Pep Guardiola Selalu Jadi Incaran Rekan Seprofesi, Yuk Lihat 3 Pelatih yang Sukses Mempermalukan Eks Gelandang Barcelona Ini

Pep Guardiola diakui sebagai salah satu pelatih terhebat di dunia, tetapi hanya sedikit manajer yang berhasil mengalahkannya dalam kompetisi gelar liga.

BolaCom | Nurfahmi BudiDiterbitkan 19 Maret 2025, 16:05 WIB
Pelatih Real Madrid Jose Mourinho (kanan) dan pelatih Barcelona Pep Guardiola pada partai el clasico lanjutan La Liga di Santiago Bernabeu, Madrid, 10 Desember 2011. AFP PHOTO/PIERRE-PHILIPPE MARCOU

Bola.com, Jakarta - Pep Guardiola layak menjadi legenda hidup dalam dunia kepelatihan. Kesuksesan bersama Barcelona, Bayern Munchen dan Manchester City, membuat siapapun tak bisa menyangkal sematan tersebut. Tak heran jika di setiap musim, siapapun ingin menamatkan perlawanan eks gelandang Barcelona ini.

Namun, bukan perkara mudah mengalahkan Pep Guardiola. Faktor kreativitas dan konsistensi menjadi lawan awal bagi siapapun yang ingin melewati adangan Pep. Hanya sejumlah kecil manajer yang mampu mengalahkan dirinya dalam kompetisi meraih gelar liga.

Advertisement

Selama kariernya yang gemilang di Barcelona, Bayern Munchen, dan Manchester City, Guardiola berhasil meraih 12 gelar liga dalam 15 musim yang dijalaninya. Hanya pada tiga kesempatan tim yang dilatihnya tidak berhasil menyelesaikan musim di posisi teratas.

Pada musim ini, kemungkinan daftar prestasi tersebut akan bertambah dengan kehadiran Arne Slot, Mikel Arteta, dan Nuno Espirito Santo. Tim-tim seperti Liverpool, Arsenal, dan Nottingham Forest menunjukkan performa yang sangat mengesankan.

Di sisi lain, Manchester City saat ini tertinggal cukup jauh dalam perburuan gelar liga. Mereka kini menempati posisi kelima, dengan selisih enam poin dari Nottingham Forest, tujuh poin dari Arsenal, dan 22 poin dari Liverpool.

Berikut ini adalah tiga pelatih yang berhasil mengungguli tim yang dinakhodai Pep Guardiola dalam kompetisi liga.

 


Jose Mourinho (Real Madrid musim 2011/2012.)

Jose Mourinho dan Pep Guardiola semasa melatih Real Madrid dan Barcelona. Kini mereka kembali bersaing di Liga Inggris. (GQ Magazine)

Jose Mourinho bergabung dengan Real Madrid pada tahun 2010 dengan tujuan untuk mengakhiri kekuasaan Barcelona yang telah berlangsung lama. Dalam tahun pertamanya, ia berhasil membawa Madrid meraih gelar Copa del Rey setelah mengalahkan Barcelona di partai final.

Pada musim berikutnya, Mourinho berhasil membawa Los Blancos meraih gelar La Liga dengan pencapaian luar biasa, yaitu 100 poin dan 121 gol. Meskipun Lionel Messi mencetak 50 gol di liga, Barcelona harus puas berada sembilan poin di belakang Madrid. 

Persaingan yang sangat ketat dengan Mourinho membuat Guardiola merasa kelelahan. Akhirnya, menjelang akhir musim, ia memutuskan untuk mundur dan memilih untuk beristirahat selama satu tahun di New York.

 


Antonio Conte (Chelsea musim 2016/2017)

Manajer Manchester United Jose Mourinho (kiri) dan manajer Chelsea Antonio Conte dalam sebuah pertandingan di Stamford Bridge, London, pada 2016. (AFP/Glyn Kirk)

Pep Guardiola bergabung dengan Manchester City pada musim panas tahun 2016 setelah meraih kesuksesan di Bayern Munich. Pada awal debutnya di Premier League, ia berhasil memimpin tim meraih enam kemenangan berturut-turut.

'Namun sayangnya, performa timnya mengalami penurunan pada musim gugur, yang menyebabkan Guardiola mengalami satu-satunya musim tanpa trofi sepanjang kariernya.

Sementara itu, Chelsea yang dilatih oleh Antonio Conte menunjukkan performa yang sangat mengesankan. Conte mengubah taktik timnya dengan menggunakan formasi tiga bek, yang membuahkan hasil dengan 13 kemenangan berturut-turut. 

Akhirnya, Chelsea berhasil menjadi juara liga dengan mengumpulkan 91 poin, unggul 15 poin dari Manchester City.

 


Jurgen Klopp (Liverpool musim 2019/2020)

Jurgen Klopp Vs Pep Guardiola (AP)

Setelah menunggu cukup lama, Jurgen Klopp akhirnya berhasil mengantarkan Liverpool meraih gelar juara. Ia datang ke Inggris sebelum Guardiola dan pada musim penuh pertamanya, Klopp membawa timnya menempati posisi keempat. 

Pada musim 2018/2019, Liverpool mampu mengumpulkan 97 poin, namun tetap kalah satu poin dari Manchester City. Meskipun demikian, tim ini bangkit kembali dan menunjukkan dominasi yang luar biasa di musim berikutnya.

Di musim selanjutnya, Liverpool hanya kehilangan dua poin dari 27 pertandingan pertama dan berhasil menyelesaikan musim dengan total 99 poin. Sementara itu, Manchester City tertinggal jauh dengan selisih 18 poin, meskipun mereka berhasil meraih kemenangan 4-0 atas Liverpool setelah gelar juara telah diamankan. 

Planet Football menyebut, perjalanan Klopp di Liverpool adalah contoh nyata dari kerja keras dan ketekunan yang akhirnya membuahkan hasil.

Berita Terkait