Para Pundit Kena Gocek Liverpool: Tak Ada yang Menyangka Bisa Berjaya, Enggak Menduga The Reds Melaju Kencang Menuju Gelar Premier League

Performa Liverpool di Premier League 2024/2025 mengejutkan banyak pihak, tak terkecuali para pundit yang notabene sebagian besar berstatus mantan pemain besar. Siapa saja yang terkena gocek Liverpool?

BolaCom | Nurfahmi BudiDiperbarui 10 Maret 2025, 20:33 WIB
Selebrasi pemain Liverpool saat comeback melawan Southampton di Liga Inggris 2024/2025 (AFP)

Bola.com, Jakarta - Liverpool tampil trengginas dalam perjalanan Premier League 2024/2025. Penampilan Si Merah bersama arsitek baru, Arne Slot, sukses menggemparkan jagad sepak bola Inggris. Bagaimana tidak, nyaris tak ada yang menduga mereka bisa meraih gelar Premiership.

Maklum, publik dan para pundit sepak bola memandang, kedatangan Arne Slot menjadi titik lemah Liverpool. Tak heran jika mengacu ke sisi pelatih, unggulan utama musim ini adalah Manchester City dan Arsenal.

Advertisement

Sayang, prediksi tersebut, setidaknya sampai saat ini, jauh dari realitas. Liverpool nangkring nyaman di puncak klasemen sementara. Mohamed Salah dkk berlari kencang menjauh, unggul 15 poin dari peringkat kedua, Arsenal.

Sekali lagi, dominasi Liverpool musim ini begitu mengejutkan, terutama karena tak satu pun pundit terkemuka Inggris memprediksi mereka sebagai calon juara, sebelum musim dimulai. Berikut ini sederet pundit terkenal yang keliru memprediksi  


Eks MU dan Liverpool 

Jamie Carragher. Semasa aktif bermain, Jamie Carrgaher hanya bermain untuk satu tim sepanjang kariernya, yaitu bersama Liverpool mulai 1996/1997 hingga 2012/2013. Ia total tampil dalam 737 laga bersama Liverpool di semua ajang dengan torehan 4 gol dan 18 assist. Usai pensiun, ia terjun sebagai komentator dan pundit di jaringan televisi Sky Sports mulai musim 2013/2014 bergabung bersama Grame Souness, Gary Neville dan Jamie Redknapp. Pada Juli 2020 ia melebarkan sayapnya ke jaringan televisi CBS Sports sebagai bagian dari tim yang mengulas khusus Liga Champions. (AFP/Pool/Peter Powell)

Gary Neville

Mantan bek Manchester United ini dengan yakin menyatakan bahwa Liverpool tidak akan masuk empat besar. Neville bahkan memprediksi Tottenham sebagai kejutan musim ini dan memperkirakan Liverpool akan finis di luar enam besar. "Setiap musim, saya salah. Ini sering diputar ulang sepanjang musim dan cukup menyenangkan," kata Neville. Sayangnya, prediksinya kembali meleset musim ini.

Jamie Carragher

Eks bek Liverpool ini memprediksi The Reds akan finis ketiga, jauh dari perebutan gelar. Carragher merasa Liverpool telah "overachieve" musim lalu dan tidak akan mampu menyaingi Manchester City dan Arsenal. Ia juga menyebutkan bahwa menggantikan Jürgen Klopp bukanlah tugas yang mustahil bagi Arne Slot. Kini, kenyataannya justru sebaliknya — Slot berhasil membawa Liverpool mendominasi.

Ian Wright dan Michael Owen

Legenda Arsenal, Ian Wright, hanya menempatkan Liverpool di posisi empat besar tanpa menjadikannya kandidat juara. Sementara itu, Michael Owen memprediksi Liverpool akan finis kedua di bawah Arsenal. Meski lebih mendekati kenyataan, prediksi Owen masih meleset dari performa impresif Liverpool saat ini. 


Mantan Kapten

Roy Keane (atas) merupakan kapten Manchester United yang paling sukses. Ia berhasil membawa dominasi Setan Merah di Liga Inggris. Selama 8 tahun kepemimpinannya, Keane berhasil menyumbangkan empat gelar Liga Inggris, meraih trebel kontinental 1999, dan masih banyak gelar lainnya. (AFP/Paul Barker)

Roy Keane

Roy Keane, dengan gaya khasnya, ragu Liverpool bisa finis empat besar kecuali mereka melakukan pembelian besar sebelum jendela transfer ditutup. Namun, tanpa belanja besar-besaran, Arne Slot justru mampu memaksimalkan skuad yang ada untuk merajai liga.

Alan Shearer

Top skorer sepanjang masa Premier League ini juga skeptis terhadap peluang Liverpool. Ia memperkirakan The Reds finis di posisi ketiga karena minimnya rekrutan baru. Namun, energi dan gaya bermain yang diusung Slot terbukti menjadi kunci sukses Liverpool musim ini. 


 Peran Arne Slot yang Vital 

Tuan rumah tampil solid dan lebih baik dari The Reds. Pasukan Arne Slot pun akhirnya tumbang dengan skor 0-1. (AP Photo/Alastair Grant)

Kehadiran Arne Slot sebagai pengganti Jürgen Klopp terbukti menjadi keputusan tepat. Slot tak hanya mempertahankan kekuatan inti Liverpool, tetapi juga sukses meningkatkan performa tim secara signifikan.

Kini, zona pertahanan lebih solid serta serangan yang lebih cair menjadi ciri khas Liverpool. Selain itu, mentalitas di lapangan menjadi kekuatan tersendiri.


Liverpool Layak Jemawa, tapi Tidak Lengah

Berita Terkait