Bola.com, Jakarta - Manchester United (MU) akan terbang ke Malaysia dan Hong Kong hanya beberapa jam setelah Liga Inggris musim 2024/2025 berakhir.
MU akan memainkan dua pertandingan pascamusim di Malaysia dan Hong Kong pada Mei 2025, tepat setelah Liga Inggris musim ini ramping.
Situasinya mirip yang dilakukan Tottenham Hotspur dan Newcastle United musim lalu. Mereka juga terbang ke Australia untuk melanjalani pertandingan persahabatan pasca-musim hanya beberapa hari setelah pertandingan terakhir di liga.
Langkah ini dinilai sebagai upaya Setan Merah untuk meningkatkan pendapatan mereka. MU dilaporkan mengalami kerugian lebih dari £300 juta (Rp6,23 triliun) dalam tiga tahun terakhir.
Manajer MU, Ruben Amorim, baru-baru ini mengakui tim utama memikul tanggung jawab untuk meningkatkan pendapatan, menyebutnya sebagai mesin klub.
Kapan Pertandingannya?
MU memiliki basis penggemar yang besar di Malaysia. Malaysia Airlines menjadi mitra maskapai penerbangan komersial resmi Red Devils, namun sudah 16 tahun berlalu sejak klub tersebut bermain di Malaysia.
Mereka terakhir kali bermain di Hong Kong pada 2013, alias sudah 12 tahun lalu.
Pertandingan persahabatan tersebut kemungkinan akan berlangsung antara 25 Mei 2025 (hari terakhir Liga Inggris) dan 31 Mei 2025 (final Liga Champions). Setelah itu para pemain akan dibebaskan untuk tugas internasional.
Manchester United juga akan mengambil bagian dalam turnamen pramusim Liga Inggris di Amerika Serikat, yang dimulai pada akhir Juli setelah berakhirnya Piala Dunia Antarklub FIFA format baru.
Lakukan Efisiensi di MU
MU baru-baru ini mengumumkan kebijakan efisiensi yang signifikan, termasuk PHK dan penutupan kantin di Old Trafford.
Langkah ini diambil sebagai respons terhadap kerugian finansial yang dialami klub selama lima tahun berturut-turut sejak tahun 2019.
Dengan situasi yang kian mendesak, MU berencana untuk melakukan PHK terhadap 150 hingga 200 karyawan, yang merupakan kelanjutan dari pengurangan 250 posisi yang telah dilakukan tahun lalu.
Pengurangan karyawan ini mencerminkan total pengurangan mencapai hampir 39 persen dari total karyawan sejak kepemilikan INEOS.
Keputusan ini diambil di tengah tekanan keuangan yang berat, termasuk kerugian sebesar 27,7 juta pound pada kuartal terakhir.
Selain itu, klub menghadapi pengeluaran besar untuk kompensasi pemecatan pelatih dan direktur olahraga.
Sumber: FourFourTwo