Indonesia Kembali Jadi Tuan Rumah IFSC Climbing World Cup, Peninsula Island di Bali Jadi Venue

Pada 2023 lalu, Indonesia menjadi salah satu tuan rumah seri IFSC Cliimbing World Cup speed-LEAD. Saat itu, pertandingan yang melibatkan ratusan pemanjat tebing dunia tersebut digelar di kawasan Gelora Bung Karno.

BolaCom | Alit BinawanDiterbitkan 08 Maret 2025, 15:00 WIB
Ilustrasi Panjat Tebing. (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Bola.com, Denpasar - Pada 2023 lalu, Indonesia menjadi salah satu tuan rumah seri IFSC Cliimbing World Cup speed-LEAD. Saat itu, pertandingan yang melibatkan ratusan pemanjat tebing dunia tersebut digelar di kawasan Gelora Bung Karno.

Tahun ini, Indonesia kembali menjadi salah satu tuan rumah. Kali ini akan berlangsung di Bali tepatnya di Peninsula Island, Nusa Dua, pada 2-4 Mei 2025.

Advertisement

Kepastian ini setelah Wakil Ketua Bidang Panjat Tebing Alam dan Rekreasi PP FPTI, Ricky Gerung, dan Ketua Panitia IFSC Climbing World Cup Speed-LEAD, Robertus Robet, melakukan audiensi dengan Gubernur Bali I Wayan Koster beberapa waktu lalu.

Dipilihnya Peninsula Island, Bali sebagai lokasi juga karena berbagai pertimbangan, salah satunya adalah akomodasi yang memadai. Ketum Pengprov FPTI Bali, Putu Yudi Atmika, yang diwawancarai pada Sabtu (8/3/2025), membenarkan hal itu.

Sebelumnya, ada wacana jika Garuda Wisnu Kencana Cultural Park yang akan menjadi lokasi IFSC Climbing World Cup.

“Pertimbangan mengapa di Peninsula Island karena akses yang terbuka untuk umum. Lalu untuk akomodasi juga dekat dan berbagai fasilitas penunjang lainnya juga memadai,” bebernya.

 
 

Indonesia Turunkan Atlet Terbaik

Atlet panjat tebing Indonesia, Desak Made Rita Kusuma Dewi bersiap memulai lomba menghadapi wakil Prancis, Capucine Viglione pada babak kualifikasi cabor panjat tebing nomor speed putri Olimpiade Paris 2024 di Le Bourget, Paris, Senin (5/8/2024). (Dok. NOC Indonesia)

Menurutnya, ada 30 negara yang ambil bagian. Masing-masing negara, termasuk Indonesia, akan mengirimkan 10 pemanjat tebing.

Indonesia sendiri akan menurunkan atlet terbaik. Misalnya Rajiah Salsabillah, Desak Made Rita Kusuma Dewi, dan peraih emas Olimpiade Paris 2024, Veddriq Leonardo.

Ia berharap pemanjat tebing Indonesia termasuk Desak Rita yang merupakan wakil tuan rumah, Bali, bisa berprestasi di Kejuaraan dunia kali ini.

“Semoga ada prestasi yang membanggakan dari atlet Indonesia termasuk Desak Rita,” terangnya.

“Saya melihat persaingan akan ketat di Kejuaraan dunia nanti,” tambahnya.


Waktu Cukup Mepet, Persiapan Sudah Berjalan

Sementara di sisi lain, Binpres PB FPTI, Suhardi Eka Prasetya, menjelaskan persiapan sudah mulai dilakukan. Tidak ada waktu yang cukup banyak untuk menyiapkan berbagai keperluan.

Apalagi waktu persiapan akan sedikit terpotong karena libur Hari Raya Nyepi dan Idul Fitri di akhir Maret mendatang.

"Kini tinggal persiapan menyiapkan kebutuhan pertandingan saja seperti membuat lintasan atau jalur panjat tebing. Ini akan dikerjakan oleh para profesional yang biasa membuat jalur untuk kejuaraan level dunia," terangnya.

Ia berharap Kejuaraan dunia kali ini bisa menjadi ajang sport tourism yang baik untuk Indonesia dan Bali. Peserta dari 30 negara bisa merogoh kocek yang cukup besar untuk membantu perekonomian.

“Saya harap atlet dari 30 negara ini bisa senang bertanding di Bali. Dari segi pariwisata sudah terkenal dan mereka langsung berlibur kan. Jadi bagus untuk sport tourism,” tutupnya.