Italia Gagal di Nations League usai Didepak Jerman, Spalletti: Saya Salah Pilih Lineup dan Beberapa Pemain Takut

Luciano Spalletti ungkap penyebab Italia kandas dari Jerman di perempat final UEFA Nations League.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 24 Maret 2025, 09:15 WIB
Pemain Italia bertepuk tangan kepada para penggemar setelah peluit akhir pertandingan leg kedua perempat final UEFA Nations League antara Jerman dan Italia di stadion Signal Iduna Park di Dortmund, Jerman Barat, Senin dini hari WIB (24-3-2025). (Kirill KUDRYAVTSEV/AFP)

Bola.com, Jakarta - Pelatih Timnas Italia, Luciano Spalletti, mengakui bahwa dirinya mungkin telah salah memilih lineup alias susunan pemain utama saat Gli Azzurri bermain imbang 3-3 melawan Jerman, dalam laga yang membuat mereka tersingkir dari perempat final Nations League dengan agregat 4-5.

Italia yang sudah tertinggal 1-12 dari leg pertama di San Siro (21-3-2025), mengalami babak pertama yang sangat buruk di Signal Iduna Park, Dortmund,  Senin dini hari WIB (24-3-2025), kebobolan tiga gol tanpa balas sebelum turun minum.

Advertisement

Kendati Moise Kean mencetak dua gol dan Giacomo Raspadori menambahkan satu gol penalti di masa tambahan waktu, Italia tetap gagal melaju ke semifinal.

Dalam konferensi pers, Spalletti langsung ditanya mengapa Italia tampil begitu buruk di babak pertama.

"Sulit bagi seorang pelatih melihat pemainnya tidak merasakan pertandingan ini sebagai momen yang penuh kegembiraan. Jika Anda takut maka Anda sudah menderita bahkan sebelum sesuatu terjadi," ujarnya.


Kesalahan Konyol di Gol Kedua Jerman

Gelandang Jerman #10, Jamal Musiala (Kanan), merayakan gol 2-0 bersama rekan setimnya penyerang Jerman #09, Tim Kleindienst, selama pertandingan leg kedua perempat final UEFA Nations League antara Jerman dan Italia di stadion Signal Iduna Park di Dortmund, Jerman Barat, Senin dini hari WIB (23-3-2025). (Kirill KUDRYAVTSEV/AFP)

Spalletti menyoroti banyak kesalahan mendasar yang dilakukan pemainnya, terutama dalam membangun serangan dari belakang. Gol kedua Jerman disebutnya sebagai kesalahan fatal yang sebenarnya bisa dihindari dengan mudah.

"Gol kedua benar-benar membunuh kami, itu adalah kesalahan yang seharusnya tidak terjadi. Tapi, bagaimanapun juga, ini adalah pemain-pemain saya, dan saya akan selalu membela mereka, meski ada beberapa kritik yang memang layak mereka dapatkan," ucapnya.

Satu di antara momen paling memalukan bagi Timnas Italia adalah gol kedua Jerman tersebut. Gianluigi Donnarumma dan para pemain bertahan terlihat masih berdebat setelah peluang sebelumnya sehingga tidak menyadari bahwa Joshua Kimmich sudah mengambil sepak pojok dengan cepat.

Jamal Musiala pun dengan mudah menyambar bola ke gawang kosong dari jarak dekat.

"Setiap pertandingan memberi pelajaran. Saya pikir para pemain menyadari apa yang telah mereka sia-siakan di dua leg ini. Saya yakin mereka tidak akan mengulangi kesalahan seperti itu lagi," kata Spalletti.


Spalletti Akui Kesalahan

Pemain Timnas Italia bereaksi dalam pertandingan leg kedua perempat final UEFA Nations League melawan Jerman di Signal Iduna Park, Dortmund, Senin dini hari WIB (24-3-2025). (Bola.com/figc.it)

Ketika ditanya apakah tim Italia yang sesungguhnya adalah yang terlihat di babak pertama atau babak kedua, Spalletti menjawab:

"Kenyataannya ada di antara keduanya. Kami harus menemukan keseimbangan," jawab mantan pelatih Inter Milan dan Napoli itu.

Spalletti juga mengakui bahwa dirinya mungkin telah salah memilih susunan pemain utama.

"Mungkin saya salah dalam pemilihan pemain awal. Rencana saya adalah bertahan lebih dulu dan baru menyerang di babak kedua, tetapi semuanya berantakan sejak awal," ulasnya.

Pelatih berusia 65 tahun itu mengatakan bahwa saat turun minum, ia langsung mengingatkan para pemain betapa memalukannya performa mereka, dan mereka menunjukkan reaksi yang bagus di babak kedua.


Italia Gagal, tapi Moise Kean Bersinar

Tensi panas pertandingan antara Jerman versus Italia pada leg kedua perempat final UEFA Nations League. (Kirill KUDRYAVTSEV / AFP)

Meski Italia tersingkir, satu di antara aspek positif adalah performa Moise Kean, yang mencetak dua gol dan menunjukkan karakter kuat.

"Kami menemukan seorang petarung. Dia bisa menahan bola, cepat, punya keberanian, karakter, dan teknik yang cukup baik," puji Spalletti.

Kean tampil mengesankan di saat Italia membutuhkan seseorang yang bisa membawa tim bangkit dari keterpurukan.

Dengan tersingkirnya Italia dari Nations League, fokus kini beralih ke kualifikasi Piala Dunia 2026, yang dimulai pada 6 Juni melawan Norwegia, diikuti dengan laga melawan Israel, Moldova, dan Estonia.

 

Sumber: Football Italia