Maguire Akhiri Karier Hojlund di MU Hanya dalam 8 Menit

Pelatih MU, Ruben Amorim, memainkan Harry Maguire sebagai striker selama delapan menit dalam laga melawan Nottingham Forest, Rabu dini hari tadi.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 02 April 2025, 22:15 WIB
Bek Manchester United asal Inggris #05, Harry Maguire (tengah), melihat tendangannya melebar selama pertandingan Liga Primer Inggris antara Nottingham Forest dan Manchester United di The City Ground di Nottingham, Inggris bagian tengah, Rabu dini hari WIB (2-4-2025). (Paul ELLIS/AFP)

Bola.com, Jakarta - Harry Maguire hanya memerlukan delapan menit di lapangan untuk memperlihatkan semua kekurangan dan frustrasi Rasmus Hojlund di MU.

Berperan sebagai striker dadakan, bek tengah asal Inggris itu justru memberikan ancaman nyata bagi lini pertahanan lawan.

Advertisement

Dalam pertandingan melawan Nottingham Forest, Rabu dini hari WIB (2-4-2025), MU mencari solusi terakhir untuk mencetak gol dengan memasukkan Maguire. Bek yang kerap menjadi sasaran kritik itu secara mengejutkan diberi peran sebagai penyerang di menit-menit akhir.

Keputusan ini mungkin tampak seperti langkah putus asa, tetapi Maguire yang mengenakan nomor punggung 5 justru membawa harapan yang jelas bagi serangan Setan Merah yang tumpul sepanjang laga.

Dalam delapan menit bermain, ia berhasil mencuri perhatian lebih dari Rasmus Hojlund, pemain yang seharusnya menjadi ujung tombak tim.


Bukan Ancaman, Lebih Sering Menghilang

Bek Nottingham Forest asal Serbia #31, Nikola Milenkovic (kiri), melompat di atas penyerang Manchester United asal Denmark #09, Rasmus Hojlund, selama pertandingan Liga Primer Inggris antara Nottingham Forest dan Manchester United di The City Ground di Nottingham, Inggris bagian tengah, Rabu dini hari WIB (2-4-2025). (Paul ELLIS/AFP)

Didatangkan dengan biaya lebih dari 70 juta euro (sekitar Rp1,2 triliun), Hojlund awalnya dianggap sebagai solusi lini depan MU. Namun, performanya sejak awal musim justru mengecewakan.

Sejak derbi Manchester pada pertengahan Desember, satu-satunya gol yang ia cetak hanyalah saat menghadapi Leicester City—tim yang sedang terpuruk.

Hampir tiga bulan berlalu, pemain asal Denmark itu masih kesulitan menunjukkan ketajamannya di depan gawang. Alih-alih menjadi ancaman, ia lebih sering menghilang di lapangan.


Tampil Mengejutkan

Bek Manchester United asal Inggris #05, Harry Maguire (2L), menunggu di kotak penalti untuk tendangan sudut selama pertandingan Liga Primer Inggris antara Nottingham Forest dan Manchester United di The City Ground di Nottingham, Inggris bagian tengah, Rabu dini hari WIB (2-4-2025). (Paul ELLIS/AFP)

Sebaliknya, Maguire justru tampil mengejutkan, meski berperan sebagai striker dadakan. Dengan postur tubuh yang ideal, penempatan posisi yang cerdas, dan determinasi tinggi, ia langsung memberikan ancaman serius ke gawang lawan.

Sundulannya di waktu tambahan bahkan memaksa Murillo untuk melakukan sapuan di garis gawang—sebuah bukti nyata dampaknya dalam pertandingan.

Statistik juga menunjukkan kenyataan yang lebih pahit. Dalam delapan menit bermain, Maguire memiliki angka expected goals (xG) yang lebih tinggi dibandingkan total xG Hojlund dalam 15 pertandingan terakhirnya.

Ketika seorang bek tengah yang masuk sebagai solusi darurat bisa memberikan kontribusi lebih besar ketimbang striker utama, itu menjadi peringatan serius bagi Hojlund. 


Karier di Ujung Tanduk

Striker MU, Rasmus Hojlund, tertunduk lesu ketika timnya kandas dari Nottingham Forest di Liga Inggris. (Oli SCARFF/AFP)

Momen ketika Maguire hampir mencetak gol bukan hanya mengejutkan para penggemar, tetapi juga menimbulkan pertanyaan besar tentang masa depan striker berusia 22 tahun itu di MU.

Dengan posisi tim yang kini terpuruk di peringkat ke-13 Premier League dan membutuhkan reformasi besar-besaran, kinerja Hojlund yang terus mengecewakan membuat manajemen harus mempertimbangkan rencana alternatif.

Pelatih MU, Ruben Amorim, mungkin tidak pernah berpikir untuk memainkan Maguire sebagai striker dalam jangka panjang, tetapi pertandingan di City Ground telah memberi pesan yang jelas: ketika seorang bek tengah bisa memberikan dampak lebih besar dalam delapan menit dibandingkan striker utama sepanjang musim, karier Rasmus Hojlund di MU benar-benar berada di ujung tanduk.

Berita Terkait