Menunggu Ruben Amorim Memecahkan Paradoks di MU

Paradoks di MU, apa itu?

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 11 Februari 2025, 09:15 WIB
Laga ini sekaligus menandai kemenangan perdana Ruben Amorim melatih Manchester United. Menariknya kemenangan perdana bersama MU ini diraih saat debut Amorim di Old Trafford. Juru taktik 39 tahun itu pun senang bisa membawa timnya menang di hadapan para suporter setia Setan Merah. (AP Photo/Dave Thompson)

Bola.com, Jakarta - Fakta bahwa para pemain yang meninggalkan MU justru tampil lebih baik di klub lain telah menimbulkan banyak pertanyaan di kalangan penggemar. Kini, pelatih Ruben Amorim harus mencari solusi untuk mengatasi situasi ini.

Sejak Sir Alex Ferguson meninggalkan Old Trafford, MU terus menghadapi berbagai masalah, baik di dalam maupun di luar lapangan.

Advertisement

Dari kesalahan dalam bursa transfer, konflik internal, hingga menurunnya moral pemain, klub yang dulu menjadi impian para bintang kini justru menjadi tempat di mana banyak pemain kehilangan performa terbaiknya.

Tugas besar menanti Ruben Amorim: tidak hanya membangkitkan kembali tim yang sedang terpuruk, tetapi juga memutus tren buruk yang telah berlangsung selama bertahun-tahun.


Tinggalkan dan Bersinar di Klub Lain

Gelandang Napoli asal Skotlandia #08, Scott McTominay (R), berebut bola dengan bek Juventus asal Prancis #15, Pierre Kalulu (L), dan gelandang Juventus asal Italia #05, Manuel Locatelli (C), selama pertandingan sepak bola Serie A Italia antara Juventus dan Napoli di Stadion Allianz di Turin pada 21 September 2024. (Isabella BONOTTO/AFP)

Dulu, bermain untuk MU adalah puncak karier bagi seorang pemain. Namun kini, makin banyak kasus di mana pemain yang kesulitan di Old Trafford justru berkembang pesat setelah hengkang.

Scott McTominay adalah satu di antara contoh nyata. Sebelumnya dianggap sebagai gelandang dengan kemampuan umpan terbatas dan hanya dihargai karena semangat juangnya, ia kini tampil luar biasa bersama Napoli.

Di bawah arahan Antonio Conte, gelandang asal Skotlandia ini tidak hanya menjadi pemain kunci, tetapi juga berperan besar dalam membawa Napoli sementara waktu memimpin klasemen Serie A.


Contoh Lain

Antony sudah gabung Real Betis di La Liga. (Bola.com/X Real Betis Balompie)

Antony, yang sebelumnya sering dikritik karena performanya yang mengecewakan di Old Trafford, juga menunjukkan perkembangan positif di Real Betis.

Kendati baru memainkan beberapa pertandingan, perbedaannya sudah terlihat jelas. Sementara itu, Jadon Sancho, meski belum sepenuhnya menemukan performa terbaiknya di Chelsea, tampil dengan mentalitas yang jauh lebih santai dibandingkan saat ia masih di MU.

Anthony Martial adalah contoh lainnya. Setelah bertahun-tahun gagal menemukan konsistensi di Old Trafford, ia hijrah ke AEK Athens dan tampil impresif di Yunani.

Meski kualitas liga tersebut tidak sebanding dengan Premier League, jelas terlihat bahwa striker asal Prancis ini kembali menikmati permainannya.


Temukan Cara

Gol kemenangan dicetak oleh gol cepat Alejandro Garnacho saat pertandingan baru berjalan 49 detik, lalu diikuti dua gol Rasmus Hojlund. (AFP/Oli Scarff)

Permasalahan ini bukan hanya tentang para pemain. Sejak kepergian Sir Alex Ferguson, tidak ada satu pun manajer yang meninggalkan MU dan kemudian meraih kesuksesan di klub besar lainnya.

David Moyes, Louis van Gaal, Jose Mourinho, Ole Gunnar Solskjaer, dan Erik ten Hag semuanya gagal membangun warisan yang bertahan lama di Old Trafford.

Ruben Amorim menyadari bahwa jika MU ingin kembali ke puncak, mereka harus mengubah cara mereka beroperasi.

Satu di antara tugas terpenting adalah menjadikan Old Trafford tempat di mana pemain berkembang, bukan justru tempat yang menghambat mereka.


Ciptakan Sistem

Manajer Manchester United, Ruben Amorim (AFP)

Pelatih asal Portugal itu tidak boleh membiarkan para pemain pergi hanya untuk bersinar di tempat lain. Ia perlu menciptakan sistem yang memungkinkan para pemainnya berkembang di MU, bukan sekadar mencari pengganti setiap kali ada pemain yang mengalami kesulitan.

Tanda-tanda awal menunjukkan bahwa Ruben Amorim berada di jalur yang benar. Alih-alih melakukan perombakan besar-besaran dalam skuad, ia lebih fokus meningkatkan performa pemain yang sudah ada.

Jika upaya ini berhasil, Amorim tidak hanya akan membantu MU keluar dari lingkaran kegagalan, tetapi juga mengembalikan klub ini ke posisi yang seharusnya.

Berita Terkait