Bola.com, Jakarta - PSIM Yogyakarta menjadi perwakilan terbaru Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) di BRI Liga 1 musim depan. Laskar Mataram mengikuti jejak PSS Sleman yang lebih dulu berkiprah di kasta tertinggi sepak bola Tanah Air.
Tim berlogo Tugu Pal Putih itu baru saja mengukir sejarah dengan menjuarai Pegadaian Liga 2 2024/2025. Pada partai final, PSIM menekuk Bhayangkara FC dengan skor 2-1 di Stadion Manahan, Solo, Rabu (26/2/2025).
Trofi juara itu menjadi penutup sempurna bagi PSIM pada kompetisi Liga 2 musim ini. Kesuksesan mereka naik kasta mengakhiri penantian klub kebanggaan warga Jogja itu selama 18 tahun.
Keberhasilan ini tak lepas dari peran penting pelatih Erwan Hendarwanto. Padahal, dia hanya berstatus caretaker setelah menggantikan peran Seto Nurdiyantoro yang kontraknya diputus manajemen pada 6 Januari lalu.
Musim Sempurna
Laskar Mataram menjalani musim yang fantastis di divisi kedua Liga Indonesia. Secara keseluruhan PSIM sukses membukukan 40 gol dan kemasukan 12 kali. Meraih 13 menang, lima imbang, serta empat kali kalah.
Istimewanya lagi, Laskar Mataram hanya menelan sekali kekalahan di kandang. Markas PSIM, Stadion Mandala Krida seolah menjadi angker bagi tim tamu yang bertandang pada musim ini.
Satu-satunya kekalahan diderita ketika melawan Bhayangkara FC. Ketika itu, PSIM takluk dengan skor 1-2. Sisanya, Laskar Mataram mendulang sembilan kali menang dan sekali imbang.
Lolosnya PSIM sekaligus membuka peluang munculnya laga Derbi DIY yang mempertemukan PSIM dan PSS. Erwan Hendarwanto sebelumnya mengatakan, persaingan tim-tim asal Kota Gudeg membikin Liga 1 semakin gayeng untuk ditonton.
Merana di Zona Degradasi
Di sisi lain, saat PSIM tengah berjaya, klub tetangga yakni PSS Sleman malah kesulitan bersaing di BRI Liga 1 2024/2025. Tim berjulukan Super Elang Jawa itu tengah terseok-seok di papan bawah.
PSS kini terjerembab di dasar klasemen sementara atau peringkat ke-18 BRI Liga 1. Pasukan Pieter Huistra itu cuma mampu mengumpulkan 19 poin dari 25 laga. Mencetak 29 gol serta kebobolan 36 kali.
Tim Elang Jawa bahkan baru saja melewati enam kekalahan beruntun. Terbaru, mereka kalah 1-2 dari Barito Putera. Mirisnya lagi, PSS menjadi tim dengan kekalahan terbanyak yaitu 15 kali di BRI Liga 1.
Pergantian pelatih pun belum bisa mengangkat performa Fachruddin Aryanto dan kawan-kawan. Hasil minor kontra Barito Putera sekaligus menjadi kekalahan kedua dibawah kepemimpinan Pieter Huistra.