Bola.com, Jakarta - Pep Guardiola dikenal sebagai sosok yang tak pernah berhenti berinovasi. Kegeniusan taktiknya, dipadukan dengan etos kerja luar biasa, telah membawanya meraih dominasi di berbagai liga top dunia.
Ia kini menjadi satu di antara manajer tersukses dalam sejarah sepak bola.
Dengan rekam jejak melatih klub-klub elite seperti Manchester City, Barcelona, dan Bayern Munchen, Guardiola telah menangani banyak pemain kelas dunia.
Jika ditanya siapa pemain paling berbakat yang pernah ia latih, daftar pilihannya bisa saja berisi para legenda seperti Lionel Messi, Andres Iniesta, atau Thierry Henry.
Namun, Guardiola justru memilih nama yang jauh lebih muda dan muncul di era yang lebih baru.
Jawaban Guardiola
Phil Foden memulai debutnya di level senior pada 2017, tampil pertama kali untuk Manchester City di ajang Liga Champions saat usianya baru 17 tahun. Tak butuh waktu lama bagi para penggemar untuk melihat potensinya yang luar biasa.
Pada sebuah konferensi pers, Pep Guardiola pun pernah memberikan pernyataan mengejutkan mengenai sang pemain asal Stockport ini.
"Saya telah mengatakan ini berkali-kali dalam konferensi pers, tetapi mungkin belum pernah mengatakannya langsung di depannya. Phil adalah pemain yang paling, paling, paling berbakat yang pernah saya lihat dalam karier saya sebagai manajer. Dia memiliki segalanya untuk menjadi salah satu yang terbaik," ujar Guardiola.
Dengan satu penghargaan Premier League Player of the Season dalam genggamannya, Foden tampaknya berada di jalur yang tepat untuk memenuhi ekspektasi tinggi tersebut.
Prestasi Foden
Hingga saat ini, Phil Foden, yang kini berusia 24 tahun, sudah mencetak lebih dari 100 gol di level klub dan internasional dari lebih dari 350 pertandingan.
Ia juga telah memenangkan enam gelar Premier League dan satu trofi Liga Champions.
Kini, Foden membidik penghargaan individu tertinggi, yakni Ballon d'Or. Setelah meraih hampir semua gelar domestik yang tersedia, ia menjadi satu di antara pemain Inggris yang berpotensi meraih penghargaan bergengsi tersebut di masa depan.
Pada 2024, ia mencapai peringkat tertingginya sejauh ini dalam ajang tersebut, finis di posisi 11 besar.
Guardiola Lewati Messi dan Bintang Lainnya
Tidak ada yang meragukan bahwa Foden adalah pemain berbakat yang layak mendapat pujian setinggi itu. Namun, keputusan Guardiola untuk tidak menyebut Lionel Messi, yang oleh banyak orang dianggap sebagai pemain terbaik sepanjang masa, tentu mengejutkan.
Bahkan, pada 2024, Guardiola pernah menyebut Messi sebagai GOAT (Greatest of All Time) sepak bola.
Selain Messi, Guardiola mengabaikan nama-nama besar lainnya seperti Xavi dan Iniesta, dua pemain yang menjadi otak keberhasilan Barcelona serta Timnas Spanyol yang menjuarai Euro 2008, Piala Dunia 2010, dan Euro 2012—sebuah dominasi yang luar biasa dalam sejarah sepak bola.
Di luar Barcelona, Guardiola juga pernah menangani sejumlah bintang seperti Robert Lewandowski di Bayern Munchen, serta Kevin De Bruyne dan Erling Haaland di Manchester City.
Mungkin saja, pada saat itu Guardiola ingin memberikan dorongan moral kepada Foden, yang masih berstatus pemain muda jebolan akademi.
Jika itu memang alasannya, kata-kata Guardiola terbukti tepat karena Foden kini telah berkembang menjadi satu di antara pemain terbaik di dunia.
Sumber: Give Me Sport