Sir Jim Ratcliffe Mengancam jika Dia Dihujat Seperti Glazer, Akan Tinggalkan MU

Sir Jim Ratcliffe, co-owner MU, mengancam akan meninggalkan Setan Merah apabila dirinya mendapat hujatan dan pelecahan yang melewati batas.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 16 Maret 2025, 18:45 WIB
Ketua Grup INEOS Inggris, Sir Jim Ratcliffe, melihat sebelum pertandingan Liga1 Prancis antara Nice dan PSG di stadion "Allianz Riviera" di Nice, Prancis selatan, pada 18 Oktober 2019. Seperti Sheikh Jassim yang ingin membeli Manchester United, Sir Jim Ratcliffe juga merupakan fans Setan Merah. (AFP/Valery Hache)

Bola.com, Jakarta - Pemilik saham MU, Sir Jim Ratcliffe, mengungkapkan bahwa dirinya akan mundur dari klub jika menerima perlakuan kasar dan hujatan dari fans, seperti yang dialami keluarga Glazer.

Pebisnis berusia 72 tahun itu mengakuisisi 28,94 persen saham MU tahun lalu dengan nilai 1,3 miliar paun (Rp27,6 triliun).

Advertisement

Kesepakatan ini membuat perusahaannya, INEOS, mengambil kendali penuh atas operasional sepak bola klub.

Dalam wawancaranya dengan The Sunday Times, Ratcliffe menegaskan bahwa ia tidak keberatan menjadi sosok yang tidak populer di kalangan fans.

Namun, ada batasan yang tidak bisa ia toleransi.


Kebijakan Kontroversial

Sebagaimana diketahui, penjualan saham Glazer ini tampaknya merupakan respons dari pemilik klub atas desakan para penggemar Manchester United. Para penggemar Setan Merah sendiri kini tengah melancarkan aksi protes dengan mengancam akan mengosongkan Old Trafford pada laga kontra Liverpool nanti. (AFP/Valery Hache)

Sejumlah kebijakan yang diterapkan di MU selama era Ratcliffe menuai kritik tajam dari suporter. Beberapa di antaranya termasuk:

  • Gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK): Klub melakukan gelombang PHK kedua, yang berdampak pada 200 karyawan kehilangan pekerjaan, setelah sebelumnya 250 orang dipecat tahun lalu.
  • Kenaikan harga tiket: MU menaikkan harga tiket di tengah musim, yang berdampak pada anak-anak di bawah 16 tahun dan pensiunan.
  • Pemotongan fasilitas karyawan: Klub mengurangi biaya operasional dengan kebijakan seperti menghapus makan siang gratis untuk staf.

Langkah-langkah ini memicu kemarahan fans, yang makin kecewa dengan kepemilikan baru.

Pada akhir pekan lalu, ratusan suporter menggelar protes besar-besaran dengan spanduk bertuliskan "We want our club back" (Kami ingin klub kami kembali) dan "£1bn stolen" (1 miliar paun dicuri), yang merujuk pada jumlah uang yang telah digunakan untuk melunasi utang klub sejak Glazer mengambil alih MU pada 2005.

Saat ini, utang MU telah mencapai lebih dari 1 miliar paun, termasuk 300 juta paun utang dari biaya transfer pemain. Klub juga harus membayar 37 juta paun per tahun hanya untuk bunga utang.


Bisa Bersabar, tapi Ada Batasnya

Pemilik Manchester United, Jim Ratcliffe, tengah, menunggu dimulainya pertandingan sepak bola Liga Primer Inggris antara Manchester United dan Arsenal di stadion Old Trafford di Manchester, Inggris, Minggu, 9 Maret 2025. (Foto AP/Dave Thompson)

Ratcliffe menyadari bahwa situasi MU sedang sulit, tetapi ia menegaskan bahwa dirinya masih bersabar menghadapi tekanan dan kritik dari fans.

"Saya bisa bertahan untuk sementara waktu. Saya tidak keberatan menjadi tidak populer karena saya tahu tidak ada yang suka melihat Manchester United berada di posisi seperti sekarang," ujar Ratcliffe.

"Namun, jika saya sampai menerima hujatan seperti yang dialami keluarga Glazer, saya harus mengatakan: 'Cukup, biarkan orang lain yang mengurus klub ini'."

Ratcliffe juga menyebut bahwa keluarga Glazer kini makin menjauh dari publik dan hampir tidak pernah hadir di pertandingan MU.

"Mereka (Glazer) bahkan tidak bisa datang ke pertandingan. Mereka sekarang lebih memilih bersembunyi, jadi saya yang menerima semua kritik," lanjutnya.

Meski begitu, Ratcliffe mengaku masih bisa menikmati pekerjaannya di MU untuk saat ini karena ia belum membutuhkan pengamanan khusus seperti keluarga Glazer.

"Saat ini saya tidak membutuhkan pengamanan khusus. Saya masih bisa berjalan dengan bebas. Tapi, jika saya sampai harus menggunakan pengamanan ketat seperti mereka maka semua ini tidak akan menyenangkan lagi," tegasnya.


Proyek Besar

Sir Jim Ratcliffe, melihat maket, desain calon stadion baru Manchester United. (Bola.com/X ManUtd)

Di tengah kritik yang menerpa, Ratcliffe justru mengumumkan proyek ambisius untuk membangun stadion baru berkapasitas 100 ribu penonton dengan dana 2 miliar paun.

Keputusan ini menjadi bagian dari rencana besar INEOS untuk mengembalikan kejayaan MU, tetapi belum cukup untuk meredam kemarahan fans yang menuntut perbaikan performa tim dan pengelolaan keuangan yang lebih sehat.

Saat pertama kali bergabung dengan MU, Ratcliffe sempat disambut antusias oleh fans yang berharap kedatangannya bisa membawa perubahan positif. Namun, setelah satu tahun, hubungan dengan sebagian suporter mulai retak.

Dengan ketidakpuasan yang terus meningkat dan ancaman protes lebih besar di masa depan, masa depan Ratcliffe di MU mungkin tidak akan berjalan semulus yang ia bayangkan.

Jika tekanan kian besar, bukan tidak mungkin ia benar-benar akan meninggalkan klub seperti yang ia ancamkan.

 

Sumber: BBC 

Berita Terkait