Prediksi Taktik Timnas Bahrain saat Sambangi SUGBK: Pertahankan Pendekatan Lama?

Timnas Indonesia akan menjamu Timnas Bahrain di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (25/3/2025).

BolaCom | Hery KurniawanDiterbitkan 25 Maret 2025, 04:45 WIB
Timnas Bahrain melakukan sesi latihan perdana di Lapangan A, Senayan, Jakarta pada Sabtu (22/03/2025) WIB malam.

Bola.com, Jakarta - Persaingan sengit di Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 masih terus berlanjut. Timnas Indonesia mengincar hasil positif di laga kedelapan fase tersebut untuk menjaga asa berlaga di Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada tahun depan. 

Timnas Indonesia dihadapkan pada lawan yang tangguh. Tim asuhan Patrick Kluivert harus menjamu Timnas Bahrain di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (25/3/2025) malam.

Advertisement

Laga itu bukan hanya penting untuk Timnas Indonesia. Timnas Bahrain pun mengincar hasil maksimal. Sebab, Dilmuns's Warriors juga masih memiliki peluang yang sama besar untuk berlaga di Piala Dunia 2026. 

Saat ini Timnas Indonesia menduduki posisi keempat klasemen sementara Grup C dengan enam poin. Timnas Bahrain juga memiliki poin serupa, tetapi pasukan asuhan Dragan Talajic harus duduk di posisi kelima klasemen sementara. 

Bola.com mencoba membedah beberapa kemungkinan taktik yang akan diterapkan Timnas Bahrain pada laga nanti? Apah Ali Madan dan kawan-kawan akan tetap bermain lebih pasif seperti pertemuan pertama?

 


Menunggu

Pelatih Timnas Bahrain, Dragan Talajic, dalam sesi jumpa pers Bahrain kontra Timnas Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta Pusat, pada Senin (24/3/2025) malam WIB. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Timnas Bahrain diperkirakan akan tetap menerapkan cara bermain yang lebih pasif. Artinya, mereka akan lebih bertahan saat menghadapi Timnas Indonesia. 

Timnas Bahrain akan bermain disiplin di lini belakang. Bahkan ada kemungkinan mereka memasang lebih banyak pemain yang memiliki tipikal permainan lebih defensif. 

Hal itu bertujuan untuk membuat Timnas Indonesia terlena dalam menyerah. Lengah sedikit saja, lini belakang Timnas Indonesia akan dihukum lewat skema serangan balik. 


Perubahan

Timnas Indonesia bermain imbang 2-2 kontra Bahrain pada laga ketiga Grup C putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Bahrain National Stadium, Riffa, Kamis (10/10/2024) malam WIB. Duel itu diwarnai keputusan kontroversial wasit, karena gol kedua Bahrain dicetak melebihi waktu tambahan yang ditetapkan. (dok. PSSI)

Saat menahan imbang Timnas Indonesia dI Riffa dengan skor 2-2 Oktober lalu, Dragan Talajic menggunakan formasi 4-4-2. Komail Alaswad dan Mahdi Abduljabbar diandalkan sebagai striker. 

Namun, Dragan Talajic melakukan beberapa perubahan setelah laga itu. Misalnya yang terjadi saat mereka kalah 0-2 di kandang Timnas Jepang, Kamis (20/3/2025). 

Saat itu Timnas Bahrain memasang formasi 4-2-3-1. Saat itu Mahdi Abduljabbar diandalkan sebagai lone striker di lini depan. Tentu menarik untuk menantikan formasi seperti apa yang akan dipakai oleh Dragan Talajic di SUGBK, Jakarta, Selasa (25/3/2025). 


Senjata Mematikan

Mohamed Marhoon dari Bahrain tersenyum saat pertandingan sepak bola kualifikasi Piala Dunia 2026 antara Australia dan Bahrain di Stadion Super Cbus di Gold Coast pada 5 September 2024. (Patrick HAMILTON / AFP)

Satu hal lagi yang jelas akan diandalkan Timnas Bahrain sebagai senjata mematikan untuk menyakiti Timnas Indonesia. Senjata tersebut datang dari situasi bola mati. 

Kita tentu ingat apa yang terjadi dalam pertemuan Timnas Indonesia di kandang Timnas Bahrain, September lalu. Saat itu dua gol yang bersarang di gawang Maarten Paes berasal dari situasi bola mati. 

Menariknya, pelaku dari dua gol itu adalah pemain yang sama. Yakni sang gelandang serang Mohammed Marhoon, sosok yang harus diwaspadai penuh oleh para pemain Timnas Indonesia.