MU Beri Man City Pelajaran tentang Harga Loyalitas Suporter

Kesalahan mahal MU bisa jadi pelajaran penting bagi Man City.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 19 Maret 2025, 21:20 WIB
Pemilik Manchester United, Jim Ratcliffe, tengah, menunggu dimulainya pertandingan sepak bola Liga Primer Inggris antara Manchester United dan Arsenal di stadion Old Trafford di Manchester, Inggris, Minggu, 9 Maret 2025. (Foto AP/Dave Thompson)

Bola.com, Jakarta - Di era sepak bola modern yang makin digerakkan oleh uang, loyalitas suporter tampaknya kian rapuh. Klub-klub besar dengan kekuatan finansial yang luar biasa sering kali membuat keputusan yang justru membuat para pendukung merasa diabaikan, bahkan "dimanfaatkan".

MU, dengan keputusan mereka menaikkan harga tiket musiman sebesar lima persen, baru saja memberikan Man City pelajaran mahal tentang pentingnya menjaga hubungan dengan suporter setia.

Advertisement

Keputusan MU untuk menaikkan harga tiket di bawah kepemimpinan Sir Jim Ratcliffe bukan sekadar langkah bisnis biasa.

Kebijakan ini mencerminkan filosofi manajemen yang terkesan dingin, di mana keuntungan finansial lebih diutamakan ketimbang menjaga hubungan dengan para pendukung yang telah menemani klub dalam suka dan duka.

Kenaikan harga ini diperburuk dengan perubahan lain yang menimbulkan ketidakpuasan besar, seperti pengubahan beberapa kursi terbaik di Old Trafford menjadi area hospitality mewah, pengurangan diskon bagi suporter senior, serta pengenalan biaya baru untuk penjualan kembali tiket.

Manchester Evening News menyoroti bahwa meski perubahan ini tampak kecil, dampaknya terhadap psikologi suporter sangat besar.

Dalam situasi krisis ekonomi dan meningkatnya biaya hidup, keputusan klub yang terus menghabiskan dana besar untuk membeli pemain dan memecat manajer, tetapi justru membebankan biaya tambahan kepada fans, dianggap sebagai langkah yang tidak bisa diterima.

 


Man City Punya Kesempatan Berbuat Benar

Para pendukung Manchester United membentangkan spanduk untuk memprotes kenaikan harga tiket pertandingan sepak bola selama pertandingan Liga Europa UEFA antara Manchester United dan Glasgow Rangers di stadion Old Trafford di Manchester, Inggris barat laut, pada tanggal 23 Januari 2025. (Oli SCARFF/AFP)

Sebagai rival abadi MU, Man City kini memiliki kesempatan besar untuk mengambil keputusan yang lebih bijak.

Sementara klub-klub lain seperti Arsenal, Newcastle, dan Brighton juga mulai menaikkan harga tiket, mAN City bisa memilih jalur berbeda—jalur yang menunjukkan rasa hormat dan penghargaan kepada fans setia mereka.

Merespons situasi ini, kelompok suporter Man City telah menulis surat kepada ketua klub, Khaldoon Al Mubarak, meminta agar harga tiket untuk musim 2025/2026 dibekukan.

Tak hanya itu, anggota terpilih dari dewan perwakilan suporter, "City Matters", bahkan melakukan aksi mogok sebagai bentuk protes atas lambatnya klub dalam mengadakan pertemuan terkait harga tiket.

Sebelumnya, Man City kerap membandingkan harga tiket mereka dengan klub-klub Premier League lainnya sebagai alasan untuk menaikkan harga.

Namun, di tengah gelombang protes terhadap kebijakan MU, keputusan Man City untuk tidak menaikkan harga tiket bisa menjadi pesan kuat bahwa mereka menganggap fans bukan sekadar "konsumen," tetapi bagian tak terpisahkan dari klub.


Pelajaran Berharga dari MU: Jangan Sepelekan Loyalitas Suporter

Pemain Manchester City dan Manchester United berkumpul sebelum pertandingan Liga Primer Inggris antara Manchester City dan Manchester United di Stadion Etihad di Manchester, Inggris barat laut, pada 15 Desember 2024. (Paul ELLIS/AFP)

Kasus MU menjadi pengingat penting bagi klub mana pun: loyalitas fans bukanlah sumber keuntungan yang bisa dieksploitasi.

Sebagus apa pun stadion yang dibangun atau semahal apa pun pemain yang direkrut, kehilangan dukungan suporter setia bisa menjadi harga yang sangat mahal.

Dengan sumber daya finansial yang kuat serta filosofi manajemen yang lebih cerdas, ManCity kini memiliki peluang untuk membuktikan bahwa mereka bukan hanya tim hebat di atas lapangan, tetapi juga komunitas yang erat di mana para penggemarnya dihormati dan dihargai.

Berita Terkait