Bola.com, Jakarta - Pelatih MU, Ruben Amorim, menjelaskan alasan di balik keputusannya memainkan Harry Maguire sebagai striker dalam kekalahan terbaru timnya dari Nottingham Forest di Premier League.
Keputusan mengejutkan tersebut menimbulkan perdebatan di kalangan fans, terutama karena MU sedang berusaha mencari gol penyama kedudukan di saat lini serang mereka terlihat kurang memiliki pola serangan yang jelas.
Dalam laga di City Ground, Rabu dini hari WIB (2-4-2025), MU sebenarnya menunjukkan peningkatan dibandingkan pertandingan sebelumnya.
Namun, mereka tetap kesulitan mencetak gol, sementara mantan pemain MU, Anthony Elanga, menjadi pembeda dengan mencetak satu-satunya gol dalam pertandingan ini.
Kekalahan ini menambah catatan inkonsistensi dalam musim yang penuh pasang surut bagi tim Setan Merah.
Keputusan Berani
Pelatih asal Portugal itu melakukan beberapa perubahan dalam susunan pemain, termasuk memberi kesempatan kepada Joshua Zirkzee sebagai starter. Sementara itu, Rasmus Højlund dimasukkan di babak kedua untuk menambah daya gedor.
Namun, menghadapi pertahanan Forest yang terorganisasi dengan baik, pemain MU kesulitan menciptakan peluang emas.
Dengan hanya lima menit tersisa, Ruben Amorim mengambil keputusan berani: mendorong Harry Maguire ke depan sebagai target man.
Bek tengah asal Inggris itu, dengan postur tubuhnya yang tinggi serta kemampuan duel udara yang baik, langsung menciptakan beberapa ancaman berbahaya. Satu di antara momen terbaiknya adalah sundulan jarak dekat yang hampir berbuah gol, tetapi bola meleset tipis dari tiang gawang.
Penjelasan Amorim
Berbicara setelah pertandingan, Ruben Amorim membela keputusannya secara taktis.
"Kami tidak memiliki banyak opsi di lini serang saat itu. Maguire adalah pemain yang bisa memberikan perbedaan dengan kemampuannya dalam duel udara. Ia hampir mencetak gol, yang menunjukkan bahwa keputusan ini tidak dibuat tanpa pertimbangan," jelasnya.
Menggunakan bek tengah sebagai striker bukanlah hal baru dalam sepak bola, tetapi dalam kasus ini, keputusan tersebut semakin mencerminkan krisis pemain serta kurangnya kedalaman skuad di MU.
Situasi ini menjadi masalah yang harus segera diselesaikan oleh staf pelatih jika mereka ingin tetap bersaing untuk mendapatkan tiket ke kompetisi Eropa musim depan.
Sumber: manutd.com