Bola.com, Jakarta - Man City kembali menunjukkan kelemahan di lini belakang setelah ditahan imbang 2-2 oleh Brighton di Etihad Stadium, Sabtu (15-3-2025).
Hasil tersebut menambah jumlah kebobolan mereka di Premier League musim ini menjadi 40 gol—angka tertinggi dalam satu musim sejak Pep Guardiola mengambil alih sebagai manajer.
Yang lebih mengkhawatirkan, musim ini masih belum berakhir karena baru memasuki pertengahan Maret.
Di bawah asuhan Guardiola, Man City selalu dikenal karena keseimbangan antara serangan dan pertahanan, berkat dominasi mereka dalam penguasaan bola. Namun, musim ini, sistem pertahanan mereka terus mengalami masalah yang mengakibatkan hilangnya banyak poin penting.
Pemain Menua
Kesalahan individu makin sering terjadi seiring dengan menua-nya beberapa pemain inti. Bahkan, bek tengah andalan seperti Ruben Dias pun beberapa kali kehilangan konsentrasi, yang berujung pada gol-gol yang seharusnya bisa dihindari.
Dalam laga melawan Brighton, Abdukodir Khusanov mencetak gol bunuh diri yang makin memperjelas ketidakstabilan lini belakang Man City.
Seringnya kebobolan tidak hanya membuat Man City kehilangan poin berharga, tetapi juga bisa berdampak langsung pada persaingan mereka di papan atas.
Ancaman di Perebutan Zona Liga Champions
Guardiola dan timnya tak lagi menunjukkan ketangguhan seperti musim-musim sebelumnya, terutama saat menghadapi tim yang menerapkan pressing tinggi dan memanfaatkan serangan balik.
Jika masalah pertahanan ini tidak segera diperbaiki, sang juara bertahan berisiko terlempar dari empat besar dan kehilangan tiket ke Liga Champions musim depan.
Saat ini, Man City berada di peringkat kelima, tetapi posisi mereka bisa terancam jika Newcastle United meraih kemenangan dalam pertandingan pekan ini.