Timnas Indonesia Tantang Australia, Seberapa Mulus Transisi dari Shin Tae-yong ke Patrick Kluivert?

Duel Timnas Indonesia kontra Timnas Australia semakin dekat.

BolaCom | Choki SihotangDiterbitkan 10 Maret 2025, 21:30 WIB
Pemain Timnas Indonesia, Rizky Ridho, berusaha menghadang pemain Australia, Craig Goodwin, pada laga kedua Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta Pusat, pada Selasa (10/9/2024). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Bola.com, Jakarta Duel Timnas Indonesia kontra Timnas Australia semakin dekat. Jika tak ada aral melintang, matchday 7 Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia akan mentas di Sydney Football Stadium pada 20 Maret.

Pelatih Patrick Kluivert sudah mengumunkan 27 pemain yang dipanggil ke Timnas Indonesia jelang bentrok versus Socceroos.

Advertisement

Strategi dan gaya apa yang akan diterapkan Patrick Kluivert dara para asistennya demi merealisasikan target positif di Sydney Football Stadium.

Ternyata, sukses tidaknya Skuad Garuda nanti sangat ditentukan oleh kapasitas pemain.

Hal tersebut dikatakan Video Analis Sepak Bola, Tommy Deski, lewat tayangan kanal YouTube BebAS besutan Arya Sinulingga belum lama ini.

"Kalau kita bicara pendekatan. Jadi Marcelino Ferdinan, belum lama ini diwawancara eksklusif sama media klubnya. Bertanya soal untuk menanggapi pelatih baru timnas ini. Marselino bilang, kalau sebagai pemain Marselino pun penasaran ini bagaimana nanti pendekatan timnas bersama Patrick Kluivert," kata Tommy Deski.

"Sedangkan kalau bersama coach Shin Tae-yong, dikatakan oleh Marselino lebih ke Korean taktikal prinsip defending. Kemudian bertahannya harus disiplin dan seterusnya," imbuhnya.


Analisis

Timnas Indonesia - Jay Idzes, Patrick Kluivert, Mees Hilgers, Rizky Ridho (Bola.com/Adreanus Titus)

"Nah, salah satu poin yang bisa kita petik dari apa yang oleh Patrick Kluivert di klub sebelumnya. Biasanya seorang analis mempelajari di klub sebelumnya," katanya.

"Aspek yang perlu dipahami seorang analis biasanya melakukan anasila itu minimal terhadap lima pertandingan. Enggak boleh satu dan nggak perlu kita tonton higlight saja. Harus memang pertandingan utuh," ujar Tommy Deski.

"Jadi salah satu problematika yang didapatkan Patrick Kluivert di klub sebelumnya adalah rest defence. Rest defence itu ketika bertahan mereka menyerang, banyak pemain attacking. Tapi sisa pemain di belakang mungkin hanya dua orang, hanya tiga orang."

"Artinya apa? Di klub sebelumnya coach Patrick Kluivert menerapkan namanya permainan attacking. Memang terbuka. Lalu apa keungggulannya? Prinsip attacking apa? Fase build up. Jadi kalau Fase build up itu ada 4 plus 2. Empat pemain bertahan, dua pemain tengah, harus ada koneksi."

"Itu terapliskasi bagus di klub sebelumnya. Namun persoalannya dari sektor flank yang mendukung ke 4 plus 2 tadi. Karena suportingnya lamban, opsi yang dilakukan Patrick Kluivert melakukan permainan by pass. Mau enggak mau," katanya.

"Artinya apa? Kalau bicara namanya prinsip taktikal, enggak bisa kita lepaskan. Saya setuju kata Alex Pastoor. Beliau bilang nggak bisa lepaskan kapasitas pemain. Itu dia".

Menurut Tommy Deski, terpenting itu bukan soal taktikal apa yang diterapkan. Melainkan kapasitas pemain.

"Mau kita menerapkan total football, tiki taka, bla-bla-bla, kalau kita misalkan kapasitas pemainnya nggak sanggup nggak bakal bisa," pungkasnya.

Kualifikasi Piala Dunia 2026 - Australia Vs Timnas Indonesia - Duel Pelatih: Tony Popovic Vs Patrick Kluivert (Bola.com/Adreanus Titus)

Berita Terkait