3 Pemain Terbaik Asal Asia yang Pernah Mengukir Prestasi di Eredivisie Belanda: Korsel dan Iran Sudah, Next Pasti Ada dari Indonesia dong!

Artikel ini mengulas tiga pemain Asia terbaik yang pernah berkarier di Eredivisie Belanda, termasuk prestasi dan dampak mereka.

BolaCom | Nurfahmi BudiDiperbarui 08 April 2025, 18:35 WIB
Park Ji-sung yang telah pensiun pada Juli 2014 bersama Queen's Park Rangers dan sempat bersinar bersama Manchester United menjadi pemain asal Korea Selatan kedua yang pernah dinominasikan menjadi penerima penghargaan Ballon d'Or. Meski juga menjadi bagian skuat Korea Selatan pada Piala Dunia 2002, ia baru dinominasikan pada edisi 2005 berkat penampilan apiknya bersama PSV Eindhoven pada musim 2004/2005 yang sukses meraih gelar juara Eredivisie dan Piala KNVB. (AFP/ANP/Robert Vos)

Bola.com, Jakarta - Belanda menjadi satu di antara negara yang memiliki liga sepak bola kompetitif, yaitu Eredivisie. Liga ini telah menjadi rumah bagi sejumlah pemain berbakat dari berbagai belahan dunia, termasuk Asia. Dalam artikel ini, kita akan membahas tiga pemain Asia terbaik yang pernah bermain di Eredivisie, yang telah meninggalkan jejak yang signifikan dalam sejarah liga tersebut.

Pemain pertama yang patut disebut adalah Park Ji-Sung dari Korea Selatan. Park adalah pemain asal Asia paling terkenal yang pernah berkarier di Eredivisie. Ia bergabung dengan PSV Eindhoven pada tahun 2003 dan segera menunjukkan kemampuannya sebagai gelandang yang tangguh.

Advertisement

Selama masa baktinya di PSV, Park berhasil meraih kesuksesan besar dengan memenangkan gelar Eredivisie pada musim 2002/2003 dan 2005/2006. Keberhasilan ini menjadi batu loncatan bagi kariernya yang gemilang di Manchester United, di mana ia juga meraih banyak trofi.

 


Rekan Setim Park

Lee Young-pyo (kiri). Bek kiri Korea Selatan yang kini berusia 45 tahun dan telah pensiun pada Oktober 2013 bersama Vancouver Whitecaps di MLS ini pernah berseragam PSV Eindhoven selama 2,5 musim mulai pertengahan musim 2002/2003 hingga awal musim 2005/2006 usai didatangkan dari Anyang LG Cheetahs dengan nilai transfer 1,55 juta euro. Bersama PSV ia berhasil meraih 2 gelar juara Eredivisie pada musim 2002/2003 dan 2004/2005. Ia total bermain dalam 117 laga bersama PSV di semua ajang dengan torehan 1 gol dan 17 assist. Pada awal musim 2005/2006 ia hijrah ke Tottenham Hotspur dengan nilai transfer 2 juta euro. (AFP/ANP/Ed Oudenaarden)

Selanjutnya, ada Lee Young-Pyo, rekan setim Park Ji-Sung di PSV Eindhoven. Lee adalah seorang bek kiri yang dikenal sebagai pemain yang solid dan berpengalaman. Ia berkontribusi besar dalam kesuksesan PSV dengan membantu klub meraih gelar Eredivisie dan Piala KNVB pada musim 2004/2005.

Selain itu, Lee juga berperan penting dalam membantu PSV mencapai semifinal Liga Champions, yang menjadi pencapaian luar biasa bagi klub tersebut. Keduanya, Park dan Lee, menjadi simbol kekuatan sepak bola Asia di Eropa.

 


Asal Iran

Gelandang AZ Alkmaar, Alireza Jahanbakhsh (kiri) berduel udara dengan bek Vitesse, Arnold Kruiswijk dalam laga final Piala Belanda 2016/2017 di Rotterdam (30/4/2017). Pemain asal Iran berusia 29 tahun yang sejak awal musim 2021/2022 memperkuat Feyenoord ini pernah menjadi top skor di Eredivisie Liga Belanda dengan torehan 21 gol pada musim 2017/2018 saat membela AZ Alkmaar. (AFP/ANP/Olaf Kraak)

Pemain Asia ketiga yang layak disebut adalah Alireza Jahanbakhsh dari Iran. Meskipun tidak memenangkan gelar Eredivisie, Jahanbakhsh menunjukkan performa yang impresif selama bermain untuk NEC Nijmegen dan AZ Alkmaar.

Ia dikenal sebagai pemain sayap berbakat yang mampu mencetak banyak gol. Kinerja konsistennya di Eredivisie membawanya ke Liga Premier Inggris bersama Brighton & Hove Albion, dan kemudian kembali ke Eredivisie bersama Feyenoord. Jahanbakhsh membuktikan bahwa pemain Asia dapat bersaing di level tertinggi di Eropa.

 

Berita Terkait