Sebagai Mantan Pemain, Roberto Kwateh Doakan PSIM Yogyakarta Eksis di Liga 1 Musim Depan

Roberto Kwateh ikut bangga dengan prestasi PSIM Yogyakarta

BolaCom | Ana DewiDiterbitkan 01 Maret 2025, 11:15 WIB
Liga 2 - Logo PSIM Yogyakarta (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Yogyakarta - Roberto Kwateh ikut bangga dengan prestasi PSIM Yogyakarta di tahun ini. Klub berjulukan Laskar Mataram itu keluar sebagai jawara baru Pegadaian Liga 2 2024/2025.

Atas capaian tersebut PSIM berhak berlaga di BRI Liga 1 musim depan. Bersama dua tim lainnya: Bhayangkara FC dan Persijap Jepara, mereka akan menjadi peserta baru di kompetisi kasta tertinggi Liga Indonesia itu.

Advertisement

Sebagai mantan pemain, Roberto Kwateh tentu mendoakan Laskar Mataram eksis di BRI Liga 1 mendatang. Pria berusia 40 tahun itu pernah membela PSIM selama semusim pada musim 2003 silam.

"Sebagai warga Jogja kita senang PSIM bisa juara 1, semoga di Liga 1 bisa dipertahankan. Setelah 18 tahun akhirnya kita main Liga 1 lagi," ujar Roberto Kwateh saat ditemui Bola.com seusai laga final di Manahan.

"Dulu aku pernah main di PSIM tahun 2003. Kalau aku lihat di musim ini dari awal sampai akhir ini mereka stabil. Biasa itu di babak 8 besar tapi tahun ini mereka bisa melaju lebih jauh," sambungnya.


Tak Numpang Lewat

Roberto Kwateh menjadi salah satu pelatih di JK Academy Yogyakarta (Instagram Roberto Kwateh)

Pelatih JK United sekaligus ayah dari pemain Timnas Indonesia U-20 Ronaldo Kwateh tersebut berharap Laskar Mataram bisa bersaing di Liga 1 dan tak hanya numpang lewat.

"Harapan dari aku untuk PSIM di Liga 1 mudah-mudahan lebih bagus lagi dan pertahankan saja. Enggak usah turun lagi, karena naiknya susah," kata Roberto Kwateh.

Tinta emas diukir setelah Laskar Mataram menekuk Bhayangkara FC dengan skor 2-1 pada partai final Pegadaian Liga 2 di Stadion Manahan, Kota Solo, Jawa Tengah, Rabu (26/2/2025) sore WIB.

Trofi juara itu menjadi penutup sempurna bagi PSIM pada kompetisi Liga 2 musim ini. Keberhasilan mereka naik kasta mengakhiri penantian klub berlogo Tugu Pal Putih itu selama 18 tahun.


Pujian untuk Rafinha

Secara khusus, Roberto Kwateh memuji penampilan bomber PSIM, Rafinha. Pria kelahiran Monrovia, Liberia itu menyebut Rafinha sebagai hero bagi Laskar Mataram.

"Penampilan Rafinha dia striker mantap, pemain bagus. Kemenangan PSIM kalau saya lihat di final dari gelandang main kompak dan lebih tenang. Rafinha jadi hero buat PSIM," pujinya.

Keberhasilan PSIM meraih gelar juara tak lepas dari peran pemain asal Brasil tersebut. Rafinha mampu memgukir 20 gol dari 22 laga.

PSIM memang sangat bergantung pada Rafinha di lini depan. Bisa dibilang, pemain berpostur 170 cm itu merupakan pembelian terbaik Laskar Mataram pada musim ini.

Performa apik tersebut membuat Rafinha dinobatkan sebagai pemain terbaik Pegadaian Liga 2 2024/2025. Hanya, dia gagal menyabet gelar top scorer lantaran kalah selisih satu gol dari pemain Persipura Jayapura, Ramai Rumakiek.

Berita Terkait