebagai momen terbesar dalam karier kepelatihannya.
"Biasanya saya sangat pandai dalam kata-kata dan fasih, tetapi saya sedikit kehilangan kata-kata," kata Muslic, pria Bosnia yang menggantikan Wayne Rooney yang dipecat di kursi pelatih Plymouth bulan lalu.
"Saya sangat emosional karena saya menyadari tugas dan lawannya. Ini adalah momen terbesar sejauh ini dalam karier kepelatihan saya, tidak diragukan lagi, karena ini adalah Piala FA dan Liverpool. Tetapi momen terbesar adalah bertahan (di Championship). Ini adalah tujuan saya, ini adalah apa yang ada di pikiran dan jiwa saya."
Tiga Hal yang Akan Dilakukan Muslic
Tidak akan ada banyak perayaan bagi Muslic. Tampaknya ia masih bertekad untuk membawa Plymouth berjuang untuk bertahan di Divisi Championship.
"Ini adalah hari untuk Argyle, hari untuk Plymouth, hari untuk 'Green Army'. Mereka pantas mendapatkannya dan saya ingin mereka memberikan segalanya."
"Saya akan pulang dan menonton ulang pertandingan, makan beberapa Nacho dan minum Fanta. Ini sangat membosankan bagi saya."
Kecewa Berat
Kekalahan Liverpool hanyalah kekalahan keempat mereka musim ini, kekalahan sebelumnya juga terjadi dengan tim yang melemah dalam pertandingan fase liga Champions yang agak tidak berarti melawan PSV Eindhoven.
"Hasilnya jelas, ini adalah kekecewaan besar. Tidak banyak yang bisa dibanggakan dari cara kami bermain. Satu-satunya hal yang saya senang adalah para pemain terus berjuang selama 100 menit dan bagian terbaik dari permainan kami adalah 10 menit terakhir."
"Pujian untuk mereka, mereka memiliki rencana permainan yang bagus, bekerja sangat keras dan mendapatkan penalti, yang merupakan keputusan yang tepat. Penjaga gawang melakukan beberapa penyelamatan bagus di akhir, tetapi kami hampir tidak menciptakan apa pun sama sekali. Mereka unggul 1-0 dan terus berjuang sampai akhir."