Bola.com, Jakarta - Kiper Manchester United (MU), Andre Onana, menegaskan bahwa ia tidak terpengaruh oleh kritik dari sebagian suporter Setan Merah terkait gaya bermainnya yang kerap menguasai bola terlalu lama di lini belakang.
Penjaga gawang berusia 29 tahun asal Kamerun ini memang menjadi sorotan karena keputusan-keputusannya saat membangun serangan dari belakang, terutama dalam pertandingan tanpa gol melawan Man City, Minggu (6-4-2025).
Beberapa pendukung yang hadir di Old Trafford bahkan terdengar menunjukkan rasa frustrasi mereka terhadap gaya bermain Onana.
Namun, Onana dengan tegas menyatakan bahwa setiap keputusan yang ia buat bertujuan untuk kepentingan tim. Ia mengaku tetap akan melakukan hal yang menurutnya terbaik, meski mendapat respons negatif dari luar.
Penjelasan Onana
Andre Onana menjelaskan:
"Sejujurnya, itu tidak memengaruhi saya karena keputusan yang saya ambil adalah untuk membantu tim," ujar Onana.
"Terkadang saya akan mengambil keputusan yang benar, terkadang keputusan yang salah. Saat saya merasa rekan-rekan saya butuh waktu untuk beristirahat, saya harus memperlambat permainan. Ketika saya merasa kami harus mempercepat tempo, saya akan melakukannya."
"Namun, kadang, terutama di babak kedua saat lawan mengontrol permainan dan lebih banyak menguasai bola, saya harus memberi kesempatan bagi rekan-rekan saya untuk bernapas," ungkapnya.
"Mereka membutuhkan saya untuk melakukan itu. Kalau tim butuh permainan cepat, saya akan melakukannya. Saya hanya mencoba membuat keputusan terbaik untuk tim," tegas mantan kiper Ajax dan Inter Milan itu.
Neville Kritik Tajam
Komentar ini muncul setelah mantan bek United, Gary Neville, melontarkan kritik tajam terhadap penampilan Onana dalam laga tersebut. Menurut Neville, gaya bermain Onana tidak sesuai karakter MU.
"Itu bukan gaya kami di sini," kata Neville dalam tayangan Sky Sports.
"Kiper United menggulirkan bola di kakinya dan menunggu sesuatu terjadi. Itu bukan Manchester United. Itu bukan yang kami lakukan di sini."
"Liverpool tidak melakukan hal itu. Kalau ingin jadi tim top, kamu harus punya tempo, ritme dalam permainan, mengalirkan bola dengan cepat."
Sumber: TNT Sports