Luis Suarez Curhat Kisah Pilu Masa Lalu: Nangis karena Gagal Gabung Juventus atau Arsenal dan Harus Tetap di Liverpool

Luis Suarez menceritakan bagaimana dirinya pernah dua kali ingin meninggalkan Liverpool tapi gagal.

BolaCom | Benediktus Gerendo PradigdoDiterbitkan 05 April 2025, 18:00 WIB
Musim ini Liverpool diperkuat oleh tiga pemain asal Amerika Latin, Roberto Firmino, Fabinho dan Alisson Becker yang ketiganya berpaspor Brasil. Sebelumnya, Liverpool juga pernah diperkuat oleh 6 pemain asal Amerka Latin. Dua di antaranya kini telah pensiun. (AFP/Paul Ellis)

Bola.com, Jakarta - Mantan penyerang Liverpool, Luis Suarez, mengungkapkan kisah emosional seputar keinginannya hengkang dari Anfield pada 2012 dan 2013. Ia mengaku pernah menangis setelah gagal pindah ke Juventus dan Arsenal, dua klub yang kala itu sangat diminatinya karena tampil rutin di Liga Champions.

Pada musim panas 2013, Luis Suarez hampir pindah ke Arsenal setelah klub London tersebut mengajukan tawaran kontroversial sebesar 40 juta pound plus bonus — yang mereka yakini dapat mengaktifkan klausul pelepasan dalam kontraknya.

Advertisement

Namun, Liverpool menolak mentah-mentah. Pemilik klub, John W. Henry, bahkan melontarkan cuitan terkenal, “Apa yang mereka hisap di sana di Emirates?” sebagai sindiran terhadap pendekatan Arsenal.

Meskipun Luis Suarez ingin pindah, nasihat dari sang kapten Liverpool saat itu, Steven Gerrard, membuatnya mengurungkan niat.

"Saya ingin pergi karena Arsenal bermain di Liga Champions setiap tahun," ujar Suarez kepada streamer Davoo Xeneize.

"Namun, saat latihan, Gerrard datang dan berkata: 'Dengarkan saya. Saya juga pernah nyaris pindah ke Real Madrid dan klub-klub besar lainnya, tapi keputusan terbaik adalah bertahan satu tahun lagi. Jika kamu bertahan, tahun depan kamu bisa pilih antara Bayern, Madrid, atau Barcelona'."

"Hari itu saya pulang ke rumah sambil menangis dan bilang ke istri saya, 'Saya akan bertahan'," lanjutnya.

Gerrard terbukti benar. Luis Suarez mencetak 31 gol dan 12 assist dalam 33 pertandingan Premier League pada musim berikutnya — musim yang nyaris membawa Liverpool meraih gelar juara.

Pada akhirnya, ia pindah ke Barcelona pada musim panas 2014 dengan nilai transfer sekitar 65 juta pound.


Upaya Pindah ke Juventus pada 2012

Sulit untuk menemukan daftar pemain terbaik Liverpool tanpa melihat nama Luis Suarez. Meskipun hanya menghabiskan empat tahun, ia berhasil mencetak 82 gol dalam 133 laga untuk The Reds. Catatan itu membuktikan bahwa Suarez adalah salah satu striker terbaik yang pernah ada di Anfield. (AFP/Glyn Kirk)

Ternyata, keinginan Suarez untuk meninggalkan Liverpool tidak hanya terjadi pada 2013. Setahun sebelumnya, ia juga nyaris bergabung dengan Juventus. Namun, pelatih baru Liverpool saat itu, Brendan Rodgers, berhasil meyakinkannya untuk bertahan.

"Tahun 2012 saya ingin ke Juventus. Namun, Brendan Rodgers membujuk saya dengan ide-idenya soal sepak bola," ujar Suarez.

Keputusan untuk bertahan pun kembali membuahkan hasil, karena Suarez terus berkembang menjadi salah satu striker paling mematikan di dunia selama berseragam The Reds.


Diburu Keras oleh Bek West Ham United

Luis Suarez menjadi penyerang mematikan di Liga Inggris bersama Liverpool sebelum hengkang ke Barcelona pada 2014. Ia tercatat telah mencetak 69 gol dan 39 assist dari 110 penampilannya. Namun, Suarez tak pernah merasakan gelar Liga Inggris. (AFP/Paul Ellis)

 

Kisah Suarez di Premier League juga dikenang oleh lawan-lawannya. Salah satunya adalah James Collins, mantan bek West Ham United. Ia mengenang laga di Anfield pada 2013, saat ia harus menghadapi Suarez yang sedang dalam performa puncak.

"Suarez saat itu benar-benar tidak terbendung. Namun, saya ingat ada spanduk bertuliskan, ‘Luis Suarez bisa nutmeg putri duyung’. Dari situ saya putuskan: setiap kali dia dapat bola, saya akan sikat dia," ujar Collins.

Collins mengaku menempel ketat Suarez sepanjang laga dan berhasil menahannya tanpa kartu kuning. "Itulah laga terbaik saya. Taktik saya: bikin dia tak nyaman. Kalau tidak, dia akan mempermalukan saya," ujarnya.

Sumber: Liverpool Echo


Persaingan di Premier League

Berita Terkait