Fakta di Balik Derby della Mole: Rivalitas Juventus vs Torino yang Mengguncang Italia

Derby Turin, atau Derby della Mole, menyajikan rivalitas sengit Juventus dan Torino, diwarnai tragedi Superga dan dominasi yang berganti-ganti, hingga kini tetap menjadi laga penuh emosi di Serie A.

BolaCom | Nurfahmi BudiDiterbitkan 09 Maret 2025, 21:05 WIB
Gelandang Juventus, Adrien Rabiot berusaha merebut bola dari pemain Torino, Ola Aina pada pertandingan lanjutan Liga Serie A Italia di di Stadio Olimpico Grande Torino di Turin, Italia, Sabtu (15/10/2022). Kemenangan ini mengangkat Juventus ke posisi tujuh sementara dengan 16 poin dari 10 laga. (Marco Alpozzi/LaPresse via AP)

Bola.com, Jakarta - Derby Turin, yang juga dikenal sebagai Derby della Mole, merupakan pertandingan sepak bola penuh sejarah antara Juventus dan Torino, dua klub raksasa di Turin, Italia. Pertandingan pertama mereka terjadi pada 13 Januari 1907, dimenangkan Torino 2-1. Rivalitas ini tak hanya persaingan antar klub, tetapi juga cerminan perbedaan sosial ekonomi pendukungnya. Torino dikaitkan dengan kelas pekerja, sementara Juventus dengan kelas atas.

Nama "Derby della Mole" berasal dari bangunan ikonik Turin, Mole Antonelliana. Rivalitas ini semakin memanas seiring waktu, terutama karena perbedaan latar belakang suporter. Atmosfer panas selalu mewarnai setiap pertemuan kedua tim. Tragedi Superga pada 1949 menjadi titik balik penting. Kecelakaan pesawat yang menewaskan seluruh tim utama Torino, "Il Grande Torino", mengubah keseimbangan kekuatan dan memicu sentimen mendalam bagi pendukung Torino.

Advertisement

Sebelum tragedi tersebut, Torino mendominasi, memenangkan lima gelar Scudetto beruntun. Setelahnya, Juventus meraih dominasi signifikan dalam Derby della Mole. Walau Juventus unggul secara statistik, rivalitas tetap intens dan pertandingan selalu diwarnai atmosfer panas. Perbedaan filosofi permainan dan basis suporter menjadi pembeda utama kedua klub.


Tonggak Istimewa

Penyerang Torino, Antonio Sanabria berebut bola dengan bek Juventus Gleison Bremer pada pekan ke-24 Liga Italia di Stadion Allianz, Rabu (1/3/2023) dini hari WIB. Kemenangan Si Nyonya Besar ini diwarnai dengan kembalinya Paul Pogba. Pogba masuk pada babak kedua menggantikan Enzo Barrenechea. (Fabio Ferrari/LaPresse via AP)

Pertandingan pertama Juventus vs Torino berlangsung pada 13 Januari 1907. Torino keluar sebagai pemenang dengan skor 2-1. Rivalitas awal lebih bersifat persaingan antar klub.

Namun, seiring waktu, perbedaan latar belakang suporter memperkuat rivalitas. Hal ini berkontribusi pada atmosfer panas yang selalu mewarnai pertandingan hingga saat ini.

Perbedaan tersebut, antara lain, Torino dikaitkan dengan kelas pekerja dan imigran, sementara Juventus diidentifikasikan dengan kelas atas dan borjuis. Kondisi sosial ekonomi pendukung kedua klub ini turut membentuk rivalitas yang kuat dan bersejarah.


Era Emas Il Grande Torino dan Tragedi Superga

Juventus memetik kemenangan di laga krusial bertajuk Derby Della Mole dengan skor 2-0. (Fabio Ferrari/LaPresse via AP)

Pada periode 1940-an hingga 1950-an, Torino mendominasi Serie A, dikenal sebagai 'Il Grande Torino'. Mereka memenangkan lima gelar Scudetto secara beruntun.

Namun, dominasi ini berakhir tragis pada 4 Mei 1949. Seluruh tim utama Torino tewas dalam kecelakaan pesawat di Superga. Tragedi tersebut menjadi titik balik dalam sejarah Derby della Mole.

Kejadian ini secara dramatis mengubah keseimbangan kekuatan, membuka jalan bagi dominasi Juventus. Tragedi ini juga menjadi sumber sentimen dan chants yang menyakitkan bagi pendukung Torino hingga saat ini.


Dominasi Juventus dan Rivalitas yang Tak Pernah Padam

Pemain Torino, Alessandro Buongiorno, berduel dengan gelandang Juventus, Adrien Rabiot, dalam laga Derby della Mole melawan Torino di Olimpico Grande Torino Stadium, Sabtu (13/4/2024) malam WIB. Laga derbi itu berakhir imbang tanpa gol. (Fabio Ferrari/LaPresse via AP)

Setelah tragedi Superga, Juventus meraih dominasi yang signifikan dalam Derby della Mole. Meskipun Juventus unggul jauh secara statistik, rivalitas tetap intens dan pertandingan selalu diwarnai atmosfer panas.

Perbedaan filosofi permainan, gaya bermain, dan basis suporter tetap menjadi pembeda utama kedua klub. Hingga saat ini, Derby della Mole tetap menjadi pertandingan panas dan penuh emosi di Serie A.

Laga ini selalu menarik perhatian besar, baik dari segi penonton di stadion maupun pemirsa televisi. Rivalitas yang abadi ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah sepak bola Italia.

Derby della Mole bukan sekadar pertandingan sepak bola. Ia adalah cerminan sejarah sosial dan budaya kota Turin, diwarnai rivalitas, tragedi, dan dominasi yang berganti-ganti. Rivalitas ini berlanjut hingga saat ini, menjadikan setiap pertemuan Juventus dan Torino sebagai peristiwa yang sangat penting dan penuh makna.


Juventus Merintis ke Papan Atas